1 (London)

80 7 1
                                    

Heathrow Airport, London
9 October 2018

Aku tiba dikota yang terkenal dengan kesenduannya. Tapi juga kota yang romantis. London.

Aku datang untuk mendampingi belahan jiwaku, menemaninya menghadapi hal yang paling menakutkan untuk seorang remaja berumur 18 tahun.

Dia adalah Kim Kwang Hyun, teman, sahabat, kakak, adik dan juga kekasih hatiku. Ia pernah mengidap tumor otak dan melakukan operasi pengangkatan tumor otak 6 tahun lalu.

Kemarin malam, aku mendapatkan kabar dari sahabatku Kim Yoon Seok, kalau sepertinya penyakit itu datang kembali.

Selama diperjalanan menuju ke London, pikiranku benar benar berkecamuk. Bagaimana kalau tumor itu datang kembali? Bagaimana kalau dia sampai harus melakukan operasi besar lagi?

Tidak henti hentinya aku berdoa, meminta dan memohon untuk dijauhkan segala macam penyakit tersebut dari Hyun.
☁️☁️☁️

Kali ini Seok menjemputku di bandara. Perjalanan menuju ke rumah sakit tidak terlalu lama. Terlihat musim sudah berganti, daun daun sudah mulai berubah warna dan jatuh berguguran.

Cantik.. pantas saja kau memilih untuk bersekolah disini.

Setibanya dirumah sakit, aku memasuki ruang perawatan. Ketika aku masuk kedalam, dia terbaring lemah dan pucat.

Kenapa begitu menyakitkan melihatnya seperti ini lagi? Aku menghampirinya, duduk disamping tempat tidurnya.

Begitu tenang dan damai ketika aku melihatnya tertidur pulas, meskipun wajahnya terlihat pucat.

"Dia tertidur karena pengaruh obat" Ucap Seok, ketika melihatku yang sedang menatap ke Hyun.

Sambil menggenggam tangannya, aku mendekatkan wajahku ke samping wajahnya dan membisikan "aku datang, jadi kau harus sembuh".

Terutas sebuah senyuman kecil diwajahnya. Aku tahu, walaupun dia tertidur seperti ini, ia masih bisa mendengarku.

Aku melepaskan genggaman tanganku dan melihat ke Seok. Ia langsung melemparkan kunci mobil kepadaku.

Yup, aku akan ke apartemen Hyun untuk mengambil beberapa pakaian dan keperluan lainnya sebelum ia bangun dari tidurnya.
☁️☁️☁️

Setibanya aku di apartemen Hyun, aku melihat di ruang tengah terdapat beberapa kumpulan foto. Ada foto kami berdua, foto bertiga dengan Seok, ada juga foto Hyun dengan keluarganya.

Aku tersenyum melihat foto kami berdua. Foto tersebut diambil tepat ketika kami pertama kali pergi ke danau Jusansi di korea. Mengingat kenangan indah itu, membuatku sedikit meneteskan airmata. Perlahan aku menaruh kembali foto kami berdua. Dan melihat sekeliling isi apartemen ini.

Apartemen ini terlihat sangat rapih untuk ukuran seorang remaja laki laki. Dan isi didalam kulkasnya, terlihat kalau dia sangat menjaga asupan makanan kedalam tubuhnya.

Buah, sayuran, daging , ikan, ayam susu low fat dan jus buah. Terlihat label organik disetiap kemasannya. 'dasar, bagaimana tidak boros kalau isi kulkasnya seperti ini' pikirku.

Tidak ada makanan instan sama sekali didalam kulkas maupun di dalam lemari penyimpanan makanan.

Memang kau adalah lelaki idaman. Apa yang tidak kau bisa? Ahh, menjaga pola hidupmu. Kau bisa menjaga asupan makananmu tapi kau tidak bisa menjaga pola hidupmu.

Jadi apa fungsinya menjaga asupan makananmu?

Ketika aku sedang berjalan menuju ke kamarnya, tiba tiba saja aku mendapatkan panggilan. "Noisy Lovely Boy" tertera di layar telepon genggamku.

But I'm Still Want You....Where stories live. Discover now