Messy 2

261 37 0
                                    

"Hahah iya kak, wah nanti kita boleh main dong sama ka bubu?" tanya Iwul

"Boleh dong"

"Asikk nanti aceng cama ka bubu yaaa"

"eheheh iya manis"

Tiba tiba pagar rumah terbuka dan menampakkan sosok yang membuat (namakamu) sedikit terkejut.

"Eh ada apa ini kok rame"

💐💐💐

"Ih Om ale ngagetin aja sih.. kasian tu ka bubu jadi kaget kan, ka bubu ga ada riwayat jantung kan kak?" omel Rey kepada om-nya. Ya, Iqbaal Ramadhan.

"Oh engga ko gapapa rey, paan si kamu ada ada aja", jawab (namakamu)

"Ya habisnya sih kalian rame di depan rumah, ga masuk aja ke dalem", bela Iqbaal.

"Ih apaan si om, kita baru aja nyampe ka bubunya kan cape abis gendong aceng barusan yauda kita di depan sini aja dulu", timpal Iwul

"duh udah udah, gapapa kok. kalian kan uda sampe rumah nih, kalo gitu aku mau pamit pulang dulu", ucap (namakamu) hati-hati takut anak anak kecil itu melakukan hal hal yang aneh kepadanya.

"Ih ka bubu jangan puyaangg, aceng mau sama ka bubuu", ujar Arsel sambil menarik narik baju kelonggaran milik (namakamu)

"ka bubu ga cayang gigii yaa makanya mau pellgi", ucap Gigi melakukan hal yang sama seperti Arsel.

"eh eh bu ...."

"lo yang nganterin mereka?" sela Iqbaal sebelum (namakamu) menyelesaikan ucapannya.

(namakamu) kaget dengan ucapan Iqbaal yang tiba tiba berbicara padanya.

"Iya, tadi Arsel jatoh terus gue anter pulang"

"Lo gendong arsel?"

(namakamu) hanya mengangguk.

"Kuat amat, diakan berat. Pasti dia rewel ya"

"engga kok, namanya juga anak kecil"

"Ya gak gitu, harusnya tadi lo ga perlu gendong Arsel segala"

"Ihhh om Ale ko gitcuuu..." rengek Arsel tiba tiba

(namakamu) lalu jongkok, menyetarakan diri dengan Arsel

"Eh kok sedih, senyum dong.. Om Ale ga jahat kok, sayang" ujar (namakamu) seraya mengelus rambut Arsel yang berantakan.

"Om sayang Arsel kok, tapi lain kali jangan minta gendong kakak cantik itu lagi yah, kasian soalnya. Dia uda pendek jadi makin pendek ntar" ujar Iqbaal yang tiba-tiba berjongkok seperti (namakamu)

(namakamu) melotot ketika mendengar penuturan Iqbaal yang begitu menyebalkan itu.

Iqbaal melirik (namakamu) yang saat ini menahan amarah, sebelum (namakamu) mengatakan sesuatu ia terlebih dahulu menyela

"Udah yah, Arsel masuk ke dalem kasian Budhe daritadi nungguin di dalem"

Arsel hanya mengangguk dan kemudian masuk ke rumah bersama saudaranya yang lain.
Tidak lupa untuk memeluk (namakamu) terlebih dulu.

(namakamu) hanya tersenyum melihat kelakuan mereka yang masih menggemaskan.

"jadi pengen punya adik:))" - (Namakamu)

Tanpa (namakamu) sadari, Iqbaal terus menatapnya dengan senyum tipisnya. Dan jangan lupakan dengan degupan jantungnya yang sedari tadi menyiksa dia.

"Gila senyumnya manis euy" - Iqbaal

--

"Oh iya kita belum kenalan, gue Iqbaal dan lo?"

Iqbaal mengulurkan tangan kepada (namakamu) dan (namakamu) hanya mengangkat alisnya kemudian berjabat tangan dengan Iqbaal...

"Aneh, gue uda tau kali siapa lo gausa kenalan segala. Btw, gue (namakamu)" ujarnya dengan tertawa dan  melepaskan jabat tangan tersebut.

"Yah ngapa dilepasin, tangan lo lembut dahal"

"Lebay lu ah"

"lah ngatain"

"jangan kira gue uda lupa lu juga abis ngatain gue tuan Iqbaal" ujar (namakamu) dengan bersedekap dada

"mana ada, gue kan abis muji elo tuh ga tau makasih"

"yeuh muji apaan, ujung-ujungnya malah ngatain" (namakamu) kesal

"Hahah gue gemes deh sama lo, untung aja tadi ponakan gue lo anterin. Jadi gue bsia kenal sama lo hari ini"

"ga nyambung. Udah deh gue mau balik, laper gua"

"jangan lupa ganti kapasnya Arsel kalo abis mandi biar ga iritasi, bye!" sambung (namakamu)

(namakamu) melambaikan tangan dengan angkuh kepada Iqbaal. Namun, baru selangkah ia akan pergi, Iqbaal terlebih dulu mencekal tangannya

"Ih apa apaan si, untung gue ga jatoh. Apa lagi, hah?"

"Kalo lo marah, lo makin cantik. Jadi suka" bisik Iqbaal tepat di dekat telinga (namakamu) dan (namakamu) masih diam

"Jangan deg-deg gitu, biar gue aja. Udah sana pulang. Nanti gue main" ujar Iqbaal.

(namakamu) masih belum bisa mencerna ucapan Iqbaal, dan barulah ketika Iqbaal mengacak-acak rambutnya ia tersadar.

"Udah sana, pulang. Apa perlu gue gendong kayak Arsel tadi?"

"Gajelas lo"

"Hahah.. Udah dibilangin kalo lo marah, lo makin cantik gue jadi .."

"IYA BAAL IYAA GUE PULANG, BYE!"

(namakamu) enggan mendengar penuturan Iqbaal untuk kedua kalinya, baginya itu cukup membuat jantungnya berdegup tidak tentu seperti saat ini.

Padahal ini pertemuan pertamanya dengan Iqbaal. Ehm ralat, percakapan pertama mereka dan (namakamu) tidak menyangka akan seperti ini.

'Untung ganteng, tapi masih ganteng Abang Calum. Ga terduakan pokoknya. Dasar kutyl buaya' - (namakamu)

Mau boompart.
Gausa ditungguin gue ga mau ngasih harapan. Kalo ga jadi ntar lo sakit.

xoxo.

Messy Crib (IDR:25Nov)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang