7

1.3K 77 1
                                    

"Jisung disini aja ya , aku cape tau." Keluh alisah kesal.

"Alisah aku kan pengen ngelilingin taman ini , Memang nya aku bilang kalau kita harus duduk diam saja?." tanyanya menggoda alisah.

Alisah mendengus kesal.
"kamu enak duduk di kursi roda , Lah aku jalan ples ngedorong kamu. emang nya kamu ga kasian sama aku?."

Jisung melirik alisah sebentar.
"iya deh heheh , maaf ya aku cuma mau ngejailin kamu." Ujar nya.

Iya sih ngaku ngejailin. Tapi dari tampangnya Nggak ada Tuh rasa bersalah.

Alisah pun meletakkan Jisung di samping Tempat duduk yang ia Singgahi.

"emm , al aku mau nanya."

"Nanya apa?." Jawab alisah menatap langit.

"Yang tadi kamu nyanyikan itu apa?."

Alisah berfikir sebentar.

"Oooh , itu tadi tuh aku bukan nyanyi melainkan Melantunkan ayat suci AlQur'an." Jelas alisah.

"Tapi kenapa rasanya beda. Ketika kamu melantunkann a..al queran dan ketika Jae Melantunkan kitab injil?."

"Alqur'an jisung." Alisah membenarkan.

"Ya , seterah apalah itu."

"Seperti apa bedanya?." Tanya alisah balik.

Jisung menarik nafas pelan "Ketika kamu melantunkannya Hati saya yang seperti di Padang pasir ini seketika seperti di sirami dengan air yang menyegarkan. dan Rasa nya pun membuat hati saya serasa lebih tenang."

"lalu?."

"Rasa nya sangat sejuk dan...dan... aku tidak bisa mengapresiasikan nya dengan kata kata al." Jelasnya.

Alisah terkekeh.
"Sama hal nya dengan hati ku ini jisung , setiap saya melantunkan ayat nya yang indah. dan ketika saya menghentikan bacaan saya maka dada saya seperti sesak. Alqur'an ini adalah Oksigen bagi saya."

"Tapi oksigen ku adalah ka......napa?." Ujar jisung salah tingkah. hampir hampir saja ia keceplosan

Alisah mengernyit heran.
"Aku selalu mengingat perkataan adnan....

" Siapa adnan? apa dia kekasih mu?."Tanya nya tiba tiba menyelak pembicaraan Alisah.

"Pppft Hahaha tunggu deh...
Apa kamu bilang tadi? adnan kekasih saya?."

Jisung hanya mengangguk bingung.

"Jisung , adnan itu udah aku anggep seperti abang ku." Jelas alisah.

"Abang?." Tanya nya heran.

"eh , iya lupa. Abang itu seperti Oppa." Jelas alisah.

Tiba tiba saja tidak ada angin tidak ada hujan. Jisung tersenyum dengan lebarnya.
"Aku juga mau donk di panggil Oppa." Ujar jisung menggoda.

Alisah Melirik jenga.
"jangan berharap."

"Galak nya." Ujar nya terkekeh.

"udah ah sekarangkan waktunya kamu buat makan , Aku tinggal dulu ya." Ujar Alisah beranjak dari tempat nya.

Jisung tidak menanggapi ucapan Alisah.

•••

"Suuuut.. Al sini deh." Bisik seseorang dari belakang.

Alisah membalikkan badannya.

"Jae? ada apa?." Tanya Alisah menghampiri jae.

ALISAH & Dua Kalimat Syahadat (DIPENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang