prolog

19 2 2
                                    

"bagaimana pun juga aku adalah perempuan yang membeci perpisahan!"

"jika ini sudah jalan takdirnya kita tidak bisa apa apa ay"

"apa yang membuatmu setega itu!?apa?"

"ayo aku antarkan pulang ay"
"aku bisa pulang sendiri tanpamu!"jawabku

Ayla melangkah pergi meninggalkan jingga dengan rasa sesal"mengapa ini terjadi tuhan"

                                 
"selamat tinggal ay,semoga esok saat kita bertemu lagi kau akan tau alasan mengapa aku mengakhiri semuanya"senyum diwajah jingga muncul

   
                                    ----

      "aku bagaikan dendilion yang rapuh
       Dalam hembusan angin.aku memang
       rapuh,tetapi betapa buruknya kau
       berperan sebagai angin"ayla farasya-

temuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang