【That's OK】

4.9K 462 168
                                    

Disclaimers :
Naruto © Masashi Kishimoto
ILY © UnoHime

∵∴∵∴
Pairing : Sasuke×Naruto, Shikamaru×Naruto, Sasuke×Sakura, Karin×Ino
Genre : Romance, Drama, Hurt
Rate : T
Warn! : AU, Shounen-ai, Shoujo-ai, Boy×Boy, Girl×Girl, DeathChara, OOC, Typo's

~HappyReading~

∵∴
ILoseYou
∵∴

Kediaman Namikaze.

MinaKushi dan Kyuubi tengah duduk berkumpul di ruangan keluarga. Ketiga orang itu tak berniat berbincang atau bercerita-cerita seperti biasa, mereka lebih memilih fokus pada kegiatan masing-masing.

"Kuu? Ada apa? Kenapa kelihatan gelisah sekali?" Kushina mengalihkan pandangan dari majalah, begitu melihat betapa tidak sedapnya wajah si sulung untuk di pandang.

Tak berniat menjawab, Kyuubi hanya mendelik dengan dengusan yang keluar dari hidungnya. "Bukan urusanmu. Dan jangan jangan panggil aku dengan sebutan itu."

"Hee? Datte, Kuu-chan wa Kawaii!!" rajuk Kushina menggembungkan kedua pipinya.

"Kawaii ja nai yo, Kuso-baba!!"

"Haa?! Nanda yo?! Berani sekali kau memanggilku Kuso-baba, anak brengsek! Hiyaah, sepertinya kau sangat merindukan saat-saat bermain denganku, Kuu-chan~" seringaian lebar bak iblis yang baru saja turun dari neraka, menghiasi wajah cantik Kushina.

Kyuubi kembali melirik, tubuhnya mulai bergerak gelisah. Shit. Sepertinya iblis milik ibunya terpancing mendengar ucapannya.

"Ck. Terserahlah." mulut Kyuubi mendecak demi mencoba menutupi keringat dingin yang sudah menetes, dengan mengalihkan pandang ke arah sang ayah yang terlihat cuek dan tak peduli.

Seakan teringat dengan pertanyaan awalnya, Kushina menatap serius ke arah Kyuubi. "Jadi? Apa sekarang kau bisa mengatakan apa yang sedang kau fikirkan?"

Kyuubi menghela nafas. Merasa lelah karena kegigihan Kushina untuk mengetahui apa yang sedang di fikirkannya. Memperbaiki posisi duduknya, Kyuubi memutuskan untuk membuka suara.

"Tanpa perlu kuberitau, seharusnya kalian tau kalau aku memikirkan Naru."

Kushina dan Minato mendadak bungkam dengan fokus mereka yang kini sepenuhnya jatuh pada Kyuubi. Melihat keterdiaman kedua orang tuanya, Kyuubi mendengus sambil memijit keningnya.

"Meskipun kelihatan baik-baik saja, tapi aku tau jika dia tak sebaik yang terlihat. Dia terlanjur pandai menyembunyikan perasaannya. Dan seandainya saja aku bisa melakukan sesuatu untuknya, pasti sudah kulakukan."

"...."

"Saat kami memaksanya untuk bercerita, dia masih saja membela anak brengsek itu. Padahal suaranya sudah sumbang dan bergetar menahan tangis. Aku tak percaya si brengsek itu berani melakukan semua ini, padahal Naru sangat mencintainya! Jika saja aku bisa, aku pasti sudah mematahkan batang leher si keparat itu."

Kyuubi merasa kesal dan muak dengan semua ini. Kyuubi tak menyangka jika apa yang selama ini ditakutkannya akhirnya menjadi kenyataan. Meskipun terdengar jahat, tapi sejujurnya Kyuubi merasa bersyukur Tuhan sudah menunjukkan bagaimana kelakukan asli Sasuke pada mereka semua.

Jika tidak cepat, pasti keparat itu sudah terlanjur menikah dengan adiknya, dan membuat adiknya lebih terluka dari ini.

"Semoga saja Naru tidak berfikir yang tidak-tidak." gumam Kyuubi kembali memijit kening.

〈✘〉𝙸𝙻𝚈〈𝚂𝚕𝚘𝚠𝚄𝚙〉Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang