You In Danger

3.8K 474 38
                                    

Warn!!!
Rating meningkat dengan adegan darah dan bahasa kasar.

*******

Dagu itu kembali ia raih,di cengkram dengan keras membuat si bunny yang masih menatap tajam sedikit mengeluarkan ringisan.

Tatapan mereka tak lepas, menyatu satu sama lain seolah membiarkan kala warna gelap hitam dari sorotan itu menghubungkan mereka dalam kehancuran... Permusuhan.. Dan..

Kematian.

"Sungguh.. Kau salah langkah sayang"
Ujar sang kim dengan nada penuh intimidasi

"Aku tak perduli"
Balas jungkook ringan

"Benarkah? , kalau begitu... Jungkook. Kau dalam bahaya"

Hening sejenak, membiarkan detik jam yg bersuara menggema dirumah itu

"Arkhh"
Jungkook merintih, kala jemari taehyung turun dengan pelan dari dagu keleher putihnya,

Kembali mencekiknya...

Taehyung tersenyum kecil tanpa mengalihkan pandangan, menatap setiap ekspresi yang berubah dari wajah cantik namja dibawahnya. Ia  merasa pusa melihat jungkook dengan susah payah berusaha melepaskan cengkaramannya.

"Arkhhh!! Lepashh sial!!".
Wajah putih itu mulai memerah -lagi- kehilangan oksigen, tapi taehyung tak juga melepaskannya. Sungguh ia tak berbohong jika mengatakan saat ini terangsang hanya karna reaksi jungkook.

Astaga... Benarkan?

Tegang?..

Brukk

Jungkook tak diam, langsung menendang kaki namja itu hingga mundur beberapa saat, kesempatan bagus. Ia reflesk berdiri, bahkan mengacuhkan paru2 nya yang masih mengais oksigen.

Namja itu melangkah linglung dari sana, dan taehyung benar2 diambang bats emosi, ia bangun meraih lagi lengan itu dengan cepat. Tak terima, benar2 tak terima jungkook nakal begini.

Brukk

Langsung melempar keras untuk kedua kalinya kesofa

Plak

Plak

Plakk

Menamparnya berulang agar tubuh itu melemas dan tak bisa pergi kemanapun. Pipinya merah dengan bibir berdarah, jungkook mengerang kesakitan
" kau sungguh liar. Kau berniat melakukan bdsm dengan ku huh? "

Namja itu berjalan berputar2 diruang tamu, seolah berusaha tak kehilangan kontrol diri, ia mengusap wajahnya frustasi.

Sementara jungkook hanya menatap dengan emosi tertahan
"Tenanglah... Tenang. Kau cukup tenang dan tak ada darah lagi antara kita"
Ujarnya.

"Tapi jika kau terus melawan.. Aku bisa terus melukaimu sayang.."
Lagi, pipi itu ia usap, menghilangkan noda darah disana.

Perlahan taehyung menunduk berusaha menggapai dengan bibirnya.

Menyadari itu jungkook dengan cepat memberontak untuk pergi, ia tak sudi. Sampai kapanpun tak akan sudi disentuh manusia idiot itu
"Jangan mimpi bisa menciumku bajingan!!"
Amuknya.

Dahi taehyung mengerut tak suka kala tubuh kecil dalam kukungannya bergerak mencoba melepaskan diri. Ia meraih tengkuk jungkook cepat dan langsung memakan bibir plum dihadapannya.

Mengigitnya kasar.

"Umphhh!!!"
Jungkook memukul tubuh itu, apapun yang bisa ia raih berusaha kabur dari ciuman paling menjijikan dalam hidupnya.

"Umpppphhhh!!!!"
Namja imut itu menjerit kesakitan saat merasakan rambutnya tertarik keras kebelakang. Ia semakin kualahan, pergerakan tangan dan tubuhnya seolah bukan apa2 bagi taehyung.

Rasa asin darah menguar dalam mulut itu. Sang kim benar2 mempermainkannya dengan kasar, menggigit lidah dan bibirnya seperti binatang.

Belum lagi jambakan rambut, juga oksigen yang menipis.

Perlahan kaitan bibir itu terlepas, namja itu menatap puas pada jungkook sekarang. Baru bibirnya saja sudah senikmat itu.
"Sudah kubilang. Jangan melawan"

Ia kembali menunduk, mengecupi leher putih itu kasar, mengigit hingga lecet. Dam terus seperti itu.

Perlawanan jungkook semakin meningkat, sekalipun ia sadar tubuhnya mulai lemas. Tapi ia harus lari dari sana. Ia harus pergi

"Arkhh!! Sakit! Lepas!"
Amuknya, menenadang kaki taehyung, mendorong dada itu dan melakukan hal lain, hal apapun yang biaa ia gunakan untuk kabur.

Tapi semua sia2.

"Arkh!! Lepas! Brengsek.. Aku akan membuatmu dipenjara seumur hidup sialan! Aku akan membuatmu mati disana.! Lepaskan aku idiot. Kau tak bisa begini!!!"
Ia tak menyerah, dengan tenaga tersisa itu jungkook terus mendorong taehyung dari tubuhnya.

"Lepas kim! Idiot!!"

Lama seperti itu membuat kepulan asap muncul dikepala sang kim, ia benci kebisingingan. Hingga

"Diam!!!"

Bentakannya menjadi alarm akhir, suara berat paling mematikan yang mampu membekukan tubuh jungkook. Dia yang sedari tadi memberontak itu benar2 diam saking terkejutnya. Aura kelam hadir melingkupi mereka, menjadi cahaya hitam seolah warna perwakilan berbagai emosi disana.

"Aku bilang diam ya diam jeon! Apa kau benar2 tuli hah? Kau sungguh tak mau kuperlakukan lembut begitu?-"

Srekkk

"Arghh"
Ujar taehyung dengan tangannya merobek baju jungkook begitu saja, dan membuang kain itu sembarang.

"Begini?"
Dinginnya

"Kau ingin kuperlakukan begini sialan? Sperti jalang begini? Benar? Baiklah "
Tanpa pikir panjang ia langsung memakan niple pink yang mulai tegang karna kedinginan itu, menjilat, menggigit dan menghisapnya kasar.

"Arghhh!! Hiks! Lepas sialan! Akhh"
Namja imut itu mengerang kesakitan, tangannya menjambak rambut taehyung dan menariknya, berusaha melepasakan gigitan itu.

Sementara tangan kanan sang kim mencengkram bahu jungkook hingga warna biru tercetak jelas disana.

Jungkook kualahan hanya bisa menangis, tubuhnya mulai lemas. Tapi ia menggeleng menydari bahwa ia tak bisa pasrah begitu saja.

Ditengah perlakuan taehyung, tangannya bergerak kesana kemari, mencari sesuatu disofa itu untuk bisa ia gunakan sebagai perlawanan

Dan jemarinya meraih sesuatu, benda kotak panjang. Itu remot televisi. Jungkook mencengkram remot itu, menunggu sesaat seolah tengah menyalurkan tenaga dari tubuhnya pada tangnnya.

Ia menahan nafas sejenak sebelum

Brukkk

Memukulkan benda itu tepat dikepela taehyung
"Arghhhh!!!".
Hingga si kim mundur beberapa langkah saat pening tiba2 mengalir di kepalanya, jungkook melirik sejenak pads remot yang sudah belah dua itu.

Melihat kesempatan bagus, kakinya seperti bergerak refleks menendang kaki taehyung kasar,
Ia meraih pisau dibawah kursi itu dan akan berlalu pergi, sebelum kembali -lagi- taehyung menarik kesal tangannya

" mau kemana kau hah? Sialan sekali! Sudah kubilang jangan melawan!!"
Amuk namja itu penuh amarah.

Sementara jungkook dengan tangan gemetarnya tak bisa melakukan apapun, tubuhnya kaku sekalipun ia hanya perlu menancapkan pisau yang ia bawa keperut taehyung, ia tak bisa.

Tubuhnya beku.

Dan, jungkook tak yakin...

Sebenarnya ia bisa tidak lepas dari manusia yang satu ini?

Sungguh...

Bukankah, ia dalam bahaya sekarang?

T B C

Are U There? √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang