Awalan Baru

22 0 0
                                    

Aku berjalan di setapak jalan menuju gedung utama seirin high school. Ya, aku murid baru disini, namaku Azumi Ishida. Nama yang aneh bukan? Tidak masalah, orang-orang sering bilang begitu kepadaku. Hari ini hari pertamaku menginjakkan kaki diseirin high school. Aku pertama kali mendengar tentang sekolah ini karena mereka menjuarai winter cup tahun lalu. Ya, kau tidak salah dengar kok, mereka menang melawan Rakuzan, sekolah hebat yg terkenal dengan basketnya. Sejujurnya aku ingin masuk Rakuzan High karena aku benar2 jatuh cinta pada basket dan juga Akashi Seijurou sewaktu menonton Winter Cup, tapi apa daya, otakku gak sampai buat masuk kesana. Oke cukup tentang diriku.

Bel ternyata sudah berbunyi, menandakan aku harus mempercepat langkahku menuju aula besar untuk acara penyambutan murid baru. Aula seirin cukup besar, hanya saja mungkin tidak sebesar aula rakuzan high. Mohon maaf, aku belum bisa move on dari rakuzan high. Aku memandangi aula yang sudah dipenuhi oleh murid-murid. Mengitari aula sembari mencari bangku kosong. "Ah itu dia" ucapku pelan sembari berjalan menuju bangku kosong tersebut. Namun saat aku hampir tiba dibangku tersebut, seorang laki2 sontak duduk langsung di bangku tersebut. Aku mengernyitkan dahiku dan menghela nafas secara otomatis. Yasudahlah, bukan masalah besar. Aku kembali mengedarkan pandangan keseluruh ruangan aula, masih mencari bangku kosong. Akhirnya ada yang kosong dibarisan kedua. Aku langsung berlari kecil menghampiri bangku tersebut lalu mendudukinya.

Aku duduk di sebelah perempuan berambut panjang. ‘Rambutnya hitam sekali' pikirku. Kemudian aku menengok ke arah mimbar setelah mendengar sapaan kepala sekolah. Setengah hati aku mendengarnya, palingan isinya cuman ‘selamat datang disekolah ini’ ‘terima kasih’ ‘jangan lupa blablabla’ dan wejangan wejangan lainnya. Aku berusaha menahan kantuk selama kepala sekolah berbicara. Lalu terkejut ketika mendengar riuh tepuk tangan dari murid-murid yang berada di aula. Ternyata aku ketiduran, syukurlah acaranya sudah selesai, aku tidak perlu menahan kantuk lagi.

Aku bangkit dari kursi lalu pergi meninggalkan ruangan aula. Secara perlahan aku berjalan menuju gedung kelas, ‘Kelas 1-5 ya?’ pikirku. Secara cepat aku mengganti sepatuku dengan sendal dan menaruhnya diloker. "Eh? Dimana ya kelas 1-5?" Aku berucap pelan sembari menengok ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang. Sontak aku menoleh kebelakang. "Kau murid baru ya? Sepertinya kau kebingungan, mau kubantu mencari kelasmu?" Laki-laki tersebut menawarkan bantuan kepadaku sembari tersenyum. Dan yang aku sadari, aku kenal laki-laki ini, ya dia tidak kenal aku sih. Teppei Kiyoshi, center seirin, sekarang tingkat 3, kabarnya dia pergi ke amerika untuk menjalani pengobatan, aku tidak tau pengobatan apa. "Ah... Ha’i aku murid baru disini. Tidak usah kalau merepotkan senpai" ucapku sambil malu-malu. Kiyoshi-senpai menepuk-nepuk pundakku, "tentu saja tidak, kau kelas berapa?" Tanyanya masih dalam senyum. "Eh.... Kenapa kau memanggilku senpai? Kau tau dari mana aku bukan murid baru?" Ia sedikit menganga. "Ah... Itukan karena senpai bertanya apakah aku murid baru dan senpai menawarkan bantuan. Sudah jelas senpai bukan murid baru sini. Dan aku kelas 1-5" jelasku tanpa menatap mukanya. Ya aku memang tipikal pemalu pada orang yang baru kukenal. "Ahh begitu rupanya" Kiyoshi senpai tertawa pelan sambil menaruh tangannya di pinggang. "Yasudah ayo kuantarkan, ruangan untuk kelas satu ada di lantai 3" ujarnya sambil berjalan menuju tangga.
Aku diam saja selagi diantar menuju kelas. Terlalu malu untuk membuka topik pembicaraan. Tapi ternyata kiyoshi senpai orang yang cukup friendly, dia memulai topik pembicaraan duluan. "Oh iya, apa kau berencana masuk club?" Ia bertanya sembari menatapku. "Eh?" Aku menelengkan kepala mendengar pertanyaannya, aku baru menginjakkan kaki disini dan sudah ditanyai pertanyaan seperti itu. "Ah, ano, aku belum tau ada club apa saja disini. Aku cukup tertarik dengan basket, salah satu alasanku masuk kemari juga karena tahun lalu seirin menang winter cup" tanpa sadar aku sudah berbicara terlalu banyak. Buru buru aku menunduk dan menutup mulut. "Wah sungguhkah? Aku juga ikut club basket, aku yang membuatnya. Kau harus ikut kalau begitu! Buatlah basket putri untuk seirin" ia terlihat antusias sekali sewaktu berbicara. "Ah... Gomen... Aku tidak terlalu pandai bermain basket" ucapku sedikit tersenyum. Itu tidak bohong, aku punya asma, tidak bisa terlalu lelah. "Tidak masalah! Kita kan bisa berlatih bersama-sama dengan yang lain!" Ucapnya dengan semangat. "Ah... Aku.... Baiklah akan kupikirkan...." Ujarku yang akhirnya menyerah, memilih untuk tidak berbicara panjang lebar lagi. "Atau kau juga bisa menjadi manager! Kita belum punya manager! Kalau kau mau, kau bisa mencariku di kelas 3-2 lantai paling bawah." Ia kembali berucap dengan nada yang sudah agak dipelankan. "Baiklah, akan ku pikirkan" ucapku sekenanya.

Akhirnya tibalah aku didepan kelas 1-5. "Ini dia 1-5, pikirkan lagi ya soal bergabung ke club basket! Semoga hari mu menyenangkan!" Ia berjalan pergi sambil melambaikan tangannya. Padahal aku belum sempat mengucapkan terimakasih, sungguh orang yang energetic. Kembali ke pintu dihadapanku, aku merasa agak takut untuk masuk kelas baru. Berhubung aku kurang bisa bersosialisasi, jadi aku sering merasa khawatir ketika berada ditengah2 orang yang tidak ku kenal. Sambil menarik nafas yang dalam, aku membuka pintu kelas dan melangkah masuk. Mataku mengitari ruangan kelas tersebut, bangku-bangku sudah hampir terisi penuh. Aku memilih untuk duduk disamping jendela, barisan ke 4. Secara diam-diam aku memperhatikan murid-murid dikelas, ada yang bahkan sudah akrab, ada juga yang bengong sendiri seperti aku. Tidak yakin apakah aku bisa beradaptasi disini.

-End of Part 1-

Author Words :
Hallo Semua! Perkenalkan, nama saya Azumi. Iya, ini adalah fanfic pertama yg saya buat dan heroine nya memakai nama saya sendiri hehe. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dalam fanfic ini, karena fanfic ini awalnya saya tulis diword 2 tahun lalu dan terpikirkan untuk mengupnya di wattpad jadi mungkin pemotongan partnya agak sedikit berantakan. Saya masih harus banyak belajar. Kritik dan saran terbuka! Selamat membaca!

2 BakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang