Tetanggaku adalah?

8 0 0
                                    

IA BENAR BENAR TINGGAL DISEBELAH RUMAHKU. Bagaimana bisa? Aku tidak pernah melihatnya disekitar sini. Kebingungan, aku menghentikan kagami yang berjalan menuju gerbang rumahnya. "Tunggu dulu.... Senpai, rumahmu disini?". Kagami menghentikan kegiatannya lalu memalingkan mukanya untuk menatapku. "Ah iya? Memangnya kenapa?".

"Aku tidak pernah melihat senpai disekitar sini?" ujarku masih sedikit kaget dan bingung. "Ah... Sebenarnya aku baru pindah 2 bulan lalu, dulunya aku tinggal di apartemen. Hanya ingin mencari suasana baru. Memangnya kenapa? Kau tinggal disekitar sini juga kan?" ia berkata dengan enteng. Seolah ini bukan apa-apa. "Bagaimana senpai bisa tau?". jangan-jangan ia tau aku tinggal disebelah?. "Tadi aku menanyakan tempat tinggalmu bukan?" ujarnya menghela nafas. "..... Aku tinggal disebelah" tiba-tiba saja aku berucap seperti itu sambil menunjuk rumahku sendiri. Kurasa kagami terkejut. Ia melongo. "Ja-jadi kau yang selama ini...." hah? Apa maksudnya? "Hah? Apa maksud senpai?" aku bingung, ada apa ini?. "Bu- bukan apa-apa! Terima kasih telah mengantarku! Aku masuk dulu!" buru-buru kagami membuka gerbang lalu masuk kedalam rumah. Seperti orang kesurupan. Hei..... Apa bertetangga denganku begitu buruk? Tapi tingkahnya sungguh menggemaskan. Aku tertawa sendiri. Lalu berteriak di depan rumahnya. "Jangan lupa minum obat senpai! Cepat sembuh!" sambil cekikikan aku masuk kedalam rumahku "Tadaima!!!" aku berteriak pada ibuku. Tidak sopan dasar. "Okaeri azumi-chan" tutur ibuku. Ah! Aku bertanya saja pada ibuku. "Bu, ibu kenal dengan tetangga kita?". "Pak tua narukami? Tentu saja. Memangnya kenapa?" ihhh padahal maksudnya bukan pak tua dablek itu. "Bukan bukan, itu sih aku juga kenal. Yang rumahnya disebelah sana" aku menunjuk rumah kagami. "Ah itu, anak muda itu baru pindah sekitar 2 bulan yang lalu mungkin? Saat kau liburan sama Rise-chan. Sepertinya ia tinggal sendirian." sekedar informasi, rise-chan adalah sepupuku. "Oh begitu, pantas aku tidak pernah melihatnya" ujarku mengangguk ngangguk. "Tapi ibu sering mendapatinya memperhatikan mu loh, apa kau tidak sadar? Haha. Kenapa ini? Jangan-jangan ia menembakmu?" hah? Memperhatikanku? "A-apa sih ibu! Bukan begitu! Dia itu senior ku di seirin, aku juga baru tau. Sudah ah aku keatas! Mau tidur!" aku buru-buru naik ke kamarku. Lalu merebahkan diriku diatas kasur. Memperhatikanku? Tanpa kusadari pipiku memerah. Tapi Masa sih?  Tadi pagi dia sepertinya tidak mengenaliku tuh? Harusnya dia mengenaliku dong kalau dia sering memperhatikanku? Dia juga kaget waktu tau aku tinggal disebelahnya. sudahlah masa bodo.

Oh iya aku belum laporan sama riko senpai. Aku mengetik beberapa kata, lalu mengirimnya. Karena merasa bosan, aku hanya membaca novel saja. Selama beberapa menit, trnyata ada sms masuk. Mungkin riko senpai. Aku mengambil hpku lalu membuka message. Eh? Kagami? Dari mana ia tau nomorku?

"Terima kasih?" gumamku. Dia bisa manis juga ternyata. Aku tertawa pelan. Lalu membalas pesannya.

Text
To : theredtiger@yahoo.com
Re : Sankyu
Sub :
Sama sama! Semoga senpai cepat sembuh!

Ah! Bagaimana kalau aku membawakannya bubur dan buah? Kata ibu dia tinggal sendirian. Sakit seperti itu pasti tidak ada yang mengurus. Buru-buru aku turun kedapur untuk membuat bubur dan mengambil beberapa apel dari kulkas. Setelah bubur sudah jadi, aku memasukannya ke tempat makan lalu menaruhnya didalam plastik bersama dengan para apel. Aku melangkah menuju pintu depan lalu pamit pada ibuku. Setelah sampai dikediaman kagami, aku membuka gerbangnya lalu mengetuk pintunya "senpai! Maaf mengganggu. Aku datang bawa buah dan bubur. Kata ibuku kau tinggal sendiri. Jadi kubawakan makanan" Tidak ada jawaban. "Senpai!" "permisi!" "hallo!" "woi!". Oke mungkin kalian heran dengan perubahan sifatku yg drastis. Sudah kubilang kan kalau aku pemalu jika berhadapan dengan orang yang tidak kukenal. Tapi yah... Entah kenapa kagami tidak seperti itu buatku. Pengecualian mungkin? Entahlah. Oke kembali ke kenyataan. Kenapa teriakanku tidak ada yang dibalas satupun sih. Sebentar.... Jangan jangan ia pingsan? Tunggu itu gak mungkin, tadi masih bisa jalan kok.... Jangan-jangan ia dirampok dan ditikam!! Tadi gerbangnya kan tidak dikunci! "Senpai!" buru-buru aku membuka pintunya. Tuhkan tidak terkunci! Aku masuk kedalam rumahnya dengan cepat "senpai!" tapi yang kudapati hanya seoonggok orang yang tertidur pulas di sofa. Ingin kubanting rasanya.
Buat apa aku khawatir gak juntrungan gitu tau-taunya dia tidur pulas?. Huh, aku taruh saja deh makanannya dimeja. Berniat pergi setelah menaruh makanan. Aku malah berhenti. Dia ada obat gak ya? Sudah minum obat belum ya? Aku menengok ke arah kagami yang tertidur pulas. Ih! Masa bodo! Peduli apa aku. Kemudian aku berjalan pelan ke arah pintu. Lalu berhenti lagi. Tapi kalau dia gaada obat terus mati gimana? Bisa bisa aku kena tuntut seirin karena dianggap tidak mengurus anggota tim dengan baik..... Arghhhh!!! Tapi kan aku gamungkin ngacak-ngacak rumah orang buat mencari obat. Ah... Apa kutunggu sampai bangun aja? Ya begitu saja. Aku duduk dilantai samping sofa. Memperhatikannya tertidur pulas. Alisnya kenapa begitu ya? Boleh dipegang gak ya?.... Hush, mikir apa aku ini. Tapi kalau dilihat lihat, dia tampan juga. Badannya juga..... Indah..... Apasih aku ini. Jangan-jangan aku suka sama kagami.....

-End Of Part 5-

2 BakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang