Auman Harimau Merah

12 0 0
                                    

Tanpa aku sadari. Aku ternyata tertidur dilantai. Namun aku terbangun karena merasa diinjak oleh sesuatu. "AW!!! ITTAI!!!" otomatis saja aku berteriak lalu bangun. "Hei! Ke-kenapa kau disini!" kagami yang sudah bangun, duduk disofa sambil menunjuk nunjuk diriku. "Aku menghawatirkan senpai tau!" ups..... Sepertinya aku salah bicara.... Suasana yang ricuh mendadak hening. "Pulang" kagami tiba-tiba berubah ketus. "Hei! Bersikap baik dong setidaknya. Aku membawakan senpai makanan tau!". "Pulang" muka kagami terlihat datar, ia berbicara dengan nada monoton. Kenapa dia tiba-tiba marah? Ah... Mungkin karena aku sembarangan memasuki rumahnya... Yah salahku juga sih "ah.... Kalau begitu maaf senpai... Aku bakal pulang. Ohiya... Jangan lupa minum obat, terus buburnya dimakan, terus buahnya....". "Pulang. Sekarang" kagami sekarang dalam posisi berdiri dan menunjuk pintu keluar. Kenapa aku merasa seperti tertolak ya.... Padahal wajar saja kalau dia marah. "Ah.... Baiklah... Maafkan aku" aku bangkit berdiri lalu berjalan menuju rumahku. Aku langsung masuk ke kamarku tanpa sepatah katapun. Kenapa? Padahalkan maksudku baik. Ingin menangis rasanya saat kebaikanmu ditolak oleh orang lain.

Aku memutuskan untuk tidur saja sampai besok pagi. Besok aku akan minta maaf lagi kepada kagami.

Maksudku meminta maaf lagi adalah agar ia kembali bersikap biasa terhadapku. Tapi ternyata tidak begitu, saat aku meminta maaf padanya di lapangan. Ia tetap ketus. Cenderung menghindariku. Tidak hanya hari itu pula. Setiap harinya ia selalu menghindariku. Sudah hampir seminggu ia seperti itu.

Malam ini aku masih tidak tenang. Merasa sedih. Bahkan menangis melihat sikap kagami seperti itu. Padahal harusnya aku tidak usah menangis, biasanya aku akan menjadi cuek juga jika seseorang menghindariku. Ah.... Mungkin tanpa sadar aku menyukai kagami.... Iya iya aku tau. Tapi mohon maaf deh. Aku orangnya memang baperan. Gimana dong.

SUDAH CUKUP! aku tidak tahan lagi! Aku akan kerumahnya dan meminta penjelasan! Lagi pula kan aku sudah minta maaf! Kenapa juga aku masih dicueki sampe seminggu!. Aku bergegas menuju rumah kagami. Peduli amat dengan menerobos rumah orang. Aku menghampiri kagami yang terbengong bengong di sofa, melihatku tiba-tiba masuk kerumahnya. "Aku menuntut penjelasan!" ujarku kepadanya. "Penjelasan apa? Kau sembarangan masuk kerumah orang. Lebih baik kau pulang" kagami tetap cuek, kembali menatap sebuah kotak berisikan orang-orang (singkatnya televisi) "aku minta maaf kalau memang aku kurang ajar sama senpai! Masuk sembarangan kerumah senpai! Tapi masa senpai hanya melihat jeleknya! Aku kan tidak mencuri! Tidak mengambil apapun! Aku cuman menghawatirkanmu! Bagaimana kalau senpai mati! Senpai kan hidup sendiri! Ku kira senpai ditusuk sama maling gara-gara tidak menjawab sapaanku! Makanya aku melengos masuk saja! Apa saking kesalnya senpai harus menyuekiku selama seminggu ini?!" kagami malah menarik tanganku kedalam rumahnya. "Hei! Aku minta penjelasan! Bukan dikasari!" aku memukul tangan kagami menggunakan tangan kananku. Kagami berdiri didepan cermin, aku yang didepan cermin sebenarnya. Kagami dibelakangku.

Apa sebenarnya maksud Kagami? Menyuruhku berkaca?

-End Of Part 6-

2 BakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang