~ 7. Tatapan Mata

56 14 0
                                    


                         ☔☔☔

Suasana berisiknya kelas pagi ini sungguh membuat arsy sakit kepala. Setelah semalam berlibur dia tampak sedikit pucat, sepertinya dia terlalu kecapean kemarin maklum saja kemarin dia yang super heboh main di pantai sampai akhirnya angin pantai masuk kedalam tubuhnya menimbulkan rasa mual di perut nya.

Arsy sudah berjanji kepada papanya sebelum pergi bahwa di sana dia tidak akan main air terlalu lama dan tidak boleh melepas jaketnya, tapi tetap saja gadis ini terlalu keras kepala, selalu saja melanggar semua peraturan yang tidak semestinya di langgarnya.

Papa dan mamanya sudah sering memperingati namun tetap saja gadis itu tidak mengikuti, dia bukan melawan perkataan orang tuanya hanya saja dia ingin menunjukkan bahwa dia bukan gadis yang lemah tapi tetap saja hingga saat ini dia belum bisa membuktikan pada keluarganya.

Arsy sangat ingin seperti kakaknya, ya kakak nya mempunyai fisik yang kuat hingga dimanapun dia berada dia tidak pernah mudah terkena sakit.

Rasa iri selalu saja ada di dalam hati arsy rasa iri melihat orang lain yang memiliki fisik yang kuat yang tidak pernah di batasi dalam kegiatan apa pun yang selalu bisa menikmati dan merasakan keindahan alam.

Arsy iri dengan mereka yang bisa bermain di bawah rintikan hujan tanpa harus mengenakan jas hujan ataupun payung, dia sangat iri kepada mereka yang menikmati hujan dan menari di bawahnya, sedangkan dia hanya bisa melihat hujan saja tanpa bisa merasakan airnya, dia hanya bisa menikmati suara hujan saja tanpa bisa merasakan udara dingin nya.

Sungguh dia selalu berusaha untuk menghapus rasa iri dalam hatinya walau terkadang rasa itu kembali datang.

Kebisingan di kelas membuat arsy tidak betah berlama-lama di dalam dan pada akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari kelas lalu duduk di bangku panjang di bawah pohon besar di halaman belakang gedung kampus.

Dia sangat merasa nyaman di sini pusing di kepalanya mulai berkurang seakan langsung terobati dengan nyanyian-nyanyian burung-burung di atas pohon itu.

Setelah pusing nya hilang arsy memulai hal yang biasa menjadi hoby nya apa lagi kalau bukan membaca novel hingga datang lah seseorang menemani kesendirian nya.

"hay arsy! " sapa lelaki itu

"hai rahman! "ya dia lelaki yang sama lelaki yang main games bersamanya sewaktu pkkmb

"sedang apa kamu?"

"biasa, ini lagi baca"

"kok sendiri?, emang yang lain pada kemana? " tanya rahman mendetail

"yang lain pada di kelas man, mata kuliah jam kedua di undur satu jam karena sedang ada rapat dosen!" jelas arsy

"lah terus kenapa kamu disini ar?, sedangkan yang lain pada di dalam kelas!" tanya rahman lagi sambil membuka-buka buku yang baru saja di ambilnya dari perpustakaan umum kampus

"iya tadi kepala arsy pusing, mereka sangat bising di dalam, jadi arsy keluar aja mencari ketenangan" jelas arsy lagi
"rahman cari buku apa di perpus? "tanya arsy

"owh iya, memang kalok lagi pusing gitu gak suka denger yang bising!" balas rahman
"rahman cari buku mengenai perkembangan peserta didik, soalnya ada tugas dari dosen, arsy sudah sampai sini materi kuliahnya?" Sambil menukjukan bukunya ke arsy

"hehe iya man!"
"sudah man,baru kemarin kami mengumpulkan tugasnya" jawab arsy memberitau rahman

"loh iya nya, kalau gitu boleh dong rahman di ajari sama arsy? " tanya rahman semangat

"ohh, boleh man, tapi arsy juga belum paham betul, gimana kalau belajar bareng biar paham? " tawar arsy

"ohh, bisa-bisa kalau gitu bantuin sekarang bisa? " tanya rahman

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang