Chapter 6

37 2 0
                                    

SENIN.

Satu hal yang membuat mood Chelsea turun. Dia menjadi tidak menyukai masa sma nya sejak mantan nya itu kembali. Tapi apa boleh buat, ini baru permulaan. Dia tidak bisa melangkah mundur atau melewati masa sma nya.

07.00 upacara sudah berlangsung dan Chelsea dengan malasmya mengikuti kegiatan ini. Baginya ini hanya membuang waktu. Selama upacara berlangsung pun dia tidak mengikuti dengan benar. Gerak sana, gerak sini. Chelsea tidak betah.

"Buset daaah sebel banget gue, kapan selesainya sihh." Katanya sambil berbisik.

Shasha yang mendengar bisikan chelsea sejak 20 menit lalu merasa terganggu, dia menyenggol lengan chelsea dan memberikan tatapan tajamnya.

"Lo kalau gak bisa diem gua teriak sekarang nih cey." Ancam shasha dengan suara berbisik.

Setelah upacara, chelsea dan shasha tidak langsung menuju kelas. Mereka menuju kantin untuk membeli minum.

"Eh cey gue tunggu sini ya, lo kesana sendiri gak apa - apa kan?" Kata shasha sambil menempati tempat duduk yang kosong.

Shasha POV

"Cey masih suka matcha latte kan?" Kata seseorang sambil duduk di hadapan gue.

Gue liat siapa yang barusan duduk di depan gue sambil nyebut nama chelsea itu, dan gue kaget aja kenapa ini orang masih bisa sok asik ke gue. Mantan chelsea, orang yang gak mau ditemuin chelsea sejak 2 tahun lalu, orang yang udah bikin chelsea sulit percaya sama orang lain, orang yang bikin chelsea jatuh cinta sejatuh - jatuhnya, dan salah satu orang yang paling hits di SMA ini. Kak Pradika Al -ah gak bisa- dika aja. Sebel gue sama dia.

"Lo juga masih suka jutek ya sama gue." Smirk. Si anak monyet ini masih bisa ngasih smirknya ke gue kawan kawan!!

Gue diem, udah jelas gue sebel sama dia masih aja sok asik. Dika tuh ganteng, keren, tinggi, putih, pinter, gagah -anak paskib katanya gais- pokoknya dia hampir sesempurna tokoh novel. Cuma bangsat aja kelakuannya, suka mainin cewe.

"Gue gak ada niat jahat, kali ini serius cuma mau ngasih ini ke cey." Lagi, si anak monyet ini berisik lagi.

"Yaudah simpen aja, bentar lagi juga anaknya dateng." Kata gue malas.

"Eh sha udah yu ke kel...as."

Gue kaget pas denger cey manggil, dan pas gue angkat kepala ternyata dia kaget juga liat si anak monyet ini. Buru - buru gue alihin biar dia gak makin sedih. Gue ambil matcha latte dari dika sambil bilang makasih lalu gue ajak cey ke kelas.

"Yu cepet, lama banget si ah." Kata gue.

Chelsea POV

Setelah antri buat beli minum gue buru - buru ke meja shasha, karena gue yakin udah kelamaan disini.

"Eh sha udah yu ke kel...as." Kata gue, ke shasha.

Tapi betapa kagetnya gue ngeliat siapa yang duduk di depan shasha sambil senyum manis ke arah gue, gak lupa matcha latte di atas meja. Kesukaan gue, semua. Tapi sekarang hanya matcha latte dan shasha, dia udah bukan kesukaan gue lagi. Jujur gue masih ada rasa sebel sama dia, tapi sekuat mungkin gue bersikap biasa aja.

"Yu cepet, lama banget si ah." Ditarik paksa.

Hilang sudah tatapan teduh dari mata coklat yang tajam, yang selalu menjadi kesukaan gue bareng matcha latte. Shasha narik gue buat cepet masuk kelas.

====

1 taun dong cuy, thorje baru balik setelah 1 taun. Maafkan yaa, terlalu banyak waktu jadi thorje bingung mau apa. Sampe lupa sama cerita ini. Oke mari lanjut yaa.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, KASIH TAU THORJE MANA YANG KURANG FEEL NYA. BIAR UP CEPET.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IPA & IPS (OUR LOVE STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang