prologue;

1.1K 151 5
                                        

...

Seberapa keras kau mencari cinta di hidupmu?

Jika kau sudah mencari mati-matian, dan hingga kini masih belum juga menemukannya. Maka bersabarlah, mungkin cinta-mu masih berada dalam genggaman orang lain. Tengah merencanakan masa depan, bersama si dia; sebuah rencana yang sangat sia-sia.

Jangan terlalu berlarut-larut dalam pencarianmu, karena hari itu akan datang padamu.

Karena pada kenyataannya. Kami yang telah menemukan cinta kami sekalipun, belum tentu dia akan menemani kita sampai titik akhir. Kemungkinan dia hanya mampir.

Untuk menggores luka, memberi kenangan, membuat diri ini berubah. Dan juga, menghilangkan akal sehat.

Aku di sini akan menceritakan sedikit tentang cintaku, yang datang dengan riuh, lalu pergi dengan sunyi.

Tentang kisah klise antara lelaki remaja yang menyukai seorang gadis muda, dalam pertemuan pertama di gerbang sekolah. Di awali senyum canggung, dan suasana kaku.

Sayang sekali, dunia menolak cintaku. Meski aku telah berpikir ratusan, bahkan ribuan kali pun. Dia adalah gadis baik, cantik, mandiri dan ramah. Tidak sedikit temanku juga menyukainya, membuatku terkadang harus ekstra menjaganya.

Lantas, mengapa mereka begitu menolak cintaku?

Orang-orang itu berusaha membuangnya dari sisiku, hanya karena cintaku miskin dan tidak memiliki orang tua.

Sudah kubilang, ini hanya kisah klise yang kebanyakan kalian temukan di setiap tempat.

Sayang sekali, kisah sederhana nan pasaran itu membawaku pada kehancuran. Membuatku terjebak ke dalam dunia ilusi, tidak berujung, tidak pernah memiliki akhir.

Di sana, aku bertemu dia yang telah hilang tidak untuk kembali, dia yang telah pergi ke sisinya. Masih bisa menemuinya kapan pun, setiap saat, setiap waktu. Melihat senyumnya, menggenggam tangan rapuhnya.

Meski di sana aku menemukan hidupku kembali. Tetap saja ada bayaran, berkali-kali juga aku harus merasakan kecewa, berulang kali. Terus menerus.

Dan yang paling mengerikan, saat kesadaran mulai menghampiri. Mengetahui itu semua tidak nyata, mengetahui bahwa diri ini telah kehilangan akal sehat, gila.

Di antara kesadaran yang menipis, bisikan itu berdengung ngeri bagai bisikan iblis di tengah malam.

'Itu bukan aku'

'Itu bukan aku'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It Ain't MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang