Tiga

110 15 4
                                    


Yoongi membuka matanya pelan. Kepalanya sakit luar biasa dan sekujur tubuhnya ngilu. Tapi itu bukan apa-apa daripada apa yang dia dapati setelah membuka mata.


Gelap.





Yoongi mengerjap-ngerjapkan mata, barangkali ia belum sadar betul. Tapi tetap saja hanya warna hitam yang terlihat. Atau mungkin matanya belum terbuka. Yoongi tidak mungkin memeriksa matanya dengan tangan kura-kuranya.



Tidak. Aku sudah melek. Tapi kenapa...?
Apa aku. . . buta? Dimana aku?




Yoongi bisa merasakan dirinya berada di air. Ah, rupanya masih di lautan. Barangkali dia terjebak di gua bawah laut yang dalam dan gelap. Ya. Pikiran itu menenangkan hatinya. Dia hanya perlu bergerak maju untuk menemukan cahaya.



Jduk



"Akh!" Yoongi merasakan kepalanya berdenyut sakit setelah menabrak sesuatu yang keras tepat setelah ia maju empat langkah.



Apa ini?




Yoongi mencoba berbalik dan berajalan maju. Hal yang sama pun terjadi. Dia kembali menabrak benda keras.

Ternyata Yoongi terjebak di dalam lubang hitam dan terdapat tembok tinggi yang mengelilinginya. Karena ketika dia menengadah, dia dapat melihat cahaya jauh di atasnya.

Di temani uhu samar burung hantu di kejauhan, Yoongi terpaku meratapi nasibnya. Bagaimana caranya dia bisa keluar dari tembok itu? Yoongi tidak tau.

Maka jalan terakhir adalah berteriak sampai ada yang datang. Tapi jika tak ada yang datang? Yasudah. Yoongi terima nasib. Yang penting sekarang dia harus berusaha dulu, hasilnya belakangan.


"TOLOOOONG!"

"TOLONG AKUUUUU!"

"ADA SESEORANG DISINI TOLOOONG!"


Yoongi berteriak sekuat tenaga sampai tenggorokkannya sakit. Tapi tidak ada yang datang. Hanya gema suaranya sendiri yang terdengar.

Tapi yang terjadi selanjutnya sungguh mengejutkan.

Yoongi merasakan dirinya menggelembung. Sekujur tubuhnya bergetar menahan kelejat aneh. Seperti ada sesuatu yang hidup di dalam tubuhnya. Cacing raksasa sedang mengamuk di dalam dirinya. Berpaling dari pikiran mengerikan ini, Yoongi merasa tubuhnya terbakar. Mendidih. Panas sekali. Tak tertahankan. Dia merasa akan mati sebentar lagi.

Yoongi tidak tau apa yang terjadi ketika dia merasa seakan meledak. Dan tiba-tiba saja dia sudah jatuh terjerembab ke lantai yang keras dan terantuk sesuatu di depannya.

Yoongi meringis menahan sakit sambil memegangi dahinya. Dia mencoba bangun tapi tidak bisa. Ternyata kakinya terperangkap di dalam wadah kecil-

Eh?

Kaki?


Yoongi melihat kaki manusia di bawahnya. Atau-itu kakinya?

Dia menjulurkan tangannya ke depan.

Tangan manusia. Tangannya.

Kemudian Yoongi memeriksa tubuhnya. YESS!




Yoongi tidak tahu bagaimana, tapi dia kembali ke wujud manusianya. Lengkap dengan jubah kebesarannya. Dia melompat-lompat bahagia sambil tertawa seperti orang gila. Dia tidak pernah merasa sebahagia ini selama hidupnya.

Tanpa sengaja kakinya menendang wadah di bawahnya, menimbulkan bunyi yang nyaring di tempat sepi itu. Yoongi memandang kebawah, mengamati wadah hitam yang bergulingan di lantai.



Ah, tadi rupanya aku di dalam sini. Pantas saja gelap



KRUCUUKKK




Yoongi terlonjak kaget mendengar bunyi keroncongan perutnya sendiri. Dia baru sadar bahwa dia lapar sekali. Setelah semua yang terjadi, rasa laparnya menjadi berlipat-lipat.

Yoongi meringis mengusap perutnya sambil memandang berkeliling. Dia merasa berada di dalam sebuah ruangan yang gelap hanya disinari cahaya bulan. Perabotan-perabotan yang ada tampak asing dan aneh.

Pangeran Min mendekati sebuah pintu tak berdaun. Dia mencoba keluar lewat sana. Tetapi tiba-tiba tubuhnya terpental jatuh. Pintu itu tak dapat dia lewati.

Kenapa ini?

Pangeran Min meraba permukaannya. Ternyata halus. Seperti cermin tapi tembus pandang. Dia takjub.

Wah, ini keren.

Tempat ini keren sekali. Seperti di dunia lain. Pangeran Min mengintip keluar, dia bisa melihat bulan bulat sempurna menggantung di langit. Dia juga bisa melihat sebuah pekarangan yang dipenuhi tanaman dan tampak terawat.

Ah, sebenarnya dimana dirinya berada saat ini?

Dia tak bisa melihat apapun dengan jelas karena gelap. Hanya bayang-bayang samar benda-benda di sekelilingnya. Dan sejujurnya suasana ini agak menakutkan baginya.

Kelaparan. Seorang diri. Di tempat asing. Di kepung kegelapan.

Empat kombinasi ini sukses memutus asa dalam diri Pangeran Min.

Tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya. Kedengarannya seperti gemerincing logam disusul debum pelan. Kemudian terdengar langkah kaki.


Mampus!


Penghuni tempat ini rupanya datang. Manusia atau bukan, membuat Pangeran Min panik. Dia harus bersembunyi atau yang paling baik kembali menjadi kura-kura saja. Tapi bagaimana caranya?

Dan sebelum Pangeran sempat melakukan apapun tiba-tiba cahaya menyiramnya membuat kedua matanya memicing silau.

Setelah beberapa saat, matanya mulai terbiasa dan seketika tubuhnya menegang.

Ada seseorang berdiri di pojok ruangan, terlihat seperti orang yang baru saja melihat hantu. Keduanya bertatapan. Sama-sama mematung.


Hening.




Lalu,




"MALING! MALING! ADA MALING! TOLOOOOOONG!"


"EH?!"







Tbc




Hehehe

Aku masih belum nyerah sama buku ini

Makasih udah baca🙏

Pangeran Kura-kuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang