Pagi yang kuyup, dimana langit tak menampakkan senjanya yang indah itu. Matahari berganti dengan tetesan air yang jatuh menyerbu tanah. Tak biasanya aku merasakan dinginnya udara di kota yang kecil ini. Aku mendapati tebalnya sweater ditubuhku untuk menghangatkan dari dinginnya hembusan angin dan tetesan air keberkahan dari-Nya. Aku bergegas menuju sekolah yang jaraknya hanya memerlukan hitungan menit untuk menempuh perjalanan menggunakan kendaraan kota sejuta umat.
Bertepatan pukul 06.30 aku sampai di sekolah dengan cat biru khasnya itu. Tak sengaja hadirku berhadapan dengannya dipagi hari yang dingin ini. Pesonanya telah memerangkapku, menjalarkan rasa hangat di tengah cuaca yang dingin. Ia amat sangat tampan layaknya laki laki paling rupawan di muka bumi. Pagi yang muram dan dingin ini, seperti bercahaya ketika ia lewat di sisiku. Viorel Hanata, bisa dibilang ia adalah cowok most wanted yang tampan, namun belagak layaknya jagoan panglima perang.
"Pagi-pagi sudah cemberut saja, pantes hujan deras ga berhenti-berhenti ci vio paling ganteng lagi cedih." Ledekku sambil menjaili dia.
"Diam kau Vi, aku sedang kesal. Seragam yang sudah ku kenakan dengan rapihnya terciprat air genangan, sial." katanya sambil membersihkan celanannya menggunakan tisu dengan tampang muka sedih campur kesal.
"Air kenangan kali ah" candaku.
"Uwww..uww lucu banget cihh kamu" samabil mencubit pipiku.
Kami beriringan menuju kelas yang sama, dan tempat duduk yang sama. Beberapa siswa lain pun sama, bagai angsa berjalan di koridor menuju ruang kelas masing-masing. Koridor telah memanjakan dan melindungi kami dari hujan dan tempias.
Mata pelajaran pertama dimulai, semua murid langsung terdiam hening tenang tak bersuara. Pelajaran yang amat sangat menyebalkan, guru yang mengajarkannya pun sama, pak Sorian namanya. Baru saja mulai pembelajaran ia sudah menyebut nama Viorel Hanata. Memang nama itulah yang menjadi incaran para guru. Hahaha malangnya dirimu Vio.
"Vio sini kamu, ada apa dengan penampilanmu, amatlah kumal. Baju tidak dimasukkan, kancing atas terbuka lebar, pamer sekali kamu seperti banci pasar malam."panggil Pak Sorian.
Tanpa banyak basa-basi ia langsung merapihkan baju seragamnya sambil memampang muka masam.
"Tadi diluar hujan Pak, tapi saya merasa gerah, tetap saja hawa terasa panas meski hujan deras."jelas Vio
"Alasan, kembali ketempat dudukmu sana." Seru pak Sorian tegas dan lantang.
Saat jam pembelajaran berlangsung membahas materi bab baru. Lagi-lagi Vio menjadi tumbal kelas MIPA 4 yang menjadi incaran para guru. Sudah menjadi kebiasaan Vio, baru berlangsung pelajaran ia sudah dibanjiri pertanyaan. Entah jimat apa yang ia gunakan sehingga membuat para guru senang memanggil namanya.
"Vio, jelaskan bagaimana cara menjaga ketahanan pangan di indonesia."tanya Pak Soria.
"Caranya itu setia pak, jika kita setia dalam menjaganya maka semua itu akan bertahan. Tapi jika tidak setia masa harus dipertahankan." Ujarnya sambil tertawa.
Jawaban yang dilontarkan Viorel membuat seisi kelas tertawa dam menggelengkan kepala. Pak Sorian sudah paham betul jawaban yang akan dikeluarkan Vio pasti disangkut pautkan dengan percintaan anak remaja.
"Belum ada perubahan juga pada dirimu Vio. Belajar bermalas-malasan, tertidur di kelas menjawab soal mudah saja kamu tidak mampu. Mau jadi apa besarmu nanti."keluh Pak Sorian kepada Vio
"Menjadi suami yang baik untuk Via pak, hehehe."canda Vio kepada Pak Sorian
"Bergurau saja kamu ini.Vivia, saya tugaskan kamu untuk mengajari Vio materi bab ketahanan pangan hingga dia mampu menguasainya. Catat kehadiran kalian, hubungi saya jika Vio tidak bisa diatur. Jika bisa, rubah sekalian sikap dia yang seperti kucing garong itu" Ujarnya.
Aku tersentak kaget nama ku yang dipanggil sebagai orang yang harus mengajari materi kepada Vio. Kenapa harus aku? Kenapa tidak Bella si juara kelas? Atau Caca si perempuan kutu buku itu. Kenapa harus aku? Entah seperti apa mukaku nanti saat berkali kali menatap mata itu.
YOU ARE READING
ᴄᴇɴᴅᴀʏᴀᴍ
RomanceSinopsis ada apa dengan gadis berambut ikal yang bisa-bisanya jatuh hati oleh cowok urakkan. berawal dari penyelesaiaan tugas yang harus dikerjakan berdua dengan tujuan merubah sikap dan perilaku yang nyatanya mampu merubah dua hati sekaligus. Vio...