Part 5

3.7K 77 6
                                    

Meysa pov

Aku bersyukur memiliki dia , sesil kekasihku setiap hari selalu ku dibuatnya tersipu seperti malam ini dia mengantarkanku pulang

" Kita sudah samapai nyonya merenda "

dia membukakan pintu mobilnya untukku seraya memegang tanganku lalu di kecupnya, pipiku panas " ah lagi - lagi dia bersikap manis" aku malu, ku tundukan kepalaku menghindari tatapannya namun dia memegang daguku

" Sayang , habis ini langsung istirahat jangan tidur terlalu malam " seraya di mengacak rambutku, aku memandangnya kesal

Cup!

Lagi- lagi dia mencuri ciumanku lalu pergi memasuki mobilnya,

" Aku pulang sayang bye .. " aku masih berdiri di depan rumahku melihat dia melambai dan perlahan mobilnya pergi meninggalkanku

Ku ayunkan kakiku memasuki rumah dengan sesekali tersenyum

" Rupanya kamu sudah pulang "

senyumku mulai turun mendengar suara kakakku, ku lihat barang berserakan dimana mana botol botol alkohol tergeletak berceceran dilantai
Aku tinggal berdua dengan kakaku, semenjak Orangtuaku meninggal sekitar 5 tahun yg lalu karena kecelakaan, kakakku berubah menjadi sosok yg kasar, pemabuk dan pemain wanita

" Anak macam apa jam sigini baru pulang, mau jadi apa hah!!!!"

Aku diam , dia menarik rambutku dan mulai memukulku ini sudah terbiasa bahkan aku pernah dipukulnya dengan gagang sapu dilempar sepatu hingga segala barang yg ada disampingnya dia akan melampiaskan kepadaku jika dia marah
" Diantar siapa kamu!!! "

" Teman " jawabku lirih

Mana uang gajian kamu bulan ini, aku bekerja di salah satu caffee didekat daerah sini, untuk biaya sekolah dan menyambung hidupku, aku bekerja dari pulang sekolah hingga jam 8.00 malam namun sekarang sudah jam 11.00 malam karna tadi sesil mengajakku ber jalan jalan sebentar " rindu katanya "

Ku keluarkan sebagian uangku dirampasnya kasar uang itu

" Sana masuk bodoh " seraya memukul kepalaku, badanku terhuyung kedepan aku memasuki kamarku

Brrukk! Kurebahkan badanku dikasur kesayanganku, sungguh melelahkan...

Pagi hari aku buru buru bersiap kesekolah, ku intip tirai di kamarku .
Disana didepan sana kekasihku memandang ku dari jalan dan melambaikan tangannya seraya tersenyum.

ku berlari menghampirinya ku tabrakan diriku ku kalungkan lenganku di bahunya dia mengangkat dan memegang pinggangku , kuhirup aroma tubuhnya yg sudah menjadi candu untukku, di turunkannya badanku , ku pandang wajahnya dia tersenyum menyubit pipiku

Dahinya berkerut memandangi memar di bawah daguku

" Mey, ini kenapa...?" Dia Memegang wajahku, aku teringat ketika kakakku memukulku dibagian situ

" Oh, ini semalem aku jatuh dari kasur haha " alasanku
" Sakit engga, kalo sakit kita ke dokter ya mey "

" Engga papa ko sil, ayo berangkat udah siang " ku jinjitkan tubuhku mengecup pipinya dan masuk ke mobilnya...

Di perjalanan ku terus memandangi dirinya memperhatikan setiap inci kecantikan wajahnya rambut yg sebahu yg dia biarkan tergerai kulitnya yg putih hidungnya mancung bulu matanya yg lentik bibir merah yg tipis aku mengagumi sosok dirinya bagaimana bisa sosok seperti bidadari bisa menyukai gadis sepertiku, gadis miskin yg biasa saja. Lama ku tatap dia menolah

" Apaan si mey, kalo jatuh cinta mah jatuh cinta aja kali ngga usah natap sampe segitunya "

ku cubit pinggangnya

" Siapa yg ngliatin kamu ge-er "

" Lah tadi kenapa ngliatinnya sampe ileran gitu "

" Di bilangin engga ya engga "

" Idih ngambek " di cubitnya pipiku

" Tau ah " kesalku

" Yaudah nanti pulang sekolah aku temenin kamu di caffe deh " ku tolehkan wajahku memandangnya.

" Eh jangan, takut ganggu kesibukan kamu "

" Oh ya aku sibuk " aku mengetnyitkan dahiku, seolah dia tahu atas ekspresiku dia melanjutkan perkaraannya

" Sibuk dengan orang yg ada dipinggir aku yg selalu membuatku rindu jika dia jauh di sisiku " ah gombalan mautnya sukses membuatku tersipu...

Hari ini kita datang terlambat, gerbang sekolah sudah di tutup

" Kamu si jemputnya telat " kesalku pada sesil

" Ya maaf, ngga ngulang lagi deh" cengirnya

Ku lihat dia tampak berfikir ... Ditariknya lenganku

" Eh kita mau kemana " tanyaku, dia membawaku ke belakang gedung sekolah

" Ini tempat apaan sih sil " heranku.

" Ayo cepat naik " aku heran kenapa ada tangga di belakang sekolah

" Aku takut "

" Mau masuk kelad enggak? ".

" Iya iya " ku panjat tangga itu

" Seesssiiilll !!! Jangan ngintip ihhh "

" Dikit sayang haha "

" Dasar mesum !!! "

Kita sampai dikelas sebelum guru datang
Uuuh selamat...




Masih banyak kekurangan



#dont forget like and coment bicause that free, saya butuh saran dan dukungan kalian masa :(

Night MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang