do the motion

3 1 0
                                    

Good friend are lives overlapping
Good friend are laughter and joys
Good friend are emotions so deep
That the trust keep growing over the years...

(Anonim)

Sorry ya lama updatenya soalnya lagi sibuk  UAS.
Dan samangat buat yang lagi UAS ya.

"Lo uda mantap,shif,sama apa yang mau lo lakuin ini?"

Pagi-pagi gini,Fero malah melempar pelototan begitu Shifa menginjakkan kaki di karpet karet Honda Jazz merahnya.Shifa tau banget kalo Fero nggak yakin dan mendukung seratus persen penuh rencana Shifa hari ini.Tapi,ya mau bagaimana lagi? Setelah dipaksa-paksa sampe bibir kering ,akhirnya mau juga Fero ikut dalam rencana gila Shifa ini.

"Fiuhh... Kalo ngeliat papa,mama yang lagi berdiri dan nganterin gue sampe teras...kalo ngeliat mereka melambaikan tangannya kayak gitu...senyumnya itu...kepercayaannya itu... Aduh gue jadi merasa bersalah banget!tapi,mau gimana lagi? Gue masih mau sekolah di SMA Garuda sakti!" ucap Shifa dalam hati.

Oke,Shifa yakinkan diri loh sekali lagi ini udah jalan yang elo pilih.

"Ya udalah Fer,tancap gas aja." kata Shifa pada Fero.

"Yakin?" kali ini malah Josh yang nanya dari kursi belakang dan shifa hanya dapat mengangguk.

Okay, akhirnya keputusan untuk tetap menjalani rencana semula.

Selanjutnya Honda Jazz Fero membelah jalanan ibu kota dengan mulusnya menujuApartemen

~•~•~•~•~


Apartemen SPRINGS lantai  18 no. C15

"Josh! Thanks ya buat apartemen lo!"kata Shifa.

Yuhui! Begitu sampe,Shifa langsung lompat ke ranjang empuk milik Josh.
Gimana? Kalian sudah pada ngerti rencana Shifa kan? Yup,betul banget karena hari ini skors dimulai,Shifa 'minggat' ke apartement Josh.nanti pas jam pulang sekolah, Fero bakal jemput Shifa dan nganterin pulang.ahh,brilian plan,right?.

Suasana biru langit yang mendominasi kamar Josh lumayan bisa bikin hati tenang nan sejuk plus damai.oke kamarnya sih enggak luas-luas banget,tapi uda bisa dapat nilai A. Apalagi, wallpapernya yang bergambar awan bikin serasa jadi bidadari yang lagi terbang.

"gue sama Fero mesti cabut sekarang "
Ujar Josh setelah matanya melirik ke jam di kamarnya. Oh,iya lima belas menit lagi tepat pukul tujuh.

"Kalo lo mau main basket,gue ada bola tuh di bawah rak TV ruang tengah. Mau fitness atau renang juga bisa. Semua dilantai dasar. Member card gue uda ada di elo kan ?" kata Josh lagi.

"Uda donk...", jawab Shifa dengan wajah sumringah selebar jalan tol.

" kalo gitu, gue pergi sekarang ya! Bye" kata Josh.

"Bye juga! Eh iya,titip salam ya sama Bu Dyah!," ucap Shifa dengan senang.

"Dasar lo! Nanti gue sampein deh salam lo biar dia nyesel uda menghukum lo!" kata Fero menambahi.

Ohh ya, Apartemen Josh ini merupakan hadiah ultah dari ortunya tahun lalu. Ortunya Josh sekarang masih menetap di Amerika bersama kak  Yuli ,kakak perempuan Josh.Rencana ya,mereka bakal jemput Josh saat dia tamat sekolah nanti.

~•~•~•~•~•~

Gara-gara malas nonton tv pagi-pagi,dengan masih berseragam lengkap plus simbol Garuda Sakti,Shifa turun menuju lapangan basket yang terletak diseberang tower kamar josh.

"Mending gue gabung sama yang lagi main basket daripada mesti nonton gosip yang enggak penting." kata Shifa.

Sayang sekali,semua nggak semulus yang dipikirkan oleh Shifa. Ternyata, dilapangan cuman ada saru orang yang lagi asyik mendribel bola.

Nggak seru sih enggak seru,tapi siapa sangka kalo Shifa ternyata kini malah jadi penonton yang duduk manis disamping lapangan buat ngeliatin cowok berkaos berlengan putih itu main.

Wajahnya sih enggak seganteng manu rios .tapi dia lumayan diatas standar.
Alisnya tebal ,rahang wajahnya yang tegas,mata tajamnya,rambut jambulnya...

DUAAGH!!

Saking perhatiannya sma gaya dan tampang cowok keren itu,Shifa malah jadi kena batunya.jidatnya kena lemparan bola basket.

Kepala Shifa pening.darahnya serasa naik ke ubun-ubun.

"Keren sih keren. Tapi kalo sampe celakain jidat gue,hmmm enak aja dia!!" rutuk Shifa dalam hati.

"Lo punya mata nggak sih???" bentak Shifa dengan emosi dari sisi lapangan.

Lima detik,tiga detik,satu detik dan nol. Nihil,enggak ada jawaban.

Shifa kira cowok itu bakal say sorry or something ketika dia jalan mendekat ke arah Shifa buat ngambil bola yang berhenti pantulannya di sisi kanan Shifa. Tapi apa? Boro-boro minta maaf,ngeliat Shifa aja dia enggak. Shifa bagai patung baginya.

Dengan seenaknya,cowok itu malah kembali main basket seolah peristiwa tadi itu nggk penting.

"LO ENGGAK TAHU SOPAN SANTUN BANGET SIH?!" bentak shifa lebih kencang sambil berjalan mendekat kearahnya. Tangan Shifa uda mengepal dengan sendirinya secara otomatis.

"Gue bakan kasih pelajaran buat orang rese kayak dia gini!!" geram Shifa dalam hati.

Shifa yakin cowok itu nggak budek atau teriakan Shifa enggak cukup keras untuk bisa didengar,but what? Bentakan kedua juga gagal total! Mengendong bola plus tas,neguk air sampe abis,dsn keluar dari lapangan itu yang dilakukan cowok itu tanpa perasaan bersalah.






Jangan lupa vote dan comments ya ❤❤

secret feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang