[FINISH]
I want to ask who you seem to be longing for, why you're crying silently, and why there's no one beside you...
🎶Bang Yongguk - Q
⚠This is part of my therapy
#4 in jaedo (16.11.18)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
―☆・.★.・🌙・.☆.・★―
.・.・.・.・.・.・.・.
🌙 "Bagaimana keadaannya?"
"Dia hampir melempar kursi ke arahku. Kondisinya benar-benar tidak baik. Aku tidak bisa membiarkan dia melukai diri sendiri."
Johnny hanya bisa menghela nafas panjang ketika mendengar keadaan Doyoung yang bahkan tak lebih baik dari sebelumnya. Laki-laki itu gila, dalam artian yang sebenarnya. Mentalnya hancur, melebur rata dengan tanah. Tak henti dia menangis dan berteriak memanggil nama Jaehyun.
Sejujurnya, Johnny tak pernah tega melihat Doyoung dalam keadaan seperti ini, tapi menurutnya ini adalah jalan terbaik.
Johnny tidak pernah berniat untuk berlaku jahat pada Doyoung sebelumnya. Lelaki mantan polisi itu jelas pernah menjadi sahabatnya, pernah berbuat banyak hal baik padanya.
Memandang Taeil yang sekarang terlihat begitu kelimpungan memikirkan Doyoung membuat Johnny semakin merasa bersalah. Dia sadar telah banyak merepotkan orang lain karena ini.
"Johnny... Aku akan mengurus surat rujukan agar Doyoung bisa di bawa ke—"
"Rumah sakit jiwa?"
Taeil mengangguk pelan sembari menghela nafas. Tak ada yang bisa dia lakukan, tak ada solusi lain.
"Lakukan apapun yang terbaik. Demi menyelamatkan Doyoung, kita harus melakukan ini."
Lagi-lagi Taeil mengangguk, melakukan apapun yang dia bisa untuk menyelamatkan Doyoung dari hukuman mati yang menyedihkan. Setidakya, jika Doyoung gila, hukuman itu tidak bisa diberlakukan.
Johnny kembali merapikan pakaiannya, memasukkannya secara asal dan cepat ke dalam tas ranselnya. Terlihat buru-buru, karena memang sudah waktunya untuk pergi.
"Kau akan pergi sekarang?"
"Ya." Johnny meraih pipi Taeil, mengusapnya pelan-pelan. "Secepatnya aku akan kembali."
Tidak lagi ada kata yang keluar dari bibir Taeil setelahnya. Sepasang matanya tak lepas dari sosok Johnny yang sedang memakaikan sepatu pada seseorang. Lelaki yang masih berkelakuan seperti anak-anak di usianya yang menapaki dua puluh tahunan.
"Ayo, Jaehyun, berpamit pada Taeil."
"Bye-bye, Kak Taeil!"
Jika memang ini adalah jalan terbaik.
Maka biarkan kami melaluinya.
Karena jika Tuhan berkehendak, mereka akan kembali dipersatukan.
Dalam sebuah cinta yang lebih baik lagibentuknya.
―☆・.★.・🌙・.☆.・★―
.・.・.・.・.・.・.・.
Karena aku bukan orang yang setega itu untuk memisahkan mereka berdua dengan cara yang terlalu kejam...