Part time?

10 1 0
                                    

Trililing,.. trililing,.. trililing,..

Bunyi dering alarm Zahra membangunkannya tepat pukul 03.30 wib.

seperti biasa Zahra langsung terjaga, mematikan alarm dan dia langsung bergegas untuk mengambil wudhu, setelah itu dia sholat wudhu dua rakaat kemudian sholat tahajud 4 rakaat, lalu ditutup dengan witir 3 rakaat.

zahra ngaji sampai adzan subuh terdengar, kemudian zahra melanjutkan dengan sholat sunnah fajar (qabliyah subuh) dan dilanjutkan dengan sholat subuh.
Alasan yang mendasari zahra tak pernah absen dalam mengerjakan sholat sunnah fajar karena zahra selalu mengingat hadist Rasulullah yg berbunyi :

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dua raka'at salat Fajr lebih baik dari pada dunia dan seisinya." [HR. Muslim]

Begitulah keseharian zahra alfathunnisa pada pagi hari.
Dikampusnya zahra terkenal sebagai gadis yang sangat ramah, dan juga memiliki tutur kata yg baik, indah pula dipandang mata, setiap orang yang menatap zahra pasti akan langsung jatuh hati pada senyuman gadis itu, zahra dikarunia dengan paras yg cantik dengan lesung pipi dikanan kirinya yang menambah nilai kecantikannya. Zahra adalah gadis yang penuh dengan kesederhanaan, dia tak pernah mengeluh sedikitpun dengan kondisi keluarganya, zahra adalah gadis yang sangat mandiri.
Zahra dilahirkan dan dibesarkan oleh seorang wanita yg tegar, ya bunda zahra adalah salah satu alasan untuk zahra bertahan dengan kesulitan yang selama ini dia alami,.

Setelah melakukan ibadah rutin yg dia kerjakan kemudian zahra langsung bergegas untuk membantu bunda merapikan rumah dan melakukan pekerjaan wanita pada umumnya. Disaat zahra sedang menyapu tiba-tiba bunda memanggil dari depan ..

"Araa" panggil bunda
"Iya Bun" jawab zahra, dan zahra langsung cepat-cepat meletakan sapu yg dia pegang lalu bergegas menemui bunda yg memanggilnya,.

"Sini duduk nak" seru bunda sambil menepuk sisi kosong yg berada disampingnya
"Iya bunda" jawab zahra sembari melemparkan senyuman kearah bunda,.
"Ara belum bayar uang semester kan??" Tanya bunda..

Seketika zahra terdiam, dia baru ingat kalau dia memang belum sama sekali bayar uang semester disemester 6 ini, zahra memang sudah pernah membicarakan masalah uang semester dengan bunda tapi cukup sekali dia memberitahu, dia cukup segan untuk menanyakan nya sampai berkali-kali. Apalagi zahra berkuliah dikampus yang terbilang elit, sangat sulit bagi zahra mengusahakan nya sampai dia bisa mencapai sejauh ini..

"Araa, kok bengong nak" panggil bunda yg membuat kesadaran Zahra kembali.

"Ehmmm, iya belum bunda, tapi kalau bunda belum ada uang gak usah dipaksakan bun, masih ada waktu 3 bulan lagi kok, gak masalah nanti denda aja kalau terlambat bayarnya" balas zahra sambil tersenyum,. *Zahra tipe anak yang penurut dan penyayang kepada orang tua.

"Ohh iya, yaudah kamu gak usah terlalu di pikirin ya, biar nanti bunda usahain", Jawab bunda sambil mengelus pucuk kepala zahra..

"Hehehe iyaa bunda sayang, bunda yg gak usah terlalu dipikirkan, ara kan emang sering telat bayar, jadi gak masalah juga, pasti kampus juga ngerti, lagian dendanya kan dibayar juga, jadi woles ajalah bundanya.
Emuachh dulu Bun" araa langsung memanyunkan bibirnya dengan manja.
"Sini, sinii" balas bunda.
Bunda langsung menarik kepala zahra dengan bibir manyunnya agar mendekat dan mencium bunda.

"Araa sayang bunda, maaf ya bunda kalau selama ini araa sering buat bunda susah" spontan ara menitikan air matanya.

"Ya gaklah sayang, kok ara nangis, ih anak bunda kok cengeng, mana ara yang selama ini bunda kenal, jangan nangislah, kan bunda jadi sedih"

"Hehe iya maaf ya Bun, ara kebawa suasana jadinya"..
"Bun kalau sekiranya ara kerja boleh nggak??"

"Loh, ara mau kerja apa, gak usahlah kerja-kerjaan, nanti ara gak bisa fokus lagi kuliahnya, biar aja bunda yang usahain buat ara" jawab bunda dengan wajah yg sudah mulai keriput.

"Gak bunda, dari dulu bunda selalu larang ara buat kerja karena jadwal kuliah ara padat, tapi sekarang kan ara udah gak sesibuk dulu, boleh ya Bun ara kerja, pliss" mohon zahra dengan wajah yang memelas.

"Hmmmm ... Yaudah, kalau emang itu mau ara, bunda udah gak bisa lagi nahannya, tapi satu pesan bunda, ara harus lebih mengutamakan kuliah dari pekerjaan, ara harus tau mana yang harus lebih diprioritaskan"

"Siaap booosss,. Tenang aja bunda, ara pastikan kuliah ara tetap baik dengan nilai yang baik pula" balas zahra dengan senyuman khasnya.

Zahra sangat senang telah mendapat persetujuan bundanya, dari dulu bunda selalu keras dengan yang namanya pendidikan, m dan kali ini bunda memberi kelonggaran terhadap zahra,.

Bagi zahra ridho orang tua sangat penting, apapun keputusan yang mau diambilnya, tak lupa zahra selalu meminta ridho dan doa dari bundanya.

Sejak ayah meninggal 10 tahun yang lalu, zahra menjadi sosok anak yang sangat sayang dengan bundanya, zahra merasa dia adalah satu-satunya anak yang paling diharapkan bundanya sekarang setelah zeina kk nya cukup mengecewakan nya dulu..

Saat itu pula zahra langsung mencari lowongan part time di Facebook nya,.
Ada satu lowongan yang membuat zahra lumayan tertarik..

"Lowongan pekerjaan untuk wanita, dengan kriteria, muslimah, berpakaian syar'i, dan cekatan dalam bekerja, untuk diposisikan sebagai kasir di tempat makan ladziiz, jam kerja dari pukul 3 sore sampai jam 10 mlm"

"Waaah, ini ni yang aku cari" batin zahra sambil membulatkan matanya.

Langsung secepat kilat zahra langsung mengirim pesan keorang yang membuat lowongan pekerjaan difacebook tersebut,.

Tercantum namanya zidan sarfaraz

"Hemm masih ada gak yaa lowongan, soalnya sudah dari sehari yang lalu lowongan nya diposting, yah coba ajalah dulu, siapa tau masih nerima" batin zahra..

Kemudian zahra pun mengirim pesan kepada zidan,.

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RESTU DARI SYURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang