Chapter 5

148 27 16
                                    

WARNING
Read doang ❌
Vote doang ❌
Read + vote ✅
Read + vote + comment ✅✅
Read + vote + comment + follow ✅✅✅
-

-------------------------------------------------------------

Meskipun namanya terdengar seperti pelabuhan, Museum Marina tak terletak di dekat laut. Sebaliknya gedung itu terletak di pusat kota, bertetangga dengan pusat perbelanjaan, toko-toko kecil, taman kota dan tepat di seberangnya adalah Kedutaan Besar West Liberty yang dijaga ketat dan terkunci rapat. Entah kenapa gedung itu justru dibangun di pusat kota. Sebagian orang berpikir, posisinya hanya menjadi sasaran empuk para kaum ekstremis. Namun selama 29 tahun berdirinya, bangunan itu tampak jauh dari jamahan teroris.

Sedangkan gedung museum tampak lebih kuno daripada kedutaan. Entah kapan dibangunnya, tapi menurut kakek Dom, gedung itu sudah ada sebelum ia lahir. Fasad bangunan dua lantai itu memanjang sejauh sekitar 500 m dengan barisan jendela-jendela tinggi dan pintu masuk berdaun ganda di tengah gedung. Sementara di bagian atapnya terdapat tiga buah kubah kaca patri, dua berukuran kecil di sebelah kiri dan kanan, serta sebuah yang lebih besar tepat di tengah bangunan. Warna cat dindingnya, juga menurut kakek Dom, tak pernah berubah, selalu coklat kekuningan. Dan setahun sekali, setiap bulan Juli, museum ditutup selama beberapa hari untuk dilakukan peremajaan.

Setiap akhir minggu, pusat kota memang selalu terlihat lebih ramai daripada biasanya. Kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke museum pun meningkat. Dom yakin, peninjauannya di museum nanti tak akan terlalu mencolok. Ditambah dengan peralatan yang ada di tas punggungnya, yang benar-benar akan menyamarkan penampilannya.

Di pintu masuk gedung sudah terpasang poster pengumuman yang diletakkan pada papan berkaki tiga. Di bagian atas poster tergambar kapal Liberty yang tampak dari samping. Di bawahnya tertulis, 'Siap dipamerkan pada Hari Kemerdekaan, Senin, 21 Mei 2018'.

Ujung-ujung bibir Dom tertarik membentuk seringai. "Think again," gumamnya.

Dugaannya memang tak salah. Pengunjung museum terlihat lebih banyak daripada hari biasa. Sekelompok manusia bergerombol di depan pintu masuk dekat kolam air mancur, mendengarkan penjelasan seorang wanita pemandu. Dom meneruskan langkahnya, melewati mereka, menyusuri salah satu dinding foyer di mana terdapat display patung-patung para pejuang Liberty. Sesekali ia memperhatikan beberapa patung dengan plat berisi keterangan singkat yang direkat di dekat kaki patung.

Foyer itu berakhir di sebuah aula luas tepat di bawah kubah kaca yang paling besar yang ia lihat di luar tadi. Sementara di dinding paling belakang, berdiri dua deret anak tangga yang terpisah ke kiri dan kanan dan menuju lantai atas. Bagian ini tampak lebih terang daripada foyer, karena cahaya di dalam dibantu dengan penerangan dari luar. Tepat di bawah kubah, terletak sebuah patung kepala berwarna hitam dalam kotak kaca. Plat di bawahnya bertuliskan 'Thomas Liberty, 1836 – 1922, Bapak Pendiri'.

Dom berdiri sejenak di depan patung kepala itu, tak mengerti kenapa patung itu berada di Museum Marina di East Liberty. Sedangkan Tuan Liberty adalah pendiri Liberty, bukan West maupun East Liberty saja. Kecuali salah satu museum di West Liberty juga memiliki patung ini.

Dari aula itu, ruangan terpecah menjadi dua lorong panjang dan luas, yang mengarah ke kiri dan ke kanan. Dom memilih lorong di sebelah kiri. Sekelompok pengunjung juga tampak di sana, bergerombol di bawah pimpinan seorang pemuda pemandu. Beberapa pengunjung lain, yang kelihatannya bukan bagian dari kelompok itu, juga terlihat serius memperhatikan benda-benda yang dipamerkan di sana.

Dom melangkah pelan, sesekali memperhatikan display barang-barang pecah belah yang bentuknya sudah tak utuh lagi dan juga dilindungi oleh kotak kaca. Tampaknya benda-benda itu adalah sisa harta karun yang ditemukan dalam kapal karam di dasar laut. Berbeda dengan display di foyer tadi, jajaran display di lorong ini dibatasi oleh tali yang dibungkus kain beledu warna merah hati dan setiap berjarak 1 m dipasang tonggak besi berwarna emas, untuk mencegah pengunjung agar tak berdiri terlalu dekat pada display.

✔The Ghost (A Story Behind Conspiracy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang