Biar api kau mainkan
Teriak lah nanti
Saat luka bakar terasa panas
Panggil lah Ibu nantiBiar lengang perutmu itu
Teriak lah nanti
Biar tak sepaham dengan langit
Biar teriak lah nantiDi sini
Di atas genangan pasir
Tengkurapkan tubuhmu
Di atas bambu-bambu muda
Mumpung selagi belum tuaKau kunci
Ibu kembali
Kau makan
Kendati usus Ibu terlilit sepi
Kau luka
Kendati kain-kain bau apek itu menggunung
Ibu hampiriLampung, 28 November 2018.
''Laksana penjara dalam bahagia. Kau borgolnya, ibu tangannya. Kau sita segala gerak raga, karena dengkuran air mata.''
- Vira Ayu Safila -
KAMU SEDANG MEMBACA
Terspasi A I A
PoetryKepada yang usai disemaikan Ditinggalkan Dilupakan Diangankan Kamuflasekan waktu Raja imajinasi selalu ribut Antara bumi dan kayanganpun laksana tak bersekat Bumi dilupa Ditinggal Bumi menjerit luka - A I A -