Hari berganti hari, minggu berganti minggu, persahabatan mereka semain lama semakin erat, begitu juga dengan perasaan Stuward dan Agni semakin besar pula. Walau begitu mereka masih belum mau mengakuinya.
"Hai teman-teman, apakah kalian sudah tau besok malam ada festival kembang api di Istana?" kata Steven bersemangat.
"Benarkah? Kau tau dari mana, Ven?" tanya Alpha penasaran.
"Itu ada di depan," tunjuik Steven, "apa kalian mau ikut? Lumayan lho dapat makan gratis. Hehehe."
"Tentu saja aku ikut, kapan lagi coba? Festival ini hanya ada sekali dalam setahun, jangan sampai terlewatkan. Dan... Hei steven kenapa di otak mu hanya ada makanan saja. Itu otak atau perut?" kata Alpha mengejek Steven.
"Apa kau bilang? Enak saja, ini otak lah. Sudahlah aku sedang malas berdebat dengan mu, kasihan suaraku yang merdu ini bisa sakit gara-gara berdebat denganmu," kata Steven menanggapi ejekan Alpha.
"Ya sudah, terserah pada mu. Oh ya, Agni apakah kau mau ikut dengan kami?" tanya Alpha pada Agni.
"Ya, aku mau, jam berapa acara itu?" tanya Agni pada mereka.
"Jam 7 malam, baiklah, besok kami jemput jam 6 ya Agni!" kata Alpha bersemangat.
"Baiklah," kata Agni.
Di tempat lain, lebih tepatnya di Istana, ada seorang Raja yang sedang berbincang dengan penasihat kerajaan. Raja itu bernama Robert Kim. Mereka sedang membahas suatu hal.
"Sepertinya anak-anak dalam ramalan itu sudah tiba, yang mulia. Saya dapat merasakan energi dari anak-anak itu, yang mulia. Apa rencana anda selanjutnya, yang mulia?" kata Penasihat itu kepada Raja Robert.
"Kita harus segera meminta bantuan pada mereka, sebelum King of Dragon menghancurkan kerajaan kita ini. Mungkinkah mereka ada di kerajaan ini?" tanya Raja Robert kepada penasihatnya.
"Sepertinya iya, yang mulia. Apakah kita akan mengundangnya ke istana, Yang mulia?" tanya penasihat itu.
"Tentu saja, tapi tunggu setelah festival kembang api ini selesai. Setelah itu kita undang mereka ke istana," kata Raja Robert.
"Baik, yang mulia," kata penasihat.
Keesokan harinya, Agni sangat bersemangat. Ia tak sabar menunggu untuk melihat festival kembang api nanti malam.
"Ibu, apakah aku boleh pergi ke festival kembang api bersama teman-temanku?" tanya Agni kepada Ibunya yang sedang membuat adonan roti.
"Tentu saja boleh sayang, tapi sebelum itu bantu ibu membuat roti ya, hari ini banyak sekali pesanan yang ibu terima," kata Ibu memberi syarat.
"Terimakasih Bu, aku sayang ibu," kata Agni sambil memeluk ibunya.
"Iya sayang, sudah cepat bantu ibu!" kata Ibu mengingatkan.
Malam pun datang, waktu telah menunjukan pukul 6, Agni sudah siap untuk pergi ke Festival Kembang Api. Ia memakai dress merah, rambutnya ia biarkan tergerai indah, dan ia memakai sepatu yang senada dengan dress nya. Ia terlihat sangat cantik hari ini.
"Agni, dicari teman-temanmu, Nak?" Teriak ibunya.
"Iya bu" balas Agni dari dalam kamarnya dan bergegas menuju teman-teman.
"Woww!! Kau cantik sekali Agni!" puji Alpha.
"Terimakasih Alpha, kau juga cantik," kata Agni tersenyum.
Tanpa sadar, ada sepasang mata yang terus menatap Agni dengan kagum.
"Cantik sekali dia. Aaa... kenapa jantung ku berdebar seperti ini?"batin Stuward.
"Ayo teman-teman! Kita berangkat sekarang, sebelum kita terlambat!"kata Steven.
Mereka berjalan menuju istana, tempat berlangsungnya festival kembang api tersebut. Festival itu sangat ramai, banyak pengunjung yang berdatangan baik itu dalam kota maupun luar kota. Para pengunjung sangat antusias mengikuti Festival ini, karna festival ini hanya ada sekali dalam setahun. Agni dan teman-teman sangat menikmati Festival ini.
"Hei Steven, ayo ikut aku, aku ingin membeli beberapa makanan!"ajak Alpha.
"Tapi aku masih ingin.... baiklah aku ikut! Tunggu aku, Alpha!"kata Steven menyetujui ajakan Alpha setelah melihat tatapan Alpha yang menyuruhnya untuk ikut saja.
Mereka pergi meninggalkan Agni dan Stuward dalam kecanggungan. Mereka sama-sama diam, tak ada yang berani memulai pembicaraan. Sampai sebuah buah suara memecah suasana itu.
"Bagaimana menurutmu? Apakah kau menikmatinya?"tanya Stuward.
"Ahh iya, Festival ini sangat bagus, aku baru pertama kali ikut Festival ini," kata Agni.
"Benarkah? Semoga kau menikmati Festival ini," kata Stuward.
Keheningan melanda mereka lagi. Di suatu tempat, tepatnya di dalam Istana, Raja Robert sedang berbicara dengan penasihatnya.
"Penasihat, apakah kau merasakan energi mereka?"tanya Raja.
"Iya, yang mulia. Saya dapat merasakannya. Apakah saya harus mencarinya, yang mulia?"kata Penasihat.
"Baiklah, cepat lakukan penasihat, aku tak sabar bertemu mereka," perintah Raja.
Penasihat segera menjalankan perintah Raja. Ia mencari di tengah keramaian. Singkat cerita, ia berhasil menemukan anak-anak dalam ramalan itu.
" Kalian! Selamat datang di Kerajaan Kristal!"seru Penasihat Kerajaan.
"Maaf anda siapa ya?"tanya Agni sopan.
"Saya Penasihat Kerajaan, nama saya Daniel Alexander, kalian bisa memanggil saya Tuan Daniel, saya ke sini atas perintah Raja untuk menbawa kalian ke Istana," kata Tuan Daniel.
"Maaf, Tuan Daniel, sepertinya tidak bisa sekarang kami ke istana, malam sudah semakin larut dan kami harus segera pulang, besok kami akan pergi ke istana, tolong sampaikan pesan ini kepada Raja," jelas Alpha.
"Baiklah, tuan dan nona, saya permisi dulu," pamit Tuan Daniel.
Sepeninggalan Tuan Daniel, Agni dan teman-teman segera pulang ke rumah masing-masing. Sebelum itu, mereka mengantar Agni pulang.
"Teman-teman, terimakasih sudah menemaniku hari ini," kata Agni berterimakasih.
"Tak apa Agni, kita kan teman, iya kan teman-teman?"seru Steven.
"Tentu saja/Hn," sahut Alpha dan Stuward bersamaan.
"Terimakasih ya, aku masuk dulu ya, kalian hati-hati di jalan!"kata Agni.
"Sampai Jumpa!" Seru Alpha dan Steven.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure in The Dragon's Kingdom
FantasyBerawal ketika Agni sedang membersihkan gudang di halaman rumahnya. Ia menemukan sebuah buku tua yang berdebu. Itulah awal mula ia berada di Negeri Naga serta awal dari kisah petualangannya di Negeri Naga. Bersama teman-teman barunya, ia berusaha me...