Pertemuan Pertama

21 4 0
                                    

Pagi yang cerah, itulah yang sedang terjadi di desa kecil itu. Pottervill, desa kecil yang masih sangat asri dan sejuk. Penduduknya sangat ramah. Seperti yang dilakukan gadis berambut hitam panjang itu. Ia sedang berjalan-jalan dan sesekali menyapa orang-orang yang melewatinya. Gadis itu bernama Agni Fire. Gadis berperawakan tinggi dan berkulit putih seperti susu itu sedang melihat keindahan Desa Pottervill dengan matanya yang sehitam arang.

"Selamat Pagi, Nyonya Stern. Anda sedang apa?" sapa Agni kepada salah satu tetangganya.

" Oh... rupanya kau Agni, selamat pagi juga. Aku sedang berkebun. Apakah kau mau ikut?" tawar Nyonya Stern sambil menanam bunga mawar.

"Oh, maaf, Nyonya, sayang sekali, saya harus lekas pulang. Ada janji membersihkan gudang hari ini. Mungkin lain waktu saya bisa ikut berkebun bersamamu, Nyonya," tolak Agni secara halus sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu salamkan saja salam ku untuk Ibu mu, dan tolong ingatkan dia untuk datang ke rumahku besok. Kami ada janji untuk merajut baju bersama," kata Nyonya Stern.

"Akan saya sampaikan pesan anda, Nyonya. Saya pamit pulang dulu ya. Sampai jumpa, Nyonya Stern!" kata Agni berpamitan.

"Sampai jumpa lagi, Agni! Semoga hari mu menyenangkan," kata Nyonya Stern tersenyum.

Agni mulai meninggalkan tempat itu dan bergegas untuk segera sampai di rumah. Sesampainya di rumah, Agni langsung bersiap menuju halaman belakang, tempat gudang itu berada. Agni mulai masuk ke gudang itu.

"Uhuk... uhuk... uhuk... berdebu sekali gudang ini, sebaiknya aku segera membersihkan gudang ini," batin Agni sambil terbatuk-batuk.

Agni segera memulai membersihkan gudang itu. Saat sedang asyik membersihkan gudang itu, tiba-tiba, ia menemukan sebuah buku.

" Buku apa ini? Tebal sekali. Mmm, judulnya 'The Adventure in The Dragon Kingdom', sebaiknya aku simpan dulu buku ini, malam nanti akan ku baca," kata Agni sambil meletakan buku itu di meja yang sudah ia bersihkan.

Ia pun segera menyelesaikan acara bersih-bersih gudang itu. Setelah selesai, ia pun segera bergegas menuju kamar nya. Tak lupa ia membawa buku yang ia temukan tadi. Saat menuju kamar, ia bertemu ibu nya, lalu ia menyampaikan salam dan pesan dari Nyonya Stern. Ia pun segera bergegas masuk kamar.

"Mmm, enaknya aku baca sekarang atau nanti malam ya? Sepertinya nanti malam saja. Ini sudah mendekati waktu makan malam. Sebaiknya aku segera mandi dan bergegas untuk makan malam," pikir Agni.

Ia pun segera mandi dan bergegas untuk makan malam. Selama makan malam berlangsung, ia banyak cerita tentang apa yang dia alami hari ini. Setelah selesai membantu ibunya mencuci piring, ia pun bergegas masuk kamar dan mulai membaca buku yang tadi ia temukan di gudang. Tak terasa, malam pun semakin larut, Agni pun mengantuk dan memutuskan untuk tidur.

"Hoaaa.... eh... dimana aku? Ini bukan kamarku. Bagaimana aku bisa kesini?" kata Agni kebingungan.

Agni melihat sekeliling kamar itu, di sana ada rak buku, lampu zaman dahulu, dan barang-barang kuno lain nya. Ada sebuah cermin di pojok dekat lemari, Agni pun berinisiatif untuk bercermin.

"Mengapa baju ku seperti ini?" kata Agni terkejut.

Dalam cermin itu Agni sedang memakai piyama berbentuk dress dan berwarna biru muda.

"Agni... Agni... cepat turun, makanan sudah siap," teriak Ibu dari bawah.
Agni segera berganti baju. Ia memakai dress warna hijau muda. Rambutnya ia jepit dengan jepit bermotif mawar. Ia terlihat sangat cantik dengan dandanan seperti itu. Agni segera menuju ruang makan.

"Ibu, dimana kita? Bagaimana kita bisa di sini? Bukankah kita ada Potterville?" tanya Agni pada Ibu. Ibu merasa heran.

"Kamu bicara apa, Agni? Kita berada di rumah. Potterville? Tempat apa itu? Jangan ngelantur, sayang. Kita berada di Kerajaan Kristal. Sudah cepat habiskan makananmu, setelah itu bantu Ibu di dapur," kata Ibu sambil melanjutkan makannya.

Agni semakin bingung. Akhirnya, ia menurut saja. Selesai makan, ia segera membantu Ibu di dapur.

"Agni, tolong bantu ibu membeli bahan roti di pasar. Ini daftar bahannya, ini uangnya, dan ini keranjangnya. Jangan lama-lama ya, Ibu harus segera membuat kue pesanan Nyonya Belpois," kata Ibu pada Agni sambil menyerahkan barang-barangnya.

Agni segera pergi dan membeli bahan yang dipesan Ibu tadi. Tanpa sengaja, ada seseorang yang menabrak dia.

"Aaaa....," pekik Agni hampir terjatuh ke tanah.

Tapi, seseorang menangkap tubuhnya. Mereka saling bertatapan cukup lama, sampai ada suara yang menginterupsi mereka.

"Hai, apakah kau tak apa? Maaf kan teman kami ya, dia memang ceroboh, sampai - sampai tak melihat ada orang di depan nya," kata seorang gadis kepada Agni sambil menyindir pelaku yang telah menabraknya tadi.

"Hai Steven, cepat minta maaf kepada gadis ini, kau telah menabraknya tadi," kata gadis itu kepada temannya yang telah menabrak Agni tadi.

"Baiklah. Mmm.... Maafkan aku ya, telah menabrakmu tadi. Sungguh tadi itu aku tak sengaja, tadi aku sedang terburu - buru. Maafkan aku ya," kata pria itu menyesal.

"Sudah, tidak apa-apa. Tadi aku juga tidak lihat - lihat ada orang di depanku," kata Agni sambil tersenyum tulus.

"Terimakasih ya, sudah memaafkan temanku yang ceroboh ini. Oh ya, tadi kita belum kenalan. Namaku Alpha Stone. Kau bisa memanggilku Alpha. Yang tadi menabrakmu itu Steven Wind, kau bisa memanggilnya Steven. Yang tadi menangkapmu namanya Stuward Aqua, kau bisa memanggilnya Stuward. Dan.... Siapa namamu?" kata gadis berambut dan bermata coklat bernama Alpha itu kepada Agni.

"Oh hai Alpha, namaku Agni Fire, kau bisa memanggil Agni. Salam kenal!" kata Agni tersenyum ramah.

"Hai, aku Steven, senang bertemu denganmu, Agni," kata pria yang berambut coklat dan bermata biru bernama Steven tersenyum ramah.
"Stuward," kata pria yang berambut biru tua dan bermata hitam bernama Stuward singkat.

"Maafkan Stuward ya, dia memang seperti itu, tapi sebenarnya dia sangat baik lho," kata Alpha tak enak hati.

"Tidak apa - apa, Alpha. Kalian mau kemana? Sepertinya buru - buru sekali," tanya Agni.

"Kami ingin ke istana, apa kau mau ikut?" tawar Steven.

"Aaa.... Aku minta maaf, sepertinya tidak bisa, aku harus segera pulang, Ibuku sudah menunggu di rumah. Sampai jumpa!" tolak Agni dan berpamitan kepada mereka.

Agni bergegas pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, ia segera menemui ibunya.

"Ibu, ini pesanannya. Apakah ada yang bisa ku bantu, Bu?' tanya Agni sambil menyerahkan keranjang belanjanya kepada Ibu.

"Ooh terimakasih sayangku. Baiklah kalau kau memaksa, tolong bantu ibu membuat kue ini," kata ibu sambil tersenyum.

TBC

The Adventure in The Dragon's KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang