menjadi bagian

20 2 4
                                    

"Diamlah jangan banyak bicara,
Kau hanya menghabiskan oksigen d udara saja"
~Bintang~

"Cieee,,, cuit cuit ada yang berangkat sekolah bareng nih hahaha...." berbagai gujonan dan sorakan - sorakan gak jelas oleh Yuven dan kawan - kawan memenuhi kelas melihat LiLi dan Taro yang masuk kelas bareng dan pastinya juga berangkat bareng. Sedangkan Lili sudah memerah menahan malu dan Taro dengan tidak tau malunya hanya nyengir tak berdosa.

"eh lo lo pada sirik aja mah dengan gue" ujar Taro sambil merangkul lili yang kini wajahnya sudah semerah udang rebus.

"halah elu tu gak cocok sama Lili, Lili tu cantik kaya bidadari turun dri surga lah elu udah kaya kutil kuda aja tu muka"

"hahhahhaa" ucapan Aldo mengundang tawa yang lain sedangkan Taro mengerucutkan bibirnya dengan tatapan kesalnya

"ah mendingan juga gue, udah pasti setia dari pada elu muka kaya dugong aja begayaan mau punya selingkuhan sana - sini, dapat karma nya baru tau rasa lo" solot Taro dengan nada sinis bercampur kesal kini tawa Yuven dan yang lainnya sudah semakin pecah. Syukurlah ketika Aldo ingin membalas Bintang malah melerai mereka.

"udah - udah debatan kalian itu unfaedah tau gak? Mendingan sekarang kalian duduk karena habis ini tu kita bakal masuk pelajaran Bu Arumni" lerai Bintang

***

"Tika gue mau ke lapangan dulu ya di panggil sama pelatih basket, kayanya sih mau bahas jadwal latihan buat tanding nanti. Kamu gak masalahkan istirahat nya sama anak - anak curut dulu? "

"Iya ven gak papa lagian juga kan ada yang lain, kamu ke tempat pak Hengku aja dulu"

"Ya udah aku pergi dulu ya, hati - hati lo kangen ntar sama gue wkwkwkk" ujar yuven sambil menepuk puncak kepala Tika dengan lembut.

"ya udah sana gih, lo tuh ngerusak tatanan rambut gue tau" Ucap Tika sambil mengerucutkan bibir dan merapikan poninya membuat Yuven semakin geram dan dengan sengaja mengacak rambut Tika terus ngacir keluar kelas sambil tertawa yang terdengar sangat menyebalkan di telinga Tika.

Selepas perginya Yuven Tika dan yang lain pun berangkat menuju kantin dengan anggota baru, seorang gadis manis dan cantik tapi berpenampilan cupu membuat tidak semua orang dapat menyadari ada kecantikan yang lebih dari kecantikan yang sekarang dia perlihatkan. Entah bagaimana semenjak hari itu Lili selalu bersama dengan Taro padahal sebelumnya Taro bukan orang yang suka terlalu dekat sama cewek apalagi cewek kecentilan yang nampak banget suka modus. Saat di tanya mengenai hal itu dia hanya menjawab

Flashback on

Kala itu seperti biasa Yuven, Taro, Aldo, dan Bintang berkumpul di rumah Tika sambil ngemil makanan Tika dan di antara mereka semua memang Aldo yang paling suka makan.

"Eh ven lo tau gak kemarin tuh gue ada liat anak kelas sebelah yang gilanya tuh cantik banget gue denger - denger sih namanya dia itu sunny. Parah sih tuh anak cantik banget, fashionable, anak orang kaya tapi sayangnya dia itu agak polos dan manja. Kaya nya menarik deh." ucap Aldo dengan seringaian d bibirnya.

"Oh ya? Jadi?" Yuven menaikan sebelah alis nya

"Oh bro you know what i mean" setelah itu mereka ber tos ria sambil tertawa jahat.

"Jadi aturannya apa aja nih? Dan apa taruhannya?"lihatlah sikap playboy mereka yang satu ini.

"jadi tuh kita berdua bakalan sama - sama berusaha buat ngedekatin ini anak dan jadiin dia pacar, tapi belum sampai disitu. Jadi pacar bukan berarti menang, kita harus buat dia sebahagia dan seyakin yakinnya kalo yg jdi pacarnya nnti sangat menyayangi dia dan setelah semuanya terlihat begitu w.o.w kita harus putusin dia dengan cara yang paling menyakitkan. Sanggup gak lo? " jelas Aldo dengan semangat yang menggebu - gebu.

Problem Makers and Ice WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang