04~.nata atau renda?.

28 10 0
                                    

"ra lu gak gila kan? Senyum-senyum sendiri" tanya dila dengan nada khawatir takut temannya kemasukan hantu sekolah atau hantu luar.

"emangnya gua senyum ya?" tanya aura sembari memegang wajahnya apa benar efek ketemu dia jadi gini?senyum-senyum sendiri.

"iya ihh daritadi gua ngeliat lu senyum-senyum sesekali liat ke arah gerbang sekolah. Emang ngeliatin apa si?" tanya dila penasaran.

"kepo!!"teriak Naura tiba-tiba sembari mengandeng tangan aura untuk menjauh dari dila yang sudah mulai penasaran.

"gimana?lu ngeliat dia?" tanya Naura dan sontak di jawab dengan anggukan kepala dari Aura sambil senyum-senyum.

"kaya nya rasa suka lu udah nambah deh kaya kacamata minus nya bu jejen yang mulai nambah kalo ketemu tumpukan buku masalah." ujar Naura terkekeh membayangkan tumpukan buku masalah siswa yang selalu bertambah setiap hari nya.

"yakali dah rasa suka gua disama-samain ama bujejen." Sunggut Aura tak percaya.

"heheheh yaa.. menurut bahasa yang lebih mudah dijelaskan yaa kaya gitu. Rasa suka lu sama tuh cowo kelama-lamaan bakal menjadi rasa cinta!." tutur Naura.

"abis rasa cinta ehh timbul lah rasa sakit.HaHaHa"ucap seseorang yang baru datang.

***
Didepan sana sudah ada rina yang menunggu Aura bersama wia teman sewaktu SMP mereka berdua, yang sedang asyik membicarakan sesuatu.

"oii serius amat ngobrolnya kuy balik" ucap Aura yang tiba-tiba sudah ada disamping wia.

"yaelah ngagetin aja lu, yaudah yukk nanti ke buru sore." ucap rina.

"gua duluan ya wia"ucap rina melambaikan tangan dan dibalas dengan lambaian juga.

setibanya di parkiran om sudah banyak sekali anak-anak berkumpul dan kebanyakkan anak laki-laki. jarang sekali anak perempuan ada disana padahal parkiran om itu untuk umum tetapi jarang sekali anak perempuan yang memparkirkan kendaraannya disana.

"Rin lu aja yaa rin yang bawa gua males bawa nya"ucap aura ke rina. karena aura sedang tidak mood untuk membawa kendaraan atau apapun itu.

"oke gua yang bawa tapi lu yang bayar parkiran yaa. gua lagi ngirit duit ra" ucap rina memohon agar aura membayar parkiran tersebut.

Aura yang mendengarkan perkataan rina hanya mem-iyakan saja agar ia cepat pulang.

"yaudah iyaa, lu keluarin dulu tuh motornya gua bayar parkiran dulu ke om"ucap aura sembari meninggalkan rina yang sedang mengeluarkan motornya.

"om aura bayar parkir om"ucap aura sembari memberikan uang lima ribuan.

"nih kembalinya ra" ucap om yang melihat uang aura yang lebih. karena di om parkiran hanya tiga ribu rupiah sesuai kantong pelajaran.

"gapapa om kembalian nya ambil aja" ucap aura sembari berjalan kearah rina yang sudah menunggu nya didepan.

"Aura pulang dulu om"teriak Aura sebelum motor merah milik rina meningggalkan kawasan parkiran.

di jalan pulang aura ingin sekali bertanya kepada rina tentang cowo yang ia temui dua hari yang lalu. Tetapi disatu sisi aura sangat gengsi dan aura takut jika rina akan curiga karena ia bertanya tentang cowo dua hari yang lalu.

Aura yakin kalau dirinya sudah jatuh cinta dengan cowo itu dan ia akan lakukan apapun agar ia mengetahui tentang cowo itu bahkan sekarang ia bertekad untuk menghilangkan rasa gengsi nya.

Beberapa menit..

"rin lu masih inget kan cowo yang kita temui di rel kereta waktu itu?" tanya aura berhati-hati agar rina tidak curiga kalau ia mencari tau tentang lelaki dua hari yang lalu.

"inget!kenapa emang nya?." tanya rina sesekali berteriak agar suara nya dapat di dengar.

"gapapa gua nanya aja"ucap Aura dijawab anggukan kepala.

Hening.

"yang kemarin kita temui itu temen gua bukan si?"tanya rina.

"yaa mana gua tau" Ucap aura berbohong.

"Nata sama ka renda bukan si?"tebak Rina. Tapi jawaban tersebut membuat aura bingung pasal nya siapa nama lelaki yang membuat jantung nya berdegup kencang?.

Rina tau pasti aura sedang mengkorek informasi siapa diantara cowo yang mereka berdua temui dua hari lalu.

"nata de coco?maksudnya"celetuk aura.

"bukan ogeb" ucap Rina.

"nih yah ra yang kendarain motor itu kakel gua namanya Renda dan yang duduk dibelakang namanya Nata temen kelas gua"ucap rina lagi.

dan entah kenapa nama terakhir membuat aura senyum-senyum sendiri.

Akhirnya tau juga' Batin aura

"lu gak gila kan senyum-senyum sendiri"celetuk Rina yang melihat aura dari kaca spion.

"enak aja lu!"ucap aura sembari mendorong pelan tubuh rina.

"kek nya mereka terkenal banget ya?" Celetuk aura.

"bisa dibilang gitu tapi paling terkenal itu Nata kalo Renda gua tau nya dia itu kakel gua plus temennya Nata. Lagian juga si renda udah punya cewe." ucap rina. Sedangkan aura mengganguk tanda ia mengerti.

"Kalau Nata dia sekelas sama gua, kalo menurut gua dan temen-temen gua dia itu bad boy parah. dia suka cabut pelajaran, dia suka tidur dikelas, Dan dia paling suka bikin masalah gitu sama guru apalagi dia sekolah jarang banget namanya bawa alat tulis dia cuman bawa dompet, handphone sama tempat minum dan dia juga sering bawa gitar sambil nyanyi dikelas."Ucap Rina.

"Hmm...menurut gua dia itu kadang-kadang cuek, kadang-kadang asik. tapi yang gua denger-denger dari temen gua kalo lu udah deket banget sama dia, dia bakalan asik, royal dan masih banyak lagi deh."ucap rina panjang lebar dan selama rina menceritakan tentang nata tidak terasa sudah sampai perkarangan rumah aura.

"iyaiyaa..kok lu bisa tau tentang dia?"tanya aura.

"kan gua temen sekelas dia yakali gua gak tau sehari hari dia dikelas kek gimana." Ucap rina malas.

"yaudah gua duluannya udah mau sore'' ucap rina lagi sembari menyalakan motornya dan meninggalkan halaman rumah aura.

sedangkan aura hanya senyum-senyum sendiri apalagi ketika mendengar cerita dari rina tentang nata.

Destiny NaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang