09~.butuh tumpangan.

13 3 0
                                    

Kevin yang melihat ayahnya sedang membuat kopi dan menyiapkan sarapan  yang sedang mengantikan mamanya karena ia sedang tidak ada dirumah melainkan dirumah sang nenek yang sedang sakit merasa tidak enak dengan perlakuan ayahnya yang menyiapkan ini semua walaupun hanya sebuah roti dan susu.

"pagi yah" ucap kevin disambut dengan senyuman hangat dari tomi sang ayah.

"pagi juga, Lah adik kamu belum bangun vin?"tanya tomi yang sedang mengaduk kopinya sembari melihat sekeliling

Kevin baru menyadari disampingnya hanya ada bangku kosong yang kemungkinan orang yang selalu menempati belum bangun juga dan seingat kevin semalaman ia mendengar dari balik tembok kamarnya yang bersebelahan dengan kamar aura pun bingung pasalnya adiknya itu selalu mengucapkan kata-kata yang kevin tak tau itu apa.

"paling masih dikamar yah. Bentar deh kevin cek dulu" ucap kevin yang tadinya berniat untuk memberi selai kacang tertunda dan beranjak menuju kekamar aura.

Tepat sekali didepannya sudah ada pintu bercat putih yang bertulis 'QAROOM.' singkatan dari nama yang mempunyai kamar tersebut.

Tok..
Tok..

Cklek.

Astaga bocah ya udah jam segini masih tidur juga mabok roti nih jangan jangan 'guman kevin menggeleng kepala yang entah malah memikirkan yang tidak tidak dan Tanpa pikir panjang kevin pun langsung membangunkan adiknya.

"Dek bangun kamu ini apa-apaan sih udah siang nanti telat!"ucap kevin sesekali menarik selimut aura yang menutupi telinganya.

"apansi bang aura kan masih ngantuk bang!"sunggut aura kesal sembari menarik-narik selimutnya pasalnya ia baru tidur beberapa jam lalu.

"astaga udah jam berapa ini,nanti telat auraa!! pokoknya bangun terus rapi-rapi kalo gak abang bilangin ayah kalo kamu gak niat sekola"ujar kevin dan setelah itu ia beranjak keluar untuk melanjutkan sarapan yang tertunda. Aura yang sudah tak mood lagi untuk melanjutkan tidurnya pun langsung bergegas membersihkan diri dan turun kebawah.

"gimana bang?"tanya ayahnya yang sedang menaruh gelas kopinya yang baru saja melihat kevin turun dari tangga rumah.

"udah yah udah kevin bangunin juga mungkin sekarang dia lagi siap-siap"jawab kevin sembari mengambil selai kacang yang sempat tertunda.

"yaudah sekarang kamu lanjutin sarapan kamu"ujar tomi sembari membaca koran dan dijawab oleh anggukan kepala.

20menit kemudian.

"pagi..."ucap aura lesu yang langsung duduk disamping kevin.

"kamu kenapa?"tanya tomi yang melihat perubahan diwajah anaknya apalagi muncul mata panda. Kevin yang melihat raut wajah adiknya seperti orang yang baru tidur beberapa jam menjadi tak tega ia tau bahwa adiknya baru saja tidur tapi mau gimana lagi ia harus menunaikan kewajibannya sebagai pelajar.

"gapapa aura cuman ngantuk aja"ucapnya sembari mempoles rotinya.

"yaudah kalian lanjut sarapan ayah mau berangkat kekantor. Aura jangan lupa sekolah yang benar dan kevin jangan lupa jaga kesehatan, Assalamualaikum" ucap ayahnya sembari menyambar tas kantornya.

"iyaa yah ayah juga. hati-hati, walaikumsalam" jawab kevin sembari menyalami tangan ayahnya dan diikuti aura.

Kevin yang melihat raut wajah aura terlihat lesu pun menjadi tidak tega pasalnya kevin tau adiknya sedang menahan ngantuk.

Crekkk..

Bunyi dorongan kursi menyadarkan kevin. Aura yang sudah selesai dengan sarapannya pun beranjak untuk berangkat sekolah.

Destiny NaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang