Bagian Kedua - Pacar Pertama

100K 3.3K 123
                                    

Bab 10

Runold Pov

Baru sehari hidup dipenjara bagai berbulan – bulan tidak bertemu dengan Sofie, betapa aku sanagt merindukannya. Dia sedang apa, bersama siapa dan apa dia sudah makan, apa dia masih menangis dan sejuta pertanyaan menghampiri otakku.

Hari ini aku Kak Gemal menjengukku, dia bertanya tentang darimana aku mendapatkan barang dan siapa yang menunjukkan pertama kali. Aku pun memberitahu bahwa Mas Rayhan yang mengenalkan barang itu dan dia juga yang memasok barang itu kepadaku.

Aku dan Kak Gemal berencana menjebaknya, dan setelah melalui jebakan yang telah kami buat akhirnya Mas Rayhan tertangkap dan aku juga baru tau kalo dia juga yang berusaha membunuh Mbak Maika dan Kak Gemal. Dia memang pria bajingan, aku menyesal mengikuti sarannya untuk menggunakan barang tersebut.

Setelah proses yang cukup berliku akhirnya aku diizinkan untuk mengikuti rehab untuk menghilangkan ketergantunganku kepada barang haram itu.

Sore itu aku dan kak Gemal berada di kantor polisi untuk mengurus kepindahanku kepanti rehab, karena Kepala Polisi teman lama kak Gemal aku menunggu di ruang tunggu sampai  kak Gemal selesai berbicara dengan temannya.

Aku sengaja menutup mata sejenak karena hari ini sangat melelahkan, semoga dengan menutup mata walau hanya sesaat mata ini bisa tertidur.

Entah berapa lama aku tertidur tapi tiba – tiba aku merasakan seseorang berdiri didepan dan menatapku tajam.

Aku membuka mata dan melihat wanita yang paling aku rindui sedang berdiri di depan dengan tatapan kebencian dan amarah yang masih belum juga luntur.

“Sofie sayang, kenapa kamu bisa disini” aku senang melihatnya disini, betapa aku sangat kangen dan sanagt ingin bertemu dengannya. 4 bulan masa rehab dan selama itu aku tidak akan pernah bertemu dengan dia sampai aku bebas dari barang haram itu.

“Gue dengar permohonan rehab lo dikabulkan?” tanyanya dengan nada dingin.

“Iya, aku mau sebuh demi kamu, aku harus masuk rehab selama 4 bulan, aku harap kamu mau menunggu sampai aku sembuh” kataku berharap dia memaafkanku.

“Gue gak akan menunggu lo, dan maksud kedatangan gue kesini untuk menyelesaikan urusan kita” katanya lagi

“Kamu mau apa?” tanyaku

“Lo mati!!!” katanya dan dia menyerahkan sebuah pisau.

“Segitu bencinya kamu sama aku? apa gak ada sedikitpun cinta buat aku? apa dengan kematianku kamu akan bahagia?”

“Iya gue  benci lo, sangat!! Dan gak ada cinta buat lo, dan kematian lo bisa membuat gue bahagia” katanya dengan wajah datar.

“Mana pisaunya?” aku meminta pisau yang ada ditangannya.

Dia kaget mungkin dikiranya aku gak berani untuk melakukan apa yang dimintanya.

“Sini pisaunya, katanya mau aku mati” aku mengambil pisau dari tangannya.

“Maaf kalo selama ini aku jahat dan menghancurkan hati kamu, tapi demi Allah aku melakukan itu karena aku sangat mencintai kamu, sangat!!!”

Dengan cepat aku menusukkan pisau itu ke perutku.

“Argggggggggg” aku mendengarnya  berteriak mungkin dengan ini sakit hati kamu akan sedikir berkurang.

Aku melihat kak Gemal keluar bersama temannya.

“Dek kamu kenapa”

“Aku… aku gpp kak, cuma tergores pisau” kataku meringis menahan sakit.

7. Sophia AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang