Bab 13
Sophia Pov
Aku memegang kedua pipiku yang ditampat oleh Runold. Sakit tapi tidak sesakit hatiku. Apa perkataanku tadi sungguh membuatnya terluka, selama aku mengenalnya aku tidak pernah melihat kemarahan dan tatapan benci seperti tatapannya tadi. Ada luka dan kesedihan ditatapannya tadi.
“Maafin Ibu nak, Ibu berbohong dan mengeluarkan kata – kata yang mungkin membuat kamu sedih, Ibu gak tau kenapa mulut ini bisa tega mengeluarkan kata – kata itu, tapi melihat Ayahmu dan wanita itu membuat ibu marah dan cemburu”
Ya, aku sangat marah dan cemburu, apa dia tidak tau aku menunggunya 4 bulan ini, aku menunggunya datang mencari kami tapi bukannya mencari kami tapi dia malah memilih bersama wanita itu.
“Apa Ibu salah sudah berbohong tentang menggugurkan kamu nak, apa Ayah kamu beneran gak akan memaafkan Ibu?” aku mengelus perutku.
“Tapi Ibu sangat marah dan cemburu melihat Ayahmu begitu bahagia bersama perempuan itu, makanya Ibu berbohong, tapi Ibu gak mengira reaksi Ayah kamu seperti tadi, dia sangat marah dan memukul Ibu, Ibu tau Ibu pantas mendapatkannya”
“Tapi Ibu sungguh sangar cemburu nak, Ibu harus bagaimana lagi, hiksss” aku menangis dan terduduk menyesal mengatakan kata – kata yang sebenarnya tak ingin aku keluarkan.
1 jam aku meratapi penyesalan dan tak berhenti menangis. Dan tanpa sengaja mataku melihat 2 buah kotak perhiasan dan kado di lantai, Runold membuang kedua barang ini ketika dia pergi meninggalkan apartemen ini tadi.
Aku mengambil kedua kotak itu dan membukanya.
Cincin
Ya Allah apa tadi dia ke toko perhiasan untuk membeli ini dan aku kembali membuka satu kotak lagi.
Sepatu Bayi, sepatu yang aku inginkan tadi. Kenapa bisa dia membeli sepatu yang aku juga inginkan. Airmata kembali turun dari mataku, jangan bilang dia ke Mall dengan wanita itu untuk membeli ini semua.
Aku melihat sebuah note di dalam kotak sepatu.
To : Sofie tersayang
“Maaf aku baru datang sekarang, maaf sudah membuat kamu menjalani kehamilan anak kita sendirian, apa kamu tau mendengar dari Runald kamu hamil anak kita, aku sangat bahagia… tidak pernah sebahagia ini. Ingin rasanya keluar dari panti untuk melihat kamu dan anak kita, tapi aku takut kecanduanku belum hilang dengan benar, makanya aku tahan sampai dokter benar – benar menyatakan aku sudah bersih, dan hari ini kepulanganku, aku gak tau harus memberikan apa buat kalian, dan aku membeli sepatu ini buat anak kita, apa kamu suka? Aku sangat suka dengan sepatu ini,[andangan pertama membuat aku jatuh cinta dengan sepatu ini sama seperti aku yang jatuh cinta pertama kali ketika kita bertemu di kelas waktu kita SMA”
“Maaf mungkin ini tidak romantic seperti orang – orang kebanyakan, Sophia Ananta… Menikahlah denganku, aku sangat mencintai dan menyayangi kamu dan anak kita, pakailah cincin ini kalo kamu menyetujui lamaranku”
“AKu harap kamu tidak menolak, karena ku tidak suka penolakan”
Ayah anak kamu
Runold Galih Tama
Ps. Maaf tadi aku mengajak teman dekat ku ketika dip anti untuk membeli cincin ini, soalnya aku gak tau ukuran cincin kamu, makanya aku mengajaknya menemaniku membeli cincin ini, mudah – mudahan cocok dan muat, kapan – kapan aku akan kenalin kalian namanya Aira dia suster yang merawatku, tapi kamu jangan marah atau cemburu, aku gak ada hubungan apapun sama dia, karena hati dan tubuhku sepenuhnya milik kamu, karena kamu itu adalah nafas dan hidupku.