Bagian Ketiga - Hamil

107K 3.5K 73
                                    

Bab 11

Runold Pov

"Ada yang jenguk Bapak" Kata Suster Aira yang merawatku.

"Siapa?"

"Seorang pria yang sangat mirip Bapak dan wanita muda" kata Aira.

Runald datang dengan siapa? jangan bilang Sofie. Aku bergegas keluar dari kamar dan meninggalkan Aira yang bingung dengan kemarahanku.

"Hai Bro apa kabar, gimana udah mendingan?" aku melihat Runald tersenyum kearahku.

Aku melihat sekeliling dan mencari Sofie, tapi tidak ada yang ada malah Mareta.

"Kok ada Mareta, kata suster lo datang sama wanita muda, gue kira Sofie"

"Loh kok Sofie" kata Mareta terkejut.

"Lupakan, mau apa lo berdua datang"

"Gue kangen, Bunda dan Ayah juga kangen, tapi pasti lo gak mau kalo mereka jenguk lo, makanya gue dan Mareta yang jenguk"

"oooo, kok lo berdua bareng datangnya, Sofie kemana?"

"Di rumah lagi gak enak badan"

Sofie sakit... ya Allah sakit apa dia.

"Santai bro jangan kuatir dan cemas seperti itu"

"Gimana gak cemas, gue jarang dengar dia sakit, sekarang lo bilang dia sakit, gua gak bisa tenang"

"Iya sakitnya gak parah kok"

"Sakit apa"

"Nanti lo akan tau, dia yang akan beritahu langsung" katanya misterius.

"Kenapa gak sekarang, apa sakitnya parah?, lo urus izin gue keluar sebentar, gue harus lihat dia"

"Tenang saja, gue jamin dia gak bakal kenapa - napa"

"Btw kenapa bisa lo berdua datang?" tanyaku heran

"Gue mau kasih tau lo bahwa kami mau menikah"

Menikah? Runald dengan Sofie atau Runald dengan Mareta.

"Lo mau menikah? dengan siapa? Sofie?" kataku dengan nada tinggi.

"Ckckckckc masih juga punya pikiran cemburu, ya gak lah... ini sama Mareta"

Aku kaget Runald sejak kapan pacaran dengan Mareta? bukannya dia pacar Sofie.

"Sejak kapan lo pacaran?"

"Sejak SMA" jawab Runald santai

"Terus yang dulu lo bilang lo pacaran dengan Sofie apa? lo mendua?"

"Kagak lah bisa dibunuh gue dengan Reta"

"Terus" tanyaku penasaran

"Gue sengaja, agar lo meninggalkan barang haram itu, dengan tau keberadaan Sofie lo bisa berjuang mendapatkan hatinya, tapi gue lupa kalo lo orang yang gak bisa di tantang, semakin ditantang semakin lo berusaha keras buat menang dengan cara baik atau cara kotor"

Aku marah mendengarnya, apa dia gak tau kebohongannya membuatku melakukan hal biadab kepada Sofie.

"Lo emang saudara kurang ajar, gara - gara lo gue memperkosa Sofie dan gara - gara lo dia makin membenci gue" kataku dengan nada tinggi.

"Maafin gue, gue gak nyangka akan seperti ini" katanya dengan penyesalan.

"Jadi Sofie juga bohong masalah kalian mau menikah?"

"Iya"

"Untung lo saudara kembar gue kalo gak udah gue bunuh lo" katany dengan kesal.

"Opssss jangan dong, nanti kasian Mareta jadi janda... dan kasian kan ponakan gue gak ada omnya"

7. Sophia AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang