Warn. No edit.----------
"KASAA!!!!" teriak seorang cewek berambut panjang yang berdiri di sebelah motor Angkasa dan melambaikan tanganya. Saat ini parkiran tergolong sepi dan hanya ada beberapa mobil saja dan satu perempuan yang sedikit berlari kecil saat Angkasa berjalan mendekat ke arahnya.
"Udah lama nunggunya?" tanya Angkasa pada cewek ini setelah mereka sudah berdiri berhadapan.
Sedangkan cewek itu hanya mengangguk sebagai jawaban, tanpa meninggalkan senyuman menisnya di wajahnya.
" Sorry. Habis tanding rapat bentar tadi" Angkasa sedikit meresa bersalah karna membuat orang yang sangat disayanginya ini menunggu lama.
" Iya, ngga papa. Yang penting kamu berhasil nebuat sekolah kamu jadi juara yang kesekian kalinya. Selamat ya, aku makin bangga sama kamu sa" cewek itu memeluk cowok bertubuh jangkung di depanya ini.
Angkasa tersenyum dan membalas pelukan pacarnya itu.
" Ya, ini semua karna kamu juga"
" Serius karna aku?" cwewk ber nametag Mentari Armesya itu melepaskan pelukanya. Angkasa balas menganggukkan kepalanya lembut.
Semua kemenangan Angkasa memang karna mesya. Angkasa selalu berusaha menjadi yang terbaik hanya untuk menjadi orang yang pantas disandingkan dengan Armesya.
Mentari Armesya, gadis cantik dengan segudang kelebihan. Hampir sama dengan Angkasa. Dia cantik, cerdas, dari keluarga terhormat, dan jangan lupakan idola semua kaum pria. Dan Angkasa salah satunya. Matanya bening kayak air putih. Kulitnya putih ditambah bibir tipisnya yang warnanya pink membuat dirinya benar-benar digandrungi oleh jutaan kaum Adam. Lebay -_-
Pokoknya intinya itu, Mesya ini bener-bener kayak jelmaan Dewi.
Yang membedakan mesya dengan Angkasa hanyalah sifat Mesya yang sangat ramah dan friendly terhadap semua orang. Sangat bertolah belakang sifat Angkasa yang dingin dan sangat tertutup. Ini lah yang membuat seorang Mentari Armesya pantas menyandang sebutan sebagai Princess Of The Angel.
" Emm, okey. Karna kamu bilang kamu bisa menang karna aku, aku bisa minta hadiah dong buat bayaran?"
" Anything you want sya" jawab Angkasa dengan tersenyum. Dalam hati ia sangat senang saat Mesya meminta sesuatu padanya. Baginya, permintaan Mesya itu sebuah perintah. Dan saat ia berhasil mengabulkan permintaannya, itu akan membuat Angkasa merasa Mentari membutuhkanya.
Mesya berfikir sejenak, memikirkan apa yang diinginkanya. Tidak lama ia menjentikan jarinya di depan dadanya.
" Aku punya ide. Tapi kamu janji bakal ngabulin kan?"
"Pasti lah sayang"
Mesya melipat tanganya didepan dada.
" Aku pengen libur semester ini kita liburan."
" Liburan? ayok. Kamu mau kemana? Paris? London? Roma? Atau- Aduh!" Angkasa mengduh setelah mendapat cubitan mesya pada lenganya.
" Kasa, siap bilang kita mau liburan ke luar ha? Aku ga mau keluar negri"
" Terus, kamu maunya kemana?" Angkasa menggaruk rambutnya bingung.
" Kita cukup ke puncak aja. Jangan jauh-juah. Entar kita nginep di sana selama 2 minggu, ya?"
" Oohh, terserah kamu sih. Tapi, kita cuman berdua nih?" tanya Angkasa dengan nada jahilnya. Nada bicara yang dikhususkan untuk kekasihnya itu belum pernah diucapkan untuk orang lain. Tapi malah dia mendapat cubitah untuk yang kedua kalinya di lenganya.
" Kamu ga ngajak Sandi apa? dia sahabat kita loh sa! Masak kita liburan sendiri sih"
" O iya lupa. Ada tuh Alien satu"
" Bilang sama Sandi dia juga boleh ngajak temenya juga. Kalo bisa cewek ya, biar aku ada temen ntar disana"
" Oke princess"
-----------
Salken to kak Mesya. Lagi kesengsem sama orang ini. Efek habis nonton MV Power Up kali yaaa kemarin.
Voment Juseyoo hehehe
YOU ARE READING
Minds
Teen FictionBumi beserta seluruh keindahan di dalamnya membutuhkan matahari. Bagi sang bumi, matahari adalah segalanya dan berarti alam semesta. Namun, apa itu sebuah bentuk sindiran halus bahwa bumi tidak butuh kehadiran bulan? Jika jawabanya iya, lalu mengapa...