Saat ini Bara, Cinta dan juga Raya tengah berada dikantin mereka terlihat begitu asyik mengobrol dan bercanda tawa sampai melupakan makanan di depan merekaAhh ralat hanya Bara dan Cinta yang terlihat mengobrol satu sama lain sedangkan Raya? Ia hanya mengaduk aduk makanannya tanpa ada selera untuk memakannya
Entah kenapa Raya merasa kesal dan tidak suka dengan kehadiran Cinta diantara hubungannya dengan Bara, hubungan yang bahkan ia sendiri tidak tau apa namanya, sahabat? Ayolahh sikap mereka selama ini bahkan melebihi sikap seorang sahabat tetapi status mereka hanya sebatas sahabat lalu apa yang harus Raya lakukan?
Tak kuat dengan apa yang terjadi di depannya itu Raya bangkit dari duduknya dengan kasar yang membuat Bara dan Cinta seketika menoleh padanya
'' loh Ra kamu mau kemana? '' tanya Bara yang melihat Raya beranjak dari tempat duduknya
'' toilet '' ucap Raya singkat padat jelas lalu melenggang pergi tanpa menghiraukan dua manusia yang kini menatapnya bingung
'' dia kenapa? '' tanya Cinta pada Bara ia merasa bingung karena teman barunya itu tiba tiba saja berdiri dan pergi dengan raut wajah yang terlihat kesal
'' nggak tau, mungkin dia lagi pms kali dari tadi sensi terus dia '' ucap Bara sambil menggedikan bahunya acuh
'' oh iya aku boleh minta kontak kamu gak? '' sambung Bara
'' Boleh, mana hp kamu '' ucap Cinta seraya menengadahkan tangannya, lalu mengtikkan beberapa angka di ponsel Bara dan mengembalikannya pada Bara setelah selesai
Dan mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambil memakan makanan yang tadi mereka abaikan
****
Sementara itu di taman belakang sekolah yang sepi nampak seorang gadis tengah duduk sendirian dengan pandangan menerawang keatas
'' Bara '' satu kata terucap dari mulut gadis itu
'' kamu adalah pria bodoh yang selalu saja berhasil membuatku merasakan bahagia dan sakit di saat yang bersamaan, tidak bisakah kamu melihatku sebagai seorang wanita tanpa ada embel embel sahabat di belakangnya Bara? '' ucap gadis itu disertai dengan senyuman miris
Miris memang memiliki perasaan lebih pada sahabatmu tetapi dia tidak pernah menganggapmu lebih dari sekedar sahabat
Gadis itu menghela nafasnya lalu beranjak pergi menuju kelasnya karena bel masuk baru saja berbunyi
***
'' Ra nanti kamu pulang sendiri dulu ya? '' ucap Bara pada Raya sembari memasukkan buku bukunya ke dalam tas
'' kamu mau kemana emang? ''
'' aku mau nemenin Cinta ke toko buku dulu, kamu gak papakan pulang sendiri? ''
'' iya gapapa kok '' ucap Raya dengan senyum terpaksa yang tentu saja tidak disadari pria tidak peka seperti Bara
'' yaudah kita duluan ya Ra '' pamit Bara pada Raya
'' bye Ray '' ucap Cinta
Dan keduanya hanya di tanggapi senyuman terpaksa oleh Raya, Raya menghembuskan nafasnya kasar setelah kepergian mereka berdua
Raya berjalan dengan gontai menuju gerbang sekolah
'' hai Ray, Bara mana? Tumben gak bareng kamu ''
'' eh Aldo, Bara lagi ada urusan jadi gak bisa pulang bareng deh ''
'' ohh mau pulang bareng aku gak? '' tawar pria bernama Aldo itu pada Raya'' nggak usah Do makasih, aku bisa pulang sendiri kok '' tolak Raya halus
'' nggak papa bareng aku aja yuk, lagian rumah kita juga searah ''
'' nggak usah Do takut ngrepotin '' tolak Raya, tapi sepertinya Aldo tidak ingin menyerah begitu saja
'' nggak ngerepotin kok, lagian rumah kita searah jadi gak bakal ngerepotin ''
'' mm yaudah deh, tapi bener gak ngerepotin kan? ''
'' ck! Kamu nih, kan aku dah bilang nggak ngerepotin ''
Mereka pun menuju ke parkiran motor untuk mengambil motor milik Aldo
To be continued
*hope you enjoy this*
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

KAMU SEDANG MEMBACA
BARA CINTA
Ficção Adolescente'' apa yang membuat kamu begitu menginginkanku bara? '' -Cinta '' bukankah aku sudah pernah mengatakannya bahwa itu semua karena hatiku telah memilihmu sebagai tempatnya berlabuh '' -Bara *** sebuah kisah perjuangan seorang pemuda dari keluarga sede...