Dia datang tak pernah di undang, tapi dia memberi sejuta kehangatan.Kaulah pangeran tak berkuda, dan aku adalah putri tak bermahkota.
Selamat menikmati😊
Pria paruh baya itu terus tersimpuh di pinggir Bankar putri nya.
"Mei, maaf kan papa,"
Mei yang sudah terbangun mencoba memeluk sang papa tapi selalu saja tembus. Terus menerus tapi tak bisa
"Ada apa sebenarnya, kenapa Mei tak bisa menyentuh papa?"
Mei melirik sekeliling ruang inap nya, mata nya jatuh menatap dirinya yang lain yang sedang berbaring.
"Jangan bilang, arwah ku keluar dari ragaku? "
Mei kembali menatap sosok pahlawan yang begitu ia cintai. Tanpa sadar air mata kembali terjatuh.
Sang papa yang selalu ada di samping nya di kala ia sakit, sosok yang selalu memberi semangat di setiap langkah nya.
Kini sosok itu sedang menangis?
"Pa, maafin Mei pa, harus nya gak begini pa," Mei mendekat pada sang papa sambil menangis
Senja apa yang harus Mei lakukan?
_Mei tak mau terus terusan bersedih, karena Mei tau. Tuhan sedang membencinya saat ini
Mei memutuskan untuk keluar. mata nya menjelajahi setiap sudut rumah sakit. Ia banyak melihat arwah yang juga bernasib sama dengan nya.
Bahkan ada arwah anak kecil yang berlari kesana-kemari dengan gembira seakan mereka tidak punya beban.
Pandangan Mei berakhir kesudut ruangan paling kanan. Di sana ada sosok pria yang Bahkan sedang memandang dirinya sendiri tanpa beranjak sedikitpun.
"Hai anak baru!"
Mei berbalik dan menatap sosok seorang pria yang seperti sedang memanggilnya.
"Kamu manggil aku?" Tanya Mei pada pria itu.
Pria itu berjalan mendekati Mei, dengan pandangan cuek dan angkuh yang bisa Mei lihat.
Hanya satu kata untuk pria seperti itu 'sombong'
"Memangnya siapa lagi,"
Mei seketika merasa bingung dengan sosok pria berbadan tinggi di depannya.
"Kamu juga arwah?" tanya Mei.
Pria itu menatap Mei dari bawah sampai atas seperti sedang menilai bagus atau tidak nya.
Seketika Mei merasakan kesal dengan pria yang menatap nya.
"He! Tau sopan santun gak? Gak sopan tau Mandang cewek dari bawah ke atas gitu,"
"Ikut saya, akan saya tunjukan hal yang indah," ucap pria itu berjalan melewati Mei dengan santai nya.
Mei yang melihat nya hanya memandang punggung pria itu yang sedikit demi sedikit menjauh.
"Kemana?" Tanya Mei tapi tak mendapat jawaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
kau Cahayaku
Teen Fiction" Karena mencintaimu lah aku kembali." -Febian "Sungguh luar biasa kehidupan mu. Kau punya segalanya lalu apa yang membuat mu enggan untuk kembali?" -Mei Ini hanyalah sebuah kisah di mana takdir mempermainkan sebuah perasaan.