Chapter 4

5 4 0
                                    

Kadang kebahagian muncul dari hal hal kecil di sekitar kita.

-Mei

Selamat menikmati😊

"Mei, bangun." Dimas- ayah Mei.

"Iya pa, iya." Ucap Mei yang masih setengah sadar

"Mandi sana. Terus jalan jalan cari udara segar biar tambah bugar badan nya," ucap Dimas lalu pergi entah kemana.

Setelah melakukan kegiatan yang di perintahkan, Mei pergi keluar berjalan jalan santai. Tempat tinggal nya sekarang memang bukan perumahan mewah seperti rumah nya dulu, melainkan kan rumah kecil yang sederhana yang di penuhi tetangga yang ramah.

"Hai, baru pindah ya," ucap seorang di belakang Mei.

"Ah iya, aku baru pindah." Mei menatap pria di belakang nya sambil tersenyum. Alis tebal dan mata yang agak sipit namun bertubuh tinggi.

"Segin," ucap nya mengulurkan tangan.

"Mei,"

"Aku tinggal di sebelah rumahmu, jadi kita tetangga sekarang." Segin menunjuk letak rumah nya sambil tersenyum ramah.

"Mau ikut main bola sama anak kampung sebelah gak?Itung-itung nambah teman." Ajak Segin. Mei yang mendengarnya merasa sangat senang.

___

"Widih cantik bener ni cewek gin," ucap seorang pria bertumbuh sedikit gembuk. Mei melihat sekeliling ternya banyak anak anak yang bermain. Tak heran karena sekarang hari libur.

"Kenalin Gus, tetangga baruku Mei." ucap Segin memperkenal kan Mei dengan temannya yang bernama Agus.

"Mei? Bulan Mei maksud Lo," ucap Agus lalu tertawa. Mei pun tertawa di buat nya

"Nama kamu Agus kan?" Tanya  Mei.

"Iya, emang kenapa?"

"Agus, Agustus kali maksud nya," balas Mei tak mau kalah. Dan seketika tawa pecah di antara mereka.

Mei ikut bergabung bermain bola bersama anak anak yang lain. Mei cukup terkejut tak ada batasan antara pria dan wanita di sini bagi mereka semua sama. Bukti nya para laki laki menerima kaum wanita ikut bermain bola bersama.

"Mei! oper bola sini," teriak Bima

Mei mengopor bola nya pada Bima dan terus berlanjut sampai permainan usai. Mei cukup senang, anak anak di sini merima nya dengan welcome.

"Mei, kapan kapan main lagi ya jangan sungkan. Kita temen sekarang," ucap Risa dengan senyuman yang sangat cerah lalu di anggukki semua orang yang ada.

"Iya Ris, makasih Lo. Kalian juga makasih ya udah mau jadi temen Mei." Ucap Mei

"Yaelah santai aja kali." Sahut Bima.

"Iya Mei, jangan sungkan,"

"Udah yu ah. Kita pulang udah senja, nanti di cariin orang tua kita." Ucap Segin, lalu satu persatu pergi untuk pulang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kau CahayakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang