05. Biarkan Aku Pergi

45 5 0
                                    

Setelah keputusannya tadi, sore ini Aufa mengajak ketemuan Rizky di salah satu café yang biasa mereka kunjungi. Tak lupa Kayra juga turut hadir di sana hanya saja mereka duduk berpisah. Karean Kayra rasa mereka mempunyai privasi masing-masing. Tak perlu menunggu lama, Rizky datang dengan wajah terkejutnya karena melihat Aufa mengenakan hijab.

Dengan ragu ia duduk di hadapan Aufa yang mengulaskan senyum tulusnya. "Tumben tadi berangkat sendiri, ada apa?" tanya Rizky kebingungan. Wajahnya masih menampakkan keterkejutan karena baju dan hijab yang dikenakan Aufa.

"Aku pikir kepercayaan akan menjadi kunci sebuah hubungan, tapi ternyata aku salah." Rizky menautkan alisnya tidak mengerti dengan ucapan Aufa yang tiba-tiba. Aufa menarik napasnya dalam kemudian menghembuskannya perlahan. "Ya.. mungkin bagi mereka sih, tapi aku rasa ga berlaku buat kisah kita."

"Maksud kamu?" Rizky benar-benar tidak paham dengan ucapan Aufa.

Aufa tersenyum. "Ternyata aku salah telah mempecayakan cintaku ke kamu. Seharusnya aku ga lakuin itu. Dan sekarang seharusnya kita ga pacaran."

Rizky mengerutkan dahinya dalam. Masih tak mengerti arah ucapan Aufa. "Maksud kamu apaan sih Fa? Kamu nyesel udah pacaran sama aku? Maaf kalo aku banyak salah sama kamu," ujarnya kemudian ingin menggenggam tangan Aufa, namun Aufa segera menyingkirkan tangannya dari atas meja.

"Aku ga pernah nyesel kenal sama kamu, aku juga ga pernah nyesel kok pacaran sama kamu. Cuma aku nyesel aja kenapa aku bisa ngasih semua kepercayaan aku ke kamu? Udah itu aja." Aufa menjeda ucapnnya. "Aku tau kenapa sikap kamu akhir-akhir ini berubah. Karena Tiara kan?" tanyanya membuat wajah Rizky kembali menampakkan keterkejutan. Aufa tersenyum. "Ga papa ga usah kaget, aku udah tau kok. Bahkan pas kamu alesan buat jalan sama anak-anak. Kamu malah jalan sama Tiara ke mall kan? Dan ga tau kenapa aku juga pas ada di sana. Kamu gandengan sama Tiara bahkan sesekali kamu goda dia kan?" tanya Aufa membuat Rizky tak mampu berbicara. "Selain itu aku juga tau kamu sebelumnya juga janjian sama dia."

Kelas XI IPS 1 saat ini sedang jam kosong hingga suasana kelas bak pasar. Tanpa sengaja Kayra melihat Rizky dan Tiara sedang berjalan dari arah kantin, dan ia mendengar percakapan keduanya dari balik tembok yang berada di dekat sana.

"Gimana nanti sore?" tanya Rizky kepada Tiara yang berajalan di sampingnya.

"Kalo aku sih oke oke ya, kalo dibayarin mah ngapain harus nolak?" jawabnya sembari tergelak. Risky juga ikut tertawa mendengar jawaban Tiara. "Eh tapi pacar lo gimana? Lo tau sendiri kan kalo dia over protective?"

Risky mengngguk. "Iya, suka ngatur sana sini. Kadang gue bosen sama dia. Anak-anak banget. Coba aja kaya lo, pasti ga bakalan gue tinggal kaya gini haha.." jawabnya dengan gelak tawa juga. "Tapi, tenang aja gue udah bikin alesan kalo mau jalan sama anak-anak. Jadi lo ga usah khawatir," ujarnya santai.

"Sip deh kalo gitu." Setelah itu mereka memasukki kelasnya lagi dan Kayra keluar dari tempat persembunyiannya di balik tembok tadi.

"Jadi.. gue rasa hubungan kita cukup di sini aja. Ga pantes buat di terusin lagi. Kepercayaan gue udah lo patahin gitu aja soalnya. Mungkin kalo mau mencoba lagi, gue harap lo bisa langsung minta izin sama papa gue. Makasih buat semuanya selama ini. Dan makasih juga udah ngajarin gue apa itu artinya keercayaan yang di patahkan. Permisi." Setelah itu Aufa berjalan keluar dari café yang diikuti oleh Kayra di belakangnya.

Tak memperdulikan mimik wajah Rizky yang masih terkejut. Dan tak memperdulikan semua jawaban yang akan Rizky katakan. Yang terpenting ia sudah tidak memiliki hubungan terlarang itu dengan Rizky.

"Thanks Ra buat informasinya, dia langsung kicep tadi haha.. Masa bodo gue sekarang, "ujarnya yang dibalas gelengan kepala oleh Kayra.

END

*****

Finis... Yeye selesai juga, tapi masih ada satu part penutup hehe.
See you again 💕

Let Me Go✔ [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang