Kayra menatap bingung kearah sahabatnya yang wajahnya sangat sembab, hidung dan matanya memerah. Sebenarnya Kayra sudah memastika bahwa sahabatnya ini tidak berhenti menangis sejak dari mall kemarin.
Dengan malas Aufa menaiki motor Kayra, setelah itu Kayra menjalankan motornya menuju sekolah. Saat sampai di sekolah mereka melihat Rizky yang berajalan santai kearah mereka yang baru datang. Wajahnya langsung shock ketika melihat wajah Aufa yang sembab.
"Fa, kamu kenapa?" tanyanya khawatir kemudian menggenggam tangan sang pacar.
Aufa menatap tepat di manik mata Rizky yang saat ini sedang menatapnya. Lalu ia tersenyum seakan ia saat ini sedang baik-baik saja. "Aku ga papa kok, kamu ga usah khawatir. Tadi malem aku cuma nonton drakor dan pemain cowoknya itu selingkuh padahal si cewek memberikan kepercayannya penuh kepada si cowok. Kesel aku tuh," jelasnya lucu membuat Rizky tertawa kemudian mengacak rambut Aufa gemas.
"Lucu banget sih. Pacarnya siapa sih?" tanyanya sembari mencubit pipi Aufa gemas.
"Aku duluan ya," pamit Kayra yang diangguki oleh keduanya. Sungguh, ia benar-benar tidak tega dengan sikap Aufa yang mencoba baik-baik saja di hadapan Rizky. Ingin rasanya ia bongkar semua fakta yang terjadi diantara keduanya.
"Kamu jangan baperan gitu dong," ucap Rizky dengan tangan yang masih menggenggam tangan Aufa.
"Abisnya aku kesel sama cowoknya sih. Masa udah diberi kepercayaan di patahin seenak jidatnya," dumelnya yang lagi-lagi membuat Rizky tertawa.
"Yaudah, jangan sedih lagi itu cuma drakor," ujar Rizky sembari mengusap rambut panjang Aufa. Aufa mengangguk paham kemudian mereka berjalan menuju kelas mereka masing-masing. Aufa di kelas XI MIPA 1 dan Rizky di kelas XI IPS 1.
*****
Pura-pura baik-baik aja itu gimana rasanya?
Sakitkah? Haha semoga kalian ga gitu ya..See you
-Lay-
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Go✔ [Revisi]
Ficção AdolescenteAku kira percaya adalah kunci dalam suatu hubungan, tapi ternyata aku salah. Mungkin berlaku dalam kisah mereka, namun tidak berlaku dalam kisahku. Ini kisahku, -Aufa Ayudia *** -Cerpen ©2018, By Noona Langit