Aku Hanya Sebagai Pengganti

SAH

Keadaan yang semakin genting dan waktu yang semakin dekat dengan dimulainya acara ini, namun tiba-tiba mimpi buruk ini terjadi, siapa yang bisa menduga kejadian ini. Banyak orang terluka, sedih, dan kecewa menjadi satu. Semua bingung harus bagaimana lagi. Di dalam sana, Shaka masih tidak mau keluar, bahkan orangtuanya pun sudah bersusah payah memanggilnya untuk keluar, karena mereka takut anaknya kenapa-kenapa.

Nayra POV.

Hari ini merupakan mimpi buruk terbesar untuk keluargaku, semua runtuh dan hancur. Aku sendiri sangat sedih melihat ayah dan bunda yang hancur dan saling menguatkan satu sama lain. Aku yang tak tega melihatnyapun segera menghampirinya...

"Ayah, ini harus bagaimana yah? Kenapa Rissa bisa bertindak senekat ini" tanya Bunda dengan raut mukanya yang sedih.

"Ayah juga belum tau bun, jujur sekarang ayah juga bingung. Ayah sangat kecewa sekali dengan anak itu." Jawab Ayah.

"Lalu bagaimana dengan acaranya nanti yah, tidak mungkin kita bilang ke semua tamu kalau anak kita kabur dari penikahannya" tanya Bunda

"Ayah, Bunda yang sabar ya. Tolong jangan sedih lagi, Nayra nggak bisa lihat Ayah dan Bunda sedih seperti ini. Kita berdoa ya yah bun, semoga ada solusi terbaik buat masalah ini" ucapku yang berusaha menguatkan mereka.

"Iya mbak, mas bener kata Nayra. Kita yang tenang dulu ya" ucap Tante Indri

Saat ini, keluargaku benar-benar sangat rapuh dan hanya aku yang bisa memberikan kekuatan kepada orang tuaku. Tak lama dari itu, Ibu Mas Shaka pun menghampiri kami untuk membicarakan masalah ini. Ibu Mas Shaka pun datang kemudian memeluk bunda..

"H-hiks mbak, ini harus bagaimana mba, kenapa hal seperti ini bisa terjadi?" ucap Ibu Mas Shaka.

"Jujur saya sendiri juga sangat kecewa dengan anak saya, saya minta maaf sebesar-besarnya mbak. Saya tau hal ini, sangat mengecewakan untuk keluarga Shaka juga," ucap bundaku.

"Lalu, bagaimana ini mbak? Tidak mungkin kita mengatakan hal ini kepada para tamu yang datang nanti" ucap Ibu Mas Shaka

Semua yang ada disitupun termenung dan diam sambal menundukkan kepala. Kita semua takut dan bingung harus bagaimana lagi. Namun tiba-tiba aku merasakan ada tangan yang menggenggamku, dan tang iftu merupakan tangan Ibu Mas Shaka.

"Nayra, nak Ibu mohon sekali kepadamu, ibu minta maaf jika permintaan ibu ini sangat sulit untuk kamu terima. Ibu mohon nak, tolong gantikan kakakmu ya, jadilah istri dari anak Ibu, Shaka. Karena disini hanya kamu nak yang bisa menolong kita semua." Ucap Ibu Mas Shaka dengan nada yang tulus.

"T-tapi tante, maaf saya tidak berani mengambil keputusan ini. Saya tidak bisa merebut posisi kakak saya tante" ucapku dengan terkejut.

"Nak, bunda mohon sekali ya sama kamu, tolong bantu kami semua nak disini, satu-satunya harapan kami cuma kamu nak, tolong nak, sebntar lagi acara ini akan dimulai juga" ucap Bunda dengan memohon kepadaku.

Aku pun langsung berhambur ke pelukan bunda dan berkata...

"H-hikd bun, baik bun. Jika memang ini adalah satu-satunya jalan keluar, Nayra akan menerima ini semua. Tapi maafin Nayra bun, sudah merebut posisi kakak." Ucapku dengan nada yang sedih

"Nak, terimakasih nak. Kamu sudah mau membantu Ibu dan keluarga. Ibu sangat berterimakasih sama kamu. Dan apa boleh ibu meminta tolong nak?" ucap Ibu Mas Shaka dengan memeelukku.

"Minta tolong apa tante?" ucapku

"Tolong nak, bantu ibu untuk bilang ini ke Shaka dan bujuk dia untuk keluar dari kamar ya." Ucap Ibu meminta tolong padaku

"I-iya baik tante, saya akan coba untuk membujuk Mas Shaka" ucapku menyanggupinya.

Shaka POV.

Tak lama dari itu, Nayra bergegas untuk menemuiku. Namun apa yang terjadi, aku masih termenung dan kecewa dengan hal ini. Perasaanku hancur seutuhnya, bahkan sautan ibu yang dari tadi memanggilku pun tidak aku gubris. Tetapi tiba-tiba aku mendengar suara ketukan pintu itu kembali dan suara itu bukan suara ibu lagi.