1.

77 6 0
                                    

Hidup yang dijalani sebagain besar remaja di kota besar gak mudah, sama peris yang gue alami.

Jadi wanita pendamping suatu bar di kota besar itu bukan perkara mudah, setiap hari Lo bakal dapat luka atau memar.

Semua orang di luar sana selalu menghujat perempuan macam gue ini padahal gue pun ga mau hidup kayak gini. Dengan gampang nya bilang kalau gue perempuan yang udah ga pantes hidup atau perempuan pembawa sial semua itu gue dapet juga.

Hidup itu keras, lo bertahan atau dijadikan tumbal hanya itu pilihan yang ada buat gue.

Mereka yang menghujat perempuan kayak gue ini 'cewe murahan' berarti mereka manusia yang tidak diberi otak sama tuhan.

Gue pun ga memilih jalan untuk jadi seperti ini tapi itu gak akan menyelesaikan hujatan orang orang.

Nama gue Radiva Mulan, perempuan berumur 17 tahun yang hidup sendiri dengan perkerjaan kotor.

Pendidikan gue hanya sebatas SMA. Dulunya gue siswi berprestasi, SMP SMA akselerasi makanya gue sekarang masih umur 17 tahun.

"Diva!" Teriak bang Rico bartender disini.

"Kemana nih nganternya?" Tanya gue sambil membawa nampan botol Vodka"

"25" jawab nya.

Sebelum melangkah pergi, bang Rico menarik lengan gue.

"Taruh langsung balik oke?" Perintah nya.

Bang Rico adalah orang paling baik di bar ini selain Yola, sahabat gue.

Kalau bang Rico udh bilang gitu tanda nya pelanggan satu ini bahaya.

Tok tok tok

Pas gue masuk, dugaan gue bener. Botol Vodka berserakan dengan cewe pendamping dimana mana dan bau asap rokok yang bikin gue mau muntah aja rasanya.

Setelah gue naruh botol Vodka gue langsung balik badan tapi gue ngerasa ada yang nyentuh pantat gue dengan sengaja.

"Jaga tangan anda!" Teriak gue.

Gue langsung pergi ninggalin mereka semua dengan sedikit berlari.

Brakkkk

Gue ga ngerasa sakit sedikit pun dan gue baru sadar kalau gue jatuh tepat di atas dada cowo yang ga gue kenal.

"Sorry sorry" kata gue sambil langsung pergi gitu aja.

"Gimana???" Tanya bang Rico.

"Kepegang nih pantat gue, apes banget pake jatoh segala" jawab gue.

"Lahh kok bisa jatoh, terus ga papa kan?" Kata bang Rico

Gue mengangguk dan kayak nya shift gue malam ini udah selesai jadi gue harus balik ke kontrakan abis itu jadi pegawai di salah satu resto ga jauh dari sini.

Sekarang jam 3 pagi dan gue mulai kerja lagi di resto itu jam 6 pagi, jadi gue tidur kira-kira 2 jam terus berangkat, kaya gitu emang setiap hari rutinitas gue.

"Bang Balik dulu bye!" Teriak gue.

Gue ngerasa ada yang ngikutin dari belakang tapi gue bodo amat terus jalan aja sampe gue ngerasa tangan gue di cekal.

"Siapa Lo?!! Lepas!" Teriak gue.

"Ssstt! Ini anting Lo jatoh waktu Lo timpa gue" katanya sambil ngasih anting gue.

Keadaan pagi buta gini gelap banget apalagi ini di jalanan jadi gue gabisa lihat jelas wajah orang ini, tapi satu yang pasti itu cowo.

"Makasih" kata gue sambil beranjak pergi.

GARISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang