"Pak direktur, tuan -"
"Howon cepat kau datang ke rumah sakit! Changwook terluka parah!"
"APA?" belum selesai masalah Changsook, kini Howon mendengar Changwook juga dalam keadaan kritis. Howon bergegas menancap gas mobilnya.
Tak lama ia sampai di rumah sakit dan mendapati kakek dan nenek si-kembar menunggu dengan perasaan kalut di depan ruang operasi.
"Apa yang terjadi?" tanya Howon dengan nafas tersengal.
"Seseorang mencoba melukai Changwook di dalam selnya ketika dia sedang tertidur..." jelas nenek dengan berlinang air mata.
"Changwook-hyung sangat kuat. Percayalah dia akan baik-baik saja." Howon berusaha sekuat mungkin menenangkan nenek yang terlihat sangat kalut, Howon langsung berbalik memandang kakek dan mengajaknya untuk membeli kopi.
"Pak direktur... Tuan Changsook..."
Raut wajah kakek tua itu menatap Howon penuh makna, pikirannya mulai menerka kemana Howon akan berkata.
"Masuk rumah sakit di Paris."
Mendengar itu Ji Nam Yun terkulai lemas ke dinding, kopi di tangannya terlepas.
"Pak direktur!" dengan cepat Howon memapah kakek dan mengajaknya duduk.
"Howon-na... Peperangan telah dimulai..."
"Ye?"
*****
Howon menjaga Changwook. Anh Su Mi sudah kembali ke rumah untuk beristirahat, tentu dirinya belum mengetahui tentang Changsook. Dan Ji Nam Yun langsung mengurus perpindahan darurat untuk Changsook agar segera kembali ke Korea. Dan ketika Howon mengingat kata kakek tentang 'peperangan', Howon mengingat ketika dirinya berbicara dengan Changwook.
Satu tahun yang lalu...
"Howon-na..."
"Ye, hyung?"
"Dunia ini begitu kejam." Changwook menatap langit. Keduanya berada di taman, di atap rumah sakit. "Apa kau punya uang?" lanjut Changwook.
"Kau tau kan aku hanya seorang anak panti asuhan yang mendapat donasi dari-mu untuk bersekolah dan sekarang aku mulai bekerja part-time dimana-mana. Tentu saja aku punya uang..."
Changwook menoleh mendengar jawaban Howon yang baru saja lulus dari sekolahnya.
"Uang itu kau cari dan kau hasilkan dari keringatmu sendiri kan? Bagaimana kalau misalnya, seseorang memberikan uang dengan jumlah milyaran bagi siapa saja yang lulus dengan nilai terbaik, kemudian kau adalah peringkat pertama yang berkesempatan mendapatkannya, apakah menurutmu kau akan aman?"
Howon mencoba mencerna perumpamaan itu. "Kau akan mengerti saat waktunya tiba..." lanjut Changwook ketika Howon tak merspon dan terlihat tak mengerti.
"Ah hyung... Langsung saja jelaskan apa maksudmu..." pinta Howon. Changwook hanya membalas dengan senyum dan tak lama kemudian seorang perempuan duduk tak jauh dari mereka dan menangis.
"Ahh, wanita itu lagi.." ucap Changwook dan membuat Howon menoleh ke arah wanita yang menangis itu.
"Kau mengenalnya?"
"Tidak. Aku hanya tau dia baru bekerja satu bulan sebagai asisten kakek dan nenek. Kau tau kan kakek mempekerjakan-ku di lapangan. Dia pasti tidak akan melihatku sampai kakek mengembalikan posisiku di kantor... Dan ini sudah ke-sekian kalinya aku melihatnya menangis. Apakah kau sudah memasukan lamaranmu ke kantor?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SEASON LOVE STORY
RomanceCast : Changwook x Yoona Aku banyak mendengar orang berbicara tentang cinta, katanya... Cinta menghangatkan ketika dingin - menyejukan ketika panas, Cinta adalah pelarian dari beban kehidupan, Kekuatan cinta tak ada tandingannya, Cinta adalah hal ya...