30- tipu daya

2.4K 270 42
                                    

Sudah lebih dari seminggu, Airin tidak berangkat sekolah. Sahabat-sahabatnya pun tidak ada yang sudi menjenguknya setelah kejadian tersebut.

Bahkan Guanlin dan Daehwi, yang hanya mendengar simpang siur yang beredar. Ikut membenci Airin mulai saat itu.

Namun, berbeda dengan Jinyoung. Ia salah satunya yang tidak terpengaruh dengan simpang siur yang beredar itu.

Walau banyak yang bertanya, kenapa ia tidak ikut membenci Airin. Dia akan menjawabnya dengan enteng.

"Gue gak percaya kalo Airin ngelakuin itu."

Ya, Jinyoung tau. Tau segalanya tentang Airin. Karena tidak ada yang tau bahwa Jinyoung adalah teman masa kecil Airin.

Jinyoung tau sikap asli Airin bagaimana.

Bahkan Yoojung sempat kesal dengan Jinyoung. Karena ia lebih memilih membela Airin daripada sahabat-sahabatnya. Seperti hari ini saat dikantin.

"Seminggu Airin gak berangkat. Kalian yakin gamau jenguk dia?" Tanya Jinyoung sambil menyerut es tehnya.

Somi menatap Jinyoung malas lalu mengelak. "Masih mau peduli sama dia? Peduli sama si munafik itu? Lo pikir deh dia yang ngerusak kepercayaan kita."

Lainnya mengangguk mendengar penuturan Somi. Namun, Jihoon hanya diam saja, melamun.

"Ck, terserah. Nanti malam gue mau jenguk Airin. Siapa yang mau ikut?" Tanya Jinyoung.

Teman-temannya menghela napas kasar lalu meninggalkan Jinyoung begitu saja. Dan hanya tersisa Jinyoung dan Yoojung saat ini. Yang notabene mereka adalah sepasang kekasih.

"Lo gila?" Tanya Yoojung tiba-tiba.

"Siapa?"

"Lo itu gila. Masih mau pertahanin ego lo?" Tanya Yoojung lagi.

Jinyoung mendesah pelan. "Seharusnya gue yang tanya itu ke kalian."

Yoojung mendecak kesal, ia kesal karena kekasihnya kini berambisi untuk tidak membenci Airin.

"Lo gatau sifat asli Airin." Ujar Jinyoung.

"Maksud lo? Lo lebih milih dia dari pada gue yang notabene adalah pacar lo?" Pekik Yoojung.

"Jung, gue gasuka lo di kuasain sama amarah lo." Ucap Jinyoung.

Yoojung berdecih. Namun hatinya tak tega dengan Jinyoung dengan ambisi besarnya itu.

"Lo mau kasih bukti ke gue apa, kalo Airin aslinya gak kek gitu?" Tanya Yoojung.

"Jenguk dia kerumahnya."

——

Jihoon mengacak rambutnya dengan kasar. Somi, Doyeon, Daehwi dan Guanlin yang berada didepannya hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Jihoon.

"Lo kenapa sih, Hoon?" Tanya Somi.

Jihoon mendongak lalu berdecak. "Gue ga bisa gini terus. Gue sayang sama Airin."

Doyeon memukul bahu Jihoon. "Lo gila? Jelas-jelas dulu lo di campakkan gitu aja sama dia. Dan lo masih ngerasa sayang sama dia?!"

"Sob, didunia ini cewek gak cuman dia. Masih ada yang mau sama lo selain cewek bejat itu." Ucap Guanlin.

"Apalagi lo termasuk cowok populer disini, so banyak cewek cantik yang bakal deketin lo." Daehwi menambahi.

"Guys, perasaan itu gak bisa dibohongi. Sekasar apapun dia sama gue, kalo udah cinta mau gimana lagi?" Ujar Jihoon.

Teman-temannya mengela napas kasar lalu berdiri dan berniat meninggalkan Jihoon sendirian.

"Terserah lo, Hoon."

Jihoon mengacak rambutnya kasar.

"Berhenti lo semua."

Langkah teman-temannya tadi terhenti oleh seruan Jinyoung. Disebelahnya ada Yoojung yang setia dengan kekasihnya itu.

"Sini lo semua. Gue mau ngomong sesuatu." Ujar Jinyoung.

Teman-temannya tadi pun terpaksa kembali duduk disebelah Jihoon dan mendengarkan ucapan Jinyoung.

"Gue bakal ngasih bukti ke kalian. Gue ajak kalian ke rumah Airin besok sore. Gimana?" Tawar Jinyoung.

Semuanya menggeleng.

"Oh ayolah, kesampingkan ego kalian semua!" Seru Jinyoung.

Teman-temannya malah berdecih dan mencibir kelakuan Jinyoung.

"Sadar diri lo, seharusnya lo yang harus kita omongin gitu." Timpal Guanlin.

"Jadi lo semua gamau?" Tanya Jinyoung.

Tidak ada yang mengangguk.

Jinyoung sudah cukup putus asa untuk meyakinkan teman-temannya.

"Lo semua gampang banget ditipu sampai-sampai kelewat ego."

——

Hayolohhhhhh, kenapa tuh wkwkw

Move On | Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang