4. ℓ✺ṧт ՊḙՊ✺Ի!ḙṧ (On Going)

1.8K 58 0
                                    

(Deo pov)

Sesampainya aku di asrama, aku disambut dengan adanya Anggy (kakak Devya) cinta pertamku, sedang duduk santai diruang kerjaku.

"hai.. Yo, kamu kangen sama aku gak? aku kangen banget sama kamu.." ucapnya manja.

"ehm, ya" aku hanya bisa menjawab ya, karena kalo difikir, aku sudah memiliki istri aku sudah berstatus suami orang, aku tak pantas melakukan ini dibelakang semua orang, meski pernikahanku tak berdasarkan cinta.

"Aku dengar kamu udah nikah ya..? sama adik aku lagi, emangnya kamu gak cinta lagi sama aku?" Lanjutnya dia terus bertanya, bahkan aku tak tau harus menjawab apa.

"ya..ya.., tenang aja aku gak cinta kok sama dia, aku menikahinya hanya terpaksa." ujarku berusaha meyakinkan.

"Kamu katanya mau nikahin aku? Kapan?"

"Aku akan segera menceraikan, Dev."

"syukurlah" jawabnya, wajahnya begitu berseri-seri, dia bahkan tak memikirkan jika aku sudah menjadi suami adiknya, tak memikirkan kebahagiaan adiknya sama sekali.

"Besok, kata teman kamu, kamu di suruh ke Eropa untuk acara meeting." ucapnya yang hanya kubalas dengan anggukan.

"Aku ikut ya, kan baru ketemu, ya... ya.. boleh ikut?" ucapnya.

"serah".

"Dan kamu gak usah ajak Dev, aku pengen kita berdua saja disana." suruhnya, kemudian menggenggam tanganku.

"siapa juga yang mau ajak dia".

***

Jam telah menunjukkan pukul 11.00 malam, tapi kedatangan Deo tak kunjung terlihat,
Akhirnya Dev berniat untuk menungunya disofa, tapi Dev malah ketiduran.

Dev terbangun ketika mendengar adzan subuh.

"hah.... udah subuh, berarti aku tadi ketiduran, mungkin kak Deo sudah dikamarnya."

Dev memutuskan untuk sholat terlebih dahulu, baru nanti masak untuk dia makan dan Deo.

Meski Deo telah melarangnya untuk masak untuknya, tapi Dev tetap melakukan kewajibannya sebagai istri. Sehabis masak Dev ingin membangunkan Deo karena dari tadi Deo belum keluar.

"tok.. tok.. tok.. kak, turun dulu makan." ucap Dev sembari mengetuk pintu kamarnya sendiri.

Tetapi tak ada sahutan sedikitpun dari dalam sana, padahal Dev sudah dari tadi mengetuk pintu, akhirnya Dev...
Membuka pintu sendiri, mencari keberadaan Deo didalam sana, tapi nihil seperti tak ada kehidupan di dalam kamar itu, tak ada Deo disana.

"kak... loh kok sepi, apa kak Deo gak pulang semalem, ada apa dengan kak Deo, apa nanti aku ke kantornya saja ya.."

***

Dilain tempat Deo dan Anggy sudah berada didalam pesawat untuk menuju keEropa.

"Yo, aku udah gak sabar pengen jalan-jalan di Eropa nanti" ujar Anggy.

"Inget Nggy aku disana untuk meeting bukan jalan-jalan" jawab Deo sedikit ketus.

"iya.. iya.., tapi kan cuma 3 hari meetingnya, hari lainnya kita masih bisa jalan-jalan. Kamu mau jalan-jalan sama aku kan?" Lanjut Anggy, bertanya kepada Deo.

Hanya dijawab deheman saja oleh Deo.

***

(Devya pov)

Saat jam menunjukkan pukul 4 subuh, aku terbangun, ku kira Deo sudah pulang dan berada dikamarnya, tapi nyatanya Deo tidak ada dikamarnya.

"sebegitu gak pentingkah diriku, sampai kak Deo gak mau pulang kerumah, jika tak pulang kerumah tak apa, setidaknya bilang kepadaku". Ucapnya dalam hati.

"tak apa, aku kan masih bisa melihat keadaan kak Deo di kantor, aku akan kesana," lanjutnya.

Hayoo, vote dan komennya ditunggu ya

Lost Memories (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang