Dimitri merasakan kaku disekujur tubuhnya, ia tak tahu apa yang sudah terjadi padanya. Sambil mencoba untuk mengingat-ingat apa yang terjadi padanya, Dimitri mulai menggerakkan mata untuk menjelajahi sudut- sudut tempat itu.
dimana aku sekarang?
Ia merasakan tangan dan kakinya seperti terikat, ia pun berusaha menggerakan kaki dan tangannya itu
"Sial, Benar-benar terikat."
Ia berusaha untuk melepaskan ikatan tali itu, mencari sesuatu yang dapat digunakan untuk memotong talinya, namun nihil, dia tidak menemukan apapun diruangan itu, intensitas cahaya yang sangat minim menghambat kerja pengelihatannya.
Krekkk
Pintu di ujung ruangan mulai terbuka dengan perlahan-lahan, menampilkan siluet seorang yang berbadan besar, langkah kaki orang itu mulai terasa mendekati tempat dimana Dimitri berada.
"Hi bocah"
Dimitri seperti mengenal suara orang itu, dia merasa pernah mendengar sebelumnya.
oh sial, dia orang yang memberiku makanan
"Kau masih ingat aku?"
"Apa maumu pria aneh!"
"Tenang bocah tenang." tanggan pria aneh itu menarik rambut dimitri dengan keras "aku hanya akan menjualmu kepada para pengusaha itu, mereka akan menjadikanmu budak. Untuk ukuran budak, kau pasti akan terjual dengan harga yang mahal."
"Sialan kau pria bre--"
Plakkkk
Satu tamparan mulus mendarat dipipi Dimitri.
"Jaga ucapanmu bocah, atau aku tidak akan segan untuk melakukan kekerasan padamu.". "Mark, seret bocah ini ke tempat pelelangan, kita akan mulai melakukan penawaran pada bocah ini."
Pria tua aneh itu mulai menjauh dari Dimitri dan digantikan dengan orang yang bertubuh besar dan tampak mengerikan. Tanpa banyak bicara pria itu langsung menyeret Dimitri layaknya dia menyeret seekor kambing.
"Sialan, lepaskan aku brengsek!" Dimitri terus meronta-ronta, berusaha untuk lepas dari seretan orang mengerikan ini.
"Diam, atau kau akan mati!" pria mengerikan itu mengeluarkan suara yang terkesan mengancam, Dimitri dapat merasakan aura buruk yang terpancar dari suara pria itu.
"Lepaskan aku tuan, aku mohon." Dimitri terus meminta agar orang ini mau melepaskannya.
Ia dapat merasakan tidak ada tarikan lagi, ia berfikir orang itu sudah pergi meninggalkannya, namun asumsi Dimitri salah, saat mendongakkan kepala, ia melihat orang itu menatap kearahnya dengan tatapan yang membunuh, dia juga seperti sedang memegang sebuah pisau.
Dimitri memejamkan matanya karena dia berfikir hidupnya akan berakhir disini, namun dugaannya salah, orang itu malah mencoba untuk memotong tali yang mengikat tangan dan kakinya.
"Paman, apa yang kau lakukan.?" Karena merasa bingung, ia mencoba meminta penjelasan tentang apa yang sedang terjadi.
"Hei bocah, bukannya tadi kau meminta kepadaku untuk melepaskanmu? Kenapa sekarang kau malah bertanya apa yang aku lakukan."
"Tapi paman------"
"Sudah jangan terlalu banyak bicara, aku sudah melepaskan tali ini, sebaiknya kau cepat pergi sebelum pria aneh itu kembali."
Tanpa merasa ragu Dimitri mulai bangkit dari posisinya dan bergegas untuk meninggalkan tempat itu.
"Tunggu, sebelum kau pergi aku ada sesuatu untukmu." pria itu memberikan dimitri sebuah cadar dan sebuah kotak yang diatasnya terpatri huruf-huruf kuno. "Kau pakai cadar ini agar pria itu tidak bisa mengenalimu, dan tentang kotak itu, kau hanya boleh membukanya saat kau menemukan pohon bercahaya."
Dimitri segera mengambil kotak dan cadar itu dan mengucapkan terimakasih atas bantuan orang tersebut, tanpa berlama-lama lagi ia bergegas untuk pergi meninggalkan tempat itu.
–---------------------------------------------------------
Tinggalkan komen dan vote untuk penyemangat author 555555.Surabaya, 17 Februari 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE OF MORT
FantasíaSeorang pemuda yang mencari jati diri di dunia antah berantah