Chapter 27 (Pilihan)

184 4 0
                                    

Talia POV

Hari ini hari pengambilan raport. Aku menemani Bunda ke sekolah, ingin memperkenalkan lingkungan sekolah ku yang baru.

"Adem yah sekolah nya, bikin muridnya rajin belajar," ucap Bunda ketika selesai mengambil laporan hasil belajarku.

"Adem sih Bun luarnya, tapi kan belajar nya didalem kelas," balasku.

"Emang gerah dikelas kamu?"

"Engga juga sih, hehe, maksudnya lebih adem diluar daripada dikelas, gitu Bun."

"Oh gitu. Eh iya Bunda gak liat Lisa kayanya," Mata Bunda mengitari ke segala penjuru arah.

"Lisa udah duluan, soalnya dia mau pulang kampung, jadi lebih pagi ambil raport nya."

Ya berhubung libur panjang, banyak siswa yang memanfaatkan untuk pergi berlibur.

Tiba tiba dari kejauhan kulihat Kak Angga dan tante Riana sedang berjalan kearah gerbang, aku yang dari sisi sebelah kanan terus memperhatikan nya sampai tante Riana melihat ku.

"Talia!" panggilnya.

Sejak saat prompt night itu, Kak Angga tidak menghubungi ku sama sekali. Aku pun enggan untuk menghubungi nya duluan, apa aku gengsi?

Ketika Kak Angga dan tante Riana sampai dihadapan aku dan Bunda, ia terlihat datar. Biasa saja. Ada apa dengannya?

"Ini mama kamu Tal?" tanya tante Riana.

"Oh iya, ini bundaku Tante."

Mereka saling berjabat tangan, begitu pun Kak Angga menyalami bunda.

"Oh ini yang namanya Angga ya? Talia sering cerita loh," ucap Bunda.

Hah? Aku pernah cerita apa ke Bunda?

"Haha, Talia itu anaknya baik, dia juga sering main kerumah," balas tante Riana.

Hah sering? Memang sudah berapa kali aku kerumah Kak Angga?

Kak Angga hanya tersenyum tipis. Setelah mengobrol sebentar, mereka pun pamit.

"Yasudah bu, saya duluan ya, mau ada perlu." ucap tante Riana kemudian melihat kearahku, "Talia liburan kalo ga kemana mana, main ya kerumah." lanjutnya.

"Iya tante." jawabku.

Kemudian mereka pergi setelah menyunggingkan senyum kepada Bunda.

Kak Angga melihat ku sekilas, kemudian ikut berlalu.

Apa dia marah padaku karena Kak Raka?

Tapi mengapa?

Apa aku belum memberitahu nya kalau aku, menyukai dia.

Apa aku harus memberitahunya?

Author POV

Angin sore berhembus dengan damai, tapi tidak sedamai hati seseorang yang sedang berada di belakang rumahnya, lebih tepatnya, di pinggir kolam ikan.

Angga sedang memainkan gitar sambil bernyanyi kecil, diiringi gemericik air dari kolam ikannya.

Perasaan nya saat ini sedang galau. Bagaimana tidak? Dia melihat sendiri seseorang yang disukainya ditembak lelaki lain. Maksudnya dinyatakan cinta ya.

"Biar aku yang pergi, biar aku yang tersakiti, biar aku yang--"

"Galau mulu kamu,"

Riana tiba tiba datang sambil membawa nampan yang diatasnya ada dua gelas jus serta piring yang berisikan kue.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang