Resah

5 3 2
                                    

Resah menanti rebah,
Takut hendak berpaling,
Melihat kepalsuan disebalik renungan itu,
Merenung keterpaksaan di dalam sebuah senyuman.

Resah berentak dengan tarian,
Cukup,
Tidak mampu lagi,
Semuanya tinggal sumbang,
Pentas sudah kosong,
Hati sudah pulang meninggalkan boneka.

Resah,
Ya, resah,
Tampak jelas kepenatan di belakang segala lakonan,
Masa yang menginjak-nginjak melemaskan lalu membunuh.

Lafaz,
Hanya satu,
Tolong,
Hanya satu,
Jujur,
Dan kita bisa bebas,
Bak burung berterbangan di awan petang,
Meninggalkan segala resah,
Yang merebahkan kita ke dalam jurang,
Membuang tiap-tiap resah,
Yang senantiasa mematikan rentak mimpi,
Mengebumikan resah,
Yang membatukan imaginasi lalu memaksa kita dipenjara realiti.

Suara ItuWhere stories live. Discover now