Kekasih Dalam Do'a

1.2K 17 2
                                    

Kekasih Dalam Do'a

Pagi,langit cerah seolah matahari ikut tersenyum menyinari sebuah rumah yang sangat indah dipandang mata.Tampak seorang gadis mungil yang sedang menyiram bunga dihalaman rumah.Gadis yang baru 2 tahun lulus dari pondok pesantren khusus akhwat ini,nampak manis dengan memakai gamis berwarna merah maroon dengan khimar syar'inya berwarna senada.

"Syifa,ayo nak masuk dulu kita sarapan."seru seorang wanita dari dalam rumah.Umminya memanggil.

"Iya,mi.sebentar Syifa selesaikan dulu menyiram bunganya."jawab Syifa dengan nada halus kepada umminya.

"Iya,cepat selesaikan nanti makanannya keburu dingin loh."seru umminya lagi dari dalam rumah.

"Iya ummiku sayang"

Dengan langkah yang agak cepat Syifa memasuki rumahnya,tak lama kemudian dia menduduki kursi makannya,kali ini umminya yang membuka pembicaraan.

"Nak,apa kau belum ingin menikah?"

"Uhuk" Syifa yang baru saja menyendok makanan kemudian langsung tersendat mendengar pertanyaan umminya.

"Ah,ummi.Nanyanya mau nikah kapan? Sekarang Syifa lagi sibuk perbaiki diri dulu mi."

"Syifa, bukankah jodoh itu cerminan diri?Ummi yakin, kamu pasti akan mendapatkan jodoh yang baik, karena kamu adalah gadis yang baik."

Syifa yang mendengar ucapan ibunya tersenyum.Ia jadi ingat seorang laki-laki yang sempat ia kenal di masjid,saat sedang mengisi tausiyah.Laki-laki sopan,tampan,dan sangat menghormati ibunya ketika dia tidak sengaja menolong umminya yang sedang dijambret orang dipasar.

Lamunan Syifa pecah saat umminya memanggil namanya.

"Syifa,kok bengong? senyum-senyum sendiri lagi.Ada apa?"
"Ehh,gpp umm, Syifa sudah selesai makannya.Sekarang Syifa mau berangkat kerja."

•••••

Saat dijalan, tiba-tiba Syifa berpapasan dengan laki-laki yang sempat berada dalam ingatannya tadi.Mereka beradu pandang tapi kemudian mereka menunduk.Hatinya bergetar,sudah sejak lama ia mengagumi sosok lelaki tersebut.Seandainya dia mereka benar-benar berjodoh,betapa bahagianya perempuan itu.

Sore berganti malam, matahari yang tadi menjulang tinggi dengan sinarnya,kini mempersilahkan bulan untuk bergantian menyinari malam.

"Ummi,apa ummi ingat dengan laki-laki yang menolong kita saat ummi sedang di jambret di pasar.?"

"Ehmm,nak Rasya maksudnya?"

"Iya,mi.dia baik ya, sholeh lagi."

"Ehh,ehhh,kamu tau darimana kalau dia sholeh?"pungkas umminya sambil tersenyum.

"Ya,gak sengaja juga umm,saat Syifa ikut kajian ternyata ustadz nya Rasya,dia yang menggantikan posisi ayahnya yang sedang berhalangan hadir."

"Waduh, detail sekali penjelasan mu Syifa.Apa kau menyukainya?"

"Ah, apaan sih ummi, Syifa kan hanya menjelaskan."

"Tuh,pipi kamu merah merona,jawab saja yg jujur."

"Udah ah ummi"
Umminya tertawa kecil melihat tingkah laku putrinya.

"Syifa,apa kau yakin benar menyukai nak Rasya? bagaimana jika dia sudah punya calon?"ucapan umminya membuat hati Syifa ciut seketika, kenapa ia tidak pernah kepikiran soal itu.Apa mungkin Rasya sudah mempunyai calon?batinnya bertanya-tanya.

"Ehmm,iya mi.Syifa akan pikir-pikir lagi soal itu.Semoga belum yah,hhhh"
Syifa setengah bercanda.Umminya membalas dengan senyuman.Syifa masuk kamar,dia masih kepikiran soal perkataan umminya.Bagaimana jika benar?haduhhh betapa hancur harapannya.Syifa mengambil pulpen dan sebuah buku diary berwarna biru, kemudian ia menuangkan segala perasaan yang ada.

Kekasih Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang