Kekasih Dalam Do'a

248 4 0
                                    

KEKASIH DALAM DO'A
#PART5

BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN..

Rumah Tahfiz Raudhatul Qur'an kini sudah ramai dengan anak-anak calon generasi qur'ani.

Hari ini Rasya harus mengajarkan kepada mereka, sebelum masuk pada materi tak pernah lupa ia selalu mengingatkan mereka, tentang keutamaan-keutamaan orang yang membaca dan menghafal Al-Qur'an.

"Assalamu'alaikum Anak-anak yang kk cintai, disini kk akan mengajarkan kalian tentang kiat-kiat menghafal Al-Qur'an. Tapi, sebelum itu kalian akan kk beri tahu dulu tentang keutamaan-keutamaan orang yang membaca dan menghafal Al-Qur'an. Ada yang mau tau???" Rasya menanyakan kepada anak-anak

"Mau kk?" Anak-anak kompak menjawab

"Baiklah, diantara orang-orang yang membaca, menghafal dan mengajarkan Al Qur'an.

Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya bacaan Al-Qur'an itu akan menjadi syafa'at bagi yang membacanya dihari kiamat" ( HR.Muslim)

"Barang siapa yang membaca Al Qur'an dan menghafalkannya, maka ALLAH akan memasukannya kedalam syurga serta akan memberi syafa'at kepada sepuluh anggota keluarganya yang seharusnya masuk neraka"
(HR. Ibnu Majah)

Mereka pun menyimak dengan seksama penjelasan Rasya.
Waktu pelajaran pun berakhir, hari mulai gelap, langit yang berubah warna menjadi oranye kemerahan-merahan.

Adzan pun berkumandang, kini seruan indah itu membuat orang berduyun-duyun datang mengisi shaf didalam masjid yang tak jauh dari kediaman rumah Rasya.

Hari-hari telah mereka lewati, semakin hari  anak-anak semakin semangat untuk menghafal Al-Qur'an. Mereka semua bercita-cita untuk menjadi para penghafal Al-Qur'an, yang nantinya akan mempersembahkan sebuah mahkota kemuliaan untuk kedua orang tuanya disyurga.

^^

Syifa tengah memasak sup sambil menggerutu didalam hati,

"Aduhh, gimana caraku memberi tahu Rasya ya, bahwa aku sedang hamil" batinnya
Tanpa sadar ia menambahkan dua sendok garam kedalam supnya, sambil diaduk-aduknya.

"Sayang ini aku masak sup buat kamu, kamu cobain deh." Sambil menyodorkan sesendok sup.

"Ehh, iya. Mana sini biar aku cicipin?"

Rasya pun mencicipi masakan istrinya itu, dan yah... Rasya mengerenyitkan dahi tapi tersenyum.

"Sayang, tambah lagi garamnya"

"Oh, kurang garam yah"

Syifa pun menambahkan garam satu sendok.

"Udah nih, coba dicicipin lagi" ucap Syifa polos

Rasya pun kembali mencicipi

"Sayang, kamu coba deh." Rasya

Syifa pun menuruti perintah suaminya,

"Astaghfirullah" Syifa menepuk jidatnya.

"Ya Allah sayang, aku minta maaf, kenapa kamu ga bilang kalo masakannya asin gini" Syifa

"Aku ga mau buat kamu kecewa sayang" Rasya

"Ya tapikan? Klo asin gini bisa bikin darah tinggi, aku minta maaf banget sama kamu yah." Syifa

"Ya udah, gpp. Emmm, dari tadi aku liatin kamu kek mikirin sesuatu. Ada apa?" Tanya Rasya

" Aduh, gimana ini, aku harus mulai darimana" Syifa membatin

"Ehhmm, se.. sebenarnya aku.." Syifa menggantung ucapannya

"Sebenarnya apa? Kok ngomongnya gak dituntasin?"

"Sebenarnya aku udah telat tiga bulan sayang" Syifa menutup wajahnya menahan malu. Rasya tersenyum melihat tingkah istrinya.

"Emmm, berarti kamu..." Rasya tersenyum. "Kamu hamil ya?" Nampak wajah gembira Rasya.

"Iii..iya." Syifa gugup sambil menyodorkan testpack ditangannya.

"Alhamdulillah" Rasya  memeluk Syifa penuh kegembiraan.

"Iya sayang, Alhamdulillah." Ucap Syifa


Kekasih Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang