That Smile

666 77 9
                                    

All Jihoon pov

"hahahaha Jihoon-ahhhh lihat kucing-kucing itu menggemaskan!!!"teriak pemuda yang awalnya berada disampingku itu.

huhhh,pemuda itu selalu saja seperti ini saat melihat kucing,
dengan terpaksa aku melangkahkan kaki ku untuk mendekatinya.

"hyung,berhenti memeluknya seperti itu!!!dia akan mati"ucap ku kesal dengan kelakuannya.
tapi,saat seperti inilah aku melihat senyum pemuda itu.
bukan nya aku serakah,tapi melihat senyum nya itu membuatku ingin memilikinya seorang.

"Hyung,ayo...kita sebentar lagi akan rehearsal"ucap Ku lagi dan Daniel merengut tak senang saat melepaskan kucing itu.
hahhh...akhirnya kucing itu selamat.

Daniel menatapku yang juga menatapnya,
dan lagi bibir itu menyunggingkan senyumnya yang entah keberapa kalinya berhasil membuatku juga tersenyum.

kami larut dalam langkah kami,
tak menyadari euphoria diantara kami agak berubah.
aku sadar pemuda itu beberapa kali melirik kecil kearahku.

"ada apa?"tanya Daniel dan kami tetap melanjutkan langkah kami berdua.

hingga tak sadar kami sudah berada didepan tempat kami akan melakukan konser kami.
acara penghargaan kali ini membuatku teringat tahun lalu.

aku menghentikan langkahku
"Hyung"seruku,membuat pemuda bertubuh bidang itu menoleh kearahku.

"hng?"pemuda itu mendengung menjawab seruan ku.
tanganku menggenggam erat,dapat kurasakan hawa dingin bulan desember hampir tiba dan nafasku mulai nampak beradu dengan keadaan disekitar.

Jarak Daniel dan aku berjarak sekitar satu meter,
tapi pemuda yang sialnya tampan itu mengikis jarak antara kami berdua,
hingga nafas dan angin yang berlalu diantara kami sajalah yang menjadi pembatas.

"ada apa denganmu?"tanya Daniel lagi dan aku takut akan membuatnya tertekan dengan ucapanku.






"apa kita semua akan berpisah?"tanyaku membuat Daniel tertegun sejenak.
namun,senyum itu kembali datang.
memberikan kehangatan dimusim dingin kali ini,walaupun aku tak menyentuh bibir itu.

"kita akan bersama selamanya"ucap nya dan ketenangan kembali menghampiriku,membuatku kembali merasa kuat untuk terus menggenggam tangannya.

Daniel meraih jemari ku,
menyematkan tangannya disana,
membuatku merasakan kalau pemuda tampan itu sedang menyalurkan rasa cintanya,
melupakan fakta bahwa akan ada banyak pasang mata dan lensa yang memperhatikan kami berdua.

.


"Baiklah,rehearsal kita sudah selesai,mari kita bersemangat untuk MMA nanti"teriakan Jisung hyung itu membuat semua member yang sedang istirahat kali ini bersorak.

dan pada saat itu pula aku kembali tersenyum melihat Daniel yang tampak kekanak-kanakan sekarang.
pemuda itu sedang datang recehnya,
dan aku tak bisa menghalangi kebiasaannya.

"ini"ucap seseorang disampingku dan aku dapat menemui adik kecilku sedang menyerahkan sebotol air mineral,yang langsung aku sambut dengan senang hati.

"terima kasih Jinyoung"ucap Ku dan Jinyoung mengangguk paham,lalu kami berdua kembali menatap kearah Daniel yang masih tertawa bersama seongwoo hyung dan Woojin.

"tak terasa bukan,hyung"ucap Jinyoung,membuatku menoleh kearah pemuda dengan rambut ungu itu.

oke,aku paham maksud pemuda ini dan aku lagi-lagi sesak memikirkannya.
tapi Daniel,
tidak mungkin aku mengganggunya sekarang.

dengan tekad yang kuat,aku mencoba menenangkan diri dan menghirup nafas dalam lalu menghembuskannya.

"berhenti mengatakan hal seperti itu,kau bergembiralah"ucapku sembari menepuk pundak Jinyoung dan berlalu pergi menghampiri member yang sedang berjalan turun panggung.

.

sudah tiba saatnya,
hari dimana kami akan menampilkan kehebatan kami.

bernyanyi dengan hati dan ketulusan dalam setiap liriknya.

"mari kita lakukan yang terbaik,Jihoon-ah"aku yang sibuk memeriksa tatanan ku pun teralihkan kearah pemuda tampan dengan bahu lebar nya itu yang sedang menatapku dengan senyumnya.

aku mengangguk mengiyakan,
dan lagi-lagi-lagi-lagi senyum manis yang selalu membuatku tenang itu datang,
tanpa sadar bibirku pun terangkat melihatnya.

aku harap senyum itu dapat aku lihat selalu dalam jarak pandang sedekat ini, dalam jarak yang hanya berbataskan nafas kami yang saling beradu seperti ini.

"Wannaone,2 menit lagi"
aku mendengar salah seorang Staff berteriak memberitahukan kami bahwa waktu kami tinggal sedikit lagi,
dan pada saat itu pula kami bergegas menuju panggung.

kami mulai mengatur tempat kami,
dan Daniel menatapku sejenak,
menggenggam tanganku dalam remang cahaya lalu melepaskannya.

"aku mencintaimu"ucap nya tanpa bersuara,membuatku menahan nafas dengan semu merah yang pasti mulai muncul di wajahku,bersyukurlah pada cahaya yang tidak terang ini.

"3...2...1"

Dan inilah saat nya kami tampil.

tapi,
























disaat berakhirnya penampilan kami,
beberapa saat sudah dibackstage
aku melihat Daniel mengusap matanya.

dengan langkah cepat aku menghampirinya,menyentuh kedua pundaknya yang bergetar.

"hyung..."panggilku pelan dan itu membuat Daniel mengusap mata nya kasar lalu tersenyum sembari menatapku,membuatku kali ini menatapnya lirih.

"kau menangis?"tanyaku dan Daniel menggeleng mantap
"jangan berbohong"ucapku lagi sampai akhirnya pemuda itu menyerah,dirinya menangis lagi tapi kali ini dalam pelukanku.
aku membiarkan dirinya meluapkannya,karena itu lebih baik.

"sudahlah hyung,apa yang membuatmu menangis?"ucapku pelan sembari mengelus rambutnya pelan.

isakkan pemuda itu berkurang
dan Daniel menatap ku sendu.
"aku melihat mereka"ucap Daniel dan alhasil membuatku bingung.

"mereka?siapa?"tanya ku dan pada saat itu pula ku menyadari maksud Daniel dari tatapannya.
"kemarilah"ucapku lagi dan Daniel kembali menghamburkan pelukannya ketubuhku.

"aku melihat mereka,Jihoon-ah..."lirihnya dan aku sudah tak tahan dengan keadaan seperti ini.
mataku memanas dan aku bisa pastikan air mata mulai mengalir dipipiku.

"sudahlah hyung,bukankah kau bilang kita harus kuat"ucapku dan selanjutnya ucapan pemuda itu membuatku yang kali ini tertegun.




















"mereka menatapku dan aku bisa melihat berjuta permohonan nampak di tatapan itu.aku-aku tak bisa meninggalkan mereka Jihoon-ah"lirih nya lagi dan aku kembali mengusap rambut merah nya itu.

"sudahlah,kita semua berharap hal yang sama dan kita hanya dapat berdoa untuk kedepannya.
tenanglah hyung,semua akan baik-baik saja"ucapku lagi dan sekarang pemuda tampan itu menegakkan tubuhnya.
menatapku dalam dan lamat sampai pada akhirnya senyuman kembali muncul dibibirnya.

tak sanggup rasanya melihat Daniel yang selalu ceria itu harus menangis seperti ini,
pemuda tampan itu terlihat kuat dengan tubuh rapuhnya dan akupun juga sama.


sama rapuhnya.














The end

oke,ini dapat inspirasi dari IG.
jadi aku ada nonton video setelah Wannaone selesai tampil di MMA 2018.
di fancam nya ,Daniel itu nangis setelah tampil tapi buru-buru disembunyiin😢.

kan potek aku jadinya😭😭😭😭😭

votement juseyo
kisseu😚


You and Me(NIELWINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang