Di Bawah Bulan Purnama

12 1 0
                                    


Sudah dua tahun ini saya serius mencari jodoh. Maksudnya, mencari pasangan untuk dinikahi. Bukan karena usia saya sudah 25 tahun, tapi lebih karena... ya sudah ingin saja menikah. Tapi sepertinya kebanyakan gadis akan terkejut bila setelah berkenalan, saya lalu bilang, "Mau nggak nikah dengan saya?"

Makanya saya ikuti prosedur umum. Saya nembak dulu, pacaran dulu. Rata-rata setiap gadis yang saya kenal, meskipun baru, tidak menolak ketika diajak pacaran. Mungkin karena saya ganteng dan baik hati (menurutku sih hehe....). Tapi itu pun tak pernah lama.

Seminggu atau dua minggu setelah pacaran, saya akan ajak sang pacar memandang bulan purnama. Saya ini pada dasarnya romantis. Tempatnya bisa di mana saja. Jalan-jalan di taman kota, halaman rumah, atau di jalan saat pulang nonton film. Yang penting ada bulan purnama.

"Sayang, di bawah bulan purnama yang indah ini, saya ingin jujur..." Biasanya saya akan bilang begitu. "Saya sebenarnya tidak mencari pacar."

Pacar saya biasanya menatap heran. "Kamu ingin kita putus?" Ada juga yang bertanya begitu.

"Tidak. Saya ingin melamarmu. Saya sebenarnya sedang mencari istri."

Ajaibnya, pacar-pacar saya itu kompak menolak dengan berbagai alasan. Ada yang bilang belum siap, belum kepikiran, takut dimarahin bapaknya, atau alasan lainnya yang berkesan mengada-ada atau tidak masuk akal.

"Maaf ya, kalau harus menikah sekarang, bagaimana dong si Ronaldo, hamster kesayangan saya itu," kata pacar saya yang terakhir.

Tentu saja saya malas ngomong lagi. Masa hamster saja jadi halangan? Itu kan mengada-ada.

"Kamu marah, Sayang?" tanya pacar saya itu lagi.

"Tidak, saya tidak marah. Tapi masa sih hamster mesti jadi halangan untuk menikah?"

"Hamster itu kan kandangnya ada di depan kamar bapak aku. Kalau kita menikah, hamster itu akan menjerit-jerit. Nanti bagaimana kalau bapak aku tidurnya selalu terganggu?"

Tuh kan, semakin ngaco jawabannya. Maka itu artinya putus.

Sudah 99 wanita yang saya pacari lalu saya ajak menikah dan semuanya menolak. Alysa adalah pacar saya yang ke-100. Orangnya pendiam, tapi cantik dan senyumnya membuat saya bermalam-malam tidak bisa tidur. Awalnya kami kenal di medsos, saling tukar pikiran, bercanda, merasa cocok, dan akhirnya ketemu di sebuah kafe.

Sudah seminggu sejak saya nembak Alysa dan dia mau jadi pacar saya, saya bimbang. Mau saya ajak jalan dan ngomong ngajak nikah, jujur kali ini ada perasaan takut ditolak. Mau tidak ngomong, sudah berkomitmen dengan diri sendiri, mending nyari istri, pacaran setelah nikah, biar tidak banyak dosa.

Dengan dada dagdigdug saya akhirnya ngajak Alysa nonton film. Pulangnya, sekitar pukul 8 malam, saya ngajak jalan kaki. "Bila rumahmu tidak jauh, mending kita jalan kaki," kata saya. "Saya kan belum pernah ke rumahmu."

Alysa setuju. Kebetulan bulan purnama sangat sempurna, meski tertutup awan. Alysa menutup kepalanya dengan jaket, mungkin kedinginan. Saya ingin memeluknya, tapi belum muhrim. Kami berjalan sambil berbincang yang indah-indah dan romantis. Apalagi saat memasuki jalanan yang sepi. Hanya kami berdua dengan diterangi bulan purnama. Sungguh romantis.

"Sayang, di bawah bulan purnama yang indah ini, aku ingin jujur." kata Alysa tiba-tiba. "Aku sebenarnya tidak mencari pacar."

Deg! Dada saya berdegup kencang. Wah, keduluan. Tapi saya tersenyum. Saya rasa, saya dan Alysa satu hati, sama-sama tidak mencari pacar.

"Lalu... kamu mencari apa?" tanya saya sambil tersenyum.

"Mencari mangsa," katanya jelas. Lalu dibukanya penutup kepalanya. Bulan purnama yang bersinar terang menyinari wajahnya yang cantik, berubah pelan menjadi berbulu dan bertaring. Alysa lalu melolong sambil menghadap bulan purnama.

"MANUSIA... SRI...GALA!" Hanya itu yang keluar dari mulut saya. 

***

Cerita ini sebenarnya sudah selesai. Cerpen, short story, tadinya juga memang mau nulis begitu. Tapi kepikiran juga bila terus bersambung. Misterinya sepertinya akan menarik. Misalnya isi ceritanya jadi begini: Alysa yang sudah jadi manusia srigala sebenarnya tidak jadi makan Saya... karena ternyata Alysa sudah jatuh cinta. Tapi itu untuk bagian akhir... Gimana nanti aja deh....

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 03, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Di Bawah Bulan PurnamaWhere stories live. Discover now