Yoongi dan Jungkook berjalan menapaki trotoar bersampingan menuju ke arah kosan, Jungkook terlihat beberapa kali mendengus ketika melirik Yoongi.
Tentu saja karena Yoongi yang memaksanya pulang karena kasihan pada Jungkook yang nungguin temennya a.k.a Park Jimin yang sedang menyatakan cintanya pada Kim Tae. Iya kalo mereka jadian, kalo enggak kan kasian Jungkook udah lama nunggunya.
Beda orang peda pemikiran. Yang ada dikepala Jungkook, ia berpikir kalau nanti kak Jimin keluar dari kafe dengan atau tanpa status yang berubah, Jungkook bakal langsung ngajak kak Jimin jalan, kan masih ada peluang baginya.
Pikir Jungkook ketika melihat Yoongi melintas sebelum ia menyapa adalah: kenapa kak Yoongi disini? Padahal seharusnya hari minggu itu dia molor. Jungkook hafal betul sifat Yoongi, karena Yoongi sudah ada di kosan punya Jungkook sejak si pucat itu duduk dibangku menengah atas.
Setelah melalui beberapa percakapan yang menyebalkan bersama Yoongi, Jungkook mengambil kesimpulan bahwa Yoongi sedang mengikuti seseorang, tapi Jungkook tidak berani bertanya, toh bukan urusannya. Dia hanya punya urusan dengan Park Jimin dan ranjang.g
"Baru pulang juga kak?" Yoongi berhenti ditempatnya, didepan sana ada Jimin dan Taehyung yang berdiri didepan pintu kamar Yoongi.
"Eh, elo kuk. Iya, nganter Tae sekalian. Ya udah aku pulang dulu ya?" Setelah Tae mengangguk, Yoongi ikut mengangguk dan Jungkook yang mencoba mengajak Jimin untuk berbicara, Jimin melangkah keluar kosan diikuti Jungkook.
"Gimana?" tanya Yoongi sambil memasukan kunci kedalam lubangnya.
"Lancar, kakak tadi dari mana?"
"Cari makan. Laper." jawab Yoongi sekenanya. Kemudian masuk kedalam kamar.
"Kan tadi kakak udah makan," oiya. Masa sih? Kok sekarang masih laper?-inner Yoongi. Taehyung menutup pintu kamar kemudian menjatuhkan badannya ke sofa.
"Y-ya pengen keluar aja, nggak boleh emang?"
"Jangan, nanti item," Yoongi merotasikan matanya, melepas jaket yang menutupi tubuhnya hingga menyisakan kaus putih tipis dan celana pendek.
"Kak, biasanya kalo gabut ngapain?"
"Makan, main game, tidur. Kenapa? Lo ditolak?"
"Hng-enggak. Aku kan nggak mau pacaran dulu," Yoongi mencibir dibalik punggungnya, dia pura-pura sibuk agar tidak bersitatap dengan Taehyung.
"Heleh, paling kalo diajak jalan ya nggak nolak,"
"Hehehe,"
Ini perasaan Taehyung doang apa Yoongi emang agak sensi dari tadi masuk kamar? Kak Yoongi kenapa sih?, batin Taehyung bertanya-tanya.
"Kak," panggil Taehyung yang mendapat gumaman dari Yoongi.
"Kak, noleh dong,"
"Apa?"
"Kok gitu mukanya? Marah ya?"
"Gitu gimana?" Yoongi berkedip beberapa kali.
"Cantik" yoongi hampir saja melemparkan ponsel yang ada ditangannya.
"Gue cowok."
"Cowok kok cantik?" Taehyung mengedipkan matanya beberapa kali. Yoongi menghela nafas mengabaikan Taehyung, dia memilih bergumul dengan game online yang akhir-akhir ini terbengkalai karena Jungkook mau UN, nggak ada temen buat diajak mabar.
Bukan moba, tapi dota. Meski keduanya hampir sama cara mainnya, tapi menurut Yoongi berbeda. Jungkook juga sering mengeluh kenapa formatnya jadi mirip sama moba, ngeluh gini gitu tapi masih mau main jugaan.
"Kak tidur yuk?" Yoongi sontak menoleh pada Taehyung yang tengah menguap.
"Y-ya udah ti-tidur aja dulu. Gue masih mau main game." Taehyung mengangguk kemudian dia berjalan ke arah Yoongi yang menghadap laptop diatas karpet.
Taehyung duduk kemudian membaringkan kepalanya di paha Yoongi. Kaget sih Yoongi, tapi bentar doang, bohong kalo dia nggak seneng.
Apalagi pas tangan taehyung yang melingkari pinggangnya erat. Auto baper Yoongi ini mah.
—
Kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hacker - [TAEGI]✔
Short Story[REPUBLISH] Ceritanya sih klise, hanya seorang hacker yang dimintai bantuan temannya untuk mengintai orang yang disukainya. itu saja. tapi siapa tahu kisah selanjutnya? [COMPLETE]