PTG

26 2 0
                                    

Malam itu ada kegiatan malam disekolah ku, setiap tahun awal semester diadakan Pertemuan Tamu Gudep (PTG) bagi yang kelas X yang baru masuk di Sekolah menengah atas maupun kejuruan.Acara PTG adalah acara dari anak pramuka setiap tahun. Kebiasaan disekolah ku setiap ada acara pasti mengundang tamu dari sekolah luar dan juga ekstrakurikuler yang ada didalam sekolahku untuk mengisi pensi di acara tersebut.

Lampu yang menerangi lapangan basket sudah mulai dipadamkan karena upacara api unggun akan segera dimulai. Semua peserta  PTG, tamu undangan ataupun pangkalan segera menuju ke lapangan untuk baris dan melaksanakan upacara api unggun. Setelah upacara, barulah api unggun dinyalakan ditengah lapangan yang dikelilingi oleh beberapa peserta dan tamu undangan. Seseorang dari kelas lantai 2 menyalakan kembang api, semuanya nampak begitu senang dan kaget ada juga yang mengabadikan kembang api biar updet, biasa anak zaman now wezeehh:D.

Aku sekarang kelas XI dan aku mengikuti ekstrakurikuler musik, semua angkatan datang. Termasuk aku juga datang ke acara PTG kebetulan acaranya pas malam minggu. Jadi sekalian aja mending malming disekolah daripada dirumah hehe.
Pensi sudah dimulai aku menikmati beberapa pensi dari peserta PTG, tamu undangan dan ekstra lain. Kebetulan ekskul ku tampil urutan nomor tujuh seperti biasanya musik menampilkan sebuah karaoke, dua anak yang nyanyi anggota lainnya joget-joget dibelakang ya begitulah tapi menyenangkan.
Aku mulai sibuk memainkan handphone soalnya sudah merasa jenuh, aku duduk didekat pohon bersama via, kami pun mulai bercerita yang seolah tidak pedulikan tampilan didepan.
Tidak sengaja pandanganku kearah seseorang yang nampaknya aku sudah mengenalinya. Dia juga melihatku, seolah dia juga kenal denganku. Dia memakai topi, dan memakai baju warna ungu dengan perpaduan merah. Aku berpikir dan mencoba mengingat. "kok kayak kenal dia" batinku.

Aku mencoba memalingkan wajahku, dan fokus melihat pensi didepan. Tanpa sadar, pandanganku kembali kearah seseorang tersebut yang ternyata dia memperhatikanku sejak tadi. Lalu dia mengalihkan pandangannya, aku begitu benar-benar ingin tau siapa dia. Lagipula dia memakai topi jadi sulit untuk ditebak. Aku terus memperhatikan dia, dan ternyata aku baru ingat dan tau siapa orang itu. "oh ternyata dia" batinku. Aku terus memandangi dan tidak percaya apakah benar dia, aku berpikir tidak percaya. Dan lagi-lagi aku masih ingin tau siapa dia kalaupun beneran dia sebenarnya juga tidak masalah tapi kenapa aku rada salting gini ya. Aku berusaha mengabaikan pikiranku.

Yang tadinya fokus main handphone jadi gak bisa fokus.
Waktu sudah menunjukkan jam 9 malam terdapat pesan whatsapp dari pamanku menanyai soal jam berapa aku pulang.
Paman : chel pulang jam berapa?
Me : sekarang paman
Paman : okey
Aku tidak bisa pulang malam, dan jelas acara ini selesainya sangat malam sekali. Aku memilih untuk pulang sedangkan teman-temanku menginap disekolah. Sebenarnya aku juga pingin nginep, gara-gara dulu ada probleme dengan pamanku. Jadi sekarang aku jarang nginep kalo ada kegiatan malam disekolah. Tiba-tiba handphone ku menyala ada pesan dari pamanku
Paman : chel paman sudah didepan sekolah
Me : Oh iya paman tunggu sebentar ini mau keluar
Paman : okey
Aku langsung bergegas ke sanggar untuk mengambil tas, tidak jauh sih dari lapangan basket cuma harus naik tangga. Kebetulan sanggarnya dilantai ke dua. Ada pembina ekskul di disana aku langsung pamit dan bergegas turun menemui paman.

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang