Sudah satu tahun ini aku chattingan dengan Mandra. Chattingannya juga biasa aja sih sebenarnya apalagi yang dibahas topiknya itu-itu aja. Kayak masalah lukis topiknya juga itu mulu, dulu aku sengaja update story lukisanku gak taunya dia malah minta dilukiskan juga. Dan aku mengiyakan permintaannya dia, tapi belum juga aku penuhi. Sampai akhirnya dia ngechat gue yang ditanyai masalah lukisan terus. Itupun kalo ngechat bisa dihitung cuma beberapa pesan dalam sehari, gak sampai tiap hari dia ngechat aku paling sebulan berapa kali gitu aja.
Dan aku mulai merasa kalo dia gak ngechat rasanya gimana gitu, aku tau cari bahan bicara buat ngechat tuh susah. Kadang aku updet story ya cuma pingin diliat dia aja, dan berharap dia coment storyku. Akhir-akhir ini aku jadi kepikiran tentang dia setiap aku online whatsapp aku berharap dia ngechat aku entah apa itu yang dibahas. Selama satu tahun chattingan belum ada tuh bahas soal perasaan masing-masing apalagi ketemu. Dulu sih udah pernah ketemu waktu ada acara PTG kelas 10, itupun ketemunya cuma kebetulan dan gak terlalu jelas.
Sebenarnya aku ingin cerita sama sahabatku masalah perasaan. Selama ini aku gak pernah curhat soal cinta sama sahabat, paling-paling aku curhat tentang keluarga. Gak tau kenapa kali ini rasanya aku ingin curhat sama sahabatku.
Kebetulan hari ini sahabatku vivia kerumahku, ada rencana mau cover lagu sebelum prakerin. Minggu depan dia udah berangkat ke Malang. Ya vivia prakerin dimalang itu artinya dua bulan bakalan gak ketemu sama dia. Padahal kalo mau kemana-mana mesti aku sama dia berdua, layaknya orang pacaran kata temen-temen wkwk. *sumpah gue masih normal masih suka sama lawan jenis* kami kenal gara-gara satu ekskul, dan juga aku sama dia satu band makanya jadi akrab dan jadi sahabat.Suara motor vivia berhenti didepan rumah, aku keluar menemui vivia. Dia sudah membawa gitar. Hari ini kami berdua bakal cover lagu, via yang nyanyi aku yang gitar setelah cover aku pingin cerita soal perasaanku ke Mandra.
"chel kita nanti mau ngover apa ya?"
"serah lu aja vi, lagian kan gue yang ngiringi lu"
"mm gimana kalo kita ngover lagunya bruno mars"
"yang mana?"
"judulnya billionare"
"okeh gue cari chordnya dulu, dan lu cari liriknya"
"lah videonya pake apa?"
"pake hp lu dong"
"lah gue belum hafal liriknya chel"
"yaelah tong berdua ama gue"
"hehe oke"Selesai cover, aku langsung mulai cerita ke via.
"vi, gue pingin curhat nih"
"masalah apa chel"
"hmm gimana ya, gue malu sih"
"kenapa harus malu? Kan gue sahabat lu"
"iya, gue tau tapi gimana ya baru kali ini sih gue mau curhat soal cinta ke lo"
"iya lagian lo gak pernah curhat masalah cinta ke gue, gapapa kali siapa tau gue bisa bantu lo"
"gue malu bilangnya"
"gimana sih lo, udah deh gausah ribet tinggal cerita aja"
"hmm... Gini vi, gue bingung gue tiap hari mikirin seseorang. Ya padahal sih cuma chattingan biasa. Tapi gak tau kenapa rasanya beda."
"cieh siapa tuh?"
"orang"
"ya gue tau kali itu orang, masak kucing"
"hehe"
"siapa sih chel kok gue kepo"
"gue gak bisa sebut namanya"
"oh jangan-jangan ojan ya"
"bukan, dia orang sini kok"
"sekolah mana?"
"MA Negri"
"widih anak MA Negri, yaudah cerita kenapa lo sama dia?"
"ya gimana ya gue juga gak tau kenapa tiba-tiba sering kepikiran dia, kalo dia gak ngechat kadang gue rindu pengen chattingan sama dia. Tapi kalo dia ngechatt gue, rasanya gue biasa aja. Lo tau gak gue kenapa?"
"ya itu artinya lo sebenarnya suka sama dia"
"masak sih? Terus juga kalo gue updet story dia mesti gak updet, tapi kalo gue gak updet dia mesti updet. Gue ngrasa kalo itu memastikan online apa enggaknya"
"ya berarti dia pingin tau kabar lo lewat story, memastikan lo online apa nggak"
"ngechat gue kek napa "
"mungkin dia gengsi mau ngechat"
"ngapain gengsi"
"ya gak taulah, emang sebelumnya lo udah pernah ketemu dia?"
"pernah sih waktu ada acara PTG"
"hah? Acara PTG?"
"iya dia kan anak pramuka, jadi diundang"
"lah lu kok tau dia diundang"
"kan dia ngechat gue lewat facebook"
"oh gitu"
"gimana dong vi?"
"ya lo bilang aja kalo lo suka"
"gundulmu pe'a gak mungkinlah, gengsi dong"
"lah gimana to?"
"vi apa jangan-jangan ini karma, kenapa gue mikirin dia tiap hari"
"karma?"
"iya mungkin gara-gara dulu gue mutusin dia"
"tunggu-tunggu jadi sebenarnya orang yang lo maksud itu mantan lo?"
"hehe jadi malu gue"
"ekspresi lo jelek chel sumpah"
"anjir lo"
"wkwk... Oh ceritanya lo gak bisa move on gitu dari dia, yaelah chel2"
"bukannya gak bisa move on vi, gue rasa ini karma"
"emang lo mutusin dia karena apa?"
"masalahnya gak masuk akal sih, cuma gue to the point aja kalo gue bosen"
"gilakk lu jahat amat jadi cewek"
"ya makanya itu gue sadar diri vi, kalo gue emang salah"
"ya jelas salah lah"Emang ini salahku, dan kurasa ini karma kenapa dulu aku mutusin mandra karena alasan bosan. Sebenarnya aku juga gak merasa nyesel, itu sudah keputusanku sendiri empat tahun yang lalu. Dan gak mungkin banget aku nyesel dengan keputusan ku sendiri.
Ah bodolah harusnya dia gak balik lagi dikehidupan ku lagi, sial!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Dalam Diam
Short StoryBertemu denganmu adalah takdir, memilikimu adalah sebuah ketidakmungkinan. Aku tau ini sudah jalannya, alurnya memang sudah begini. Entah aku tidak tau perasaanmu yang sebenarnya. Jika memang dihatimu ada seseorang selain diriku. Kuharap aku mampu m...