Savior, Mission 2, START!
Pagi harinya, aku pergi ke Akademi dan menyuruh Fafnir untuk tetap tinggal di kamarku dan tidak melakukan sesuatu hal yang aneh. Aku memang sengaja tidak mengajaknya agar tidak membuat keributan.
Pagi ini, aku sama sekali tidak mendengar satupun murid membicarakan tentang serangan tadi malam. Kemungkinan besar mereka tidak mengetahuinya karena mereka semua berada di tempat perlindungan, kecuali ranking A ke atas.
Saat sampai di kelas, aku langsung duduk di bangkuku dan tinggal menunggu bel pertama berbunyi. Tapi tetap seperti biasa, Hiroki Aru dan temannya mendatangiku. Mereka selalu melakukan pertemuan tidak berguna ini.
"Hei, Ryuu-kun. Ada dimana kau tadi malam? Kami sama sekali tidak melihatmu di tempat perlindungan."
Kau tahu apa reaksi pertama yang kudapat setelah mendengar itu?
Aku meliriknya dengan heran sekaligus bingung. Itu adalah sebuah kata yang tidak pernah muncul di kepalaku saat melihat Hiroki berjalan mendekatiku bersama dengan teman-temannya.
"Huh...? Lucu mendengar kau menanyakan itu, Hiroki Aru."
"Hei, hei... kami memang sering bercanda berlebihan kepadamu. Tapi bukan berarti kami membencimu atau sebagainya. Sejujurnya, aku tidak terpaku dengan rankingmu yang F itu."
"Hehh... aku terkejut mendengar itu."
Aku mengatakan itu dengan nada dan wajah datar. Sulit mempercayai seseorang yang sejak awal bertemu langsung mengejekmu, kemudian mereka tiba-tiba berubah.
"Sungguh!"
"Ya, aku juga."
Dia menghela nafas panjang kemudian berjalan menjauh Sepertinya aku juga terlalu berlebihan. Tidak lama aku berpikir seperti itu, dia kembali membalikkan badan dan memberitahuku sesuatu.
"Ah... ngomong-ngomong. Pusat mengatakan bahwa mereka memiliki alat baru. Sesuatu seperti meningkatkan level kekuatan, mungkin? Entahlah. Tapi yang pasti, mereka akan mencobanya hari ini. Alat ini langsung dikirimkan dari Amerika dan ditemani beberapa anggota Garis Depan. Kurasa Tatsuya-san akan datang."
"Arata-Nii?"
Setelah memberitahu itu dia benar-benar pergi dan menjauhiku. Itu berbeda dari Hiroki yang kukenal sejauh ini. Bukankah biasanya dia selalu menggangguku? Hari ini mereka bertiga seakan orang lain.
Tiba-tiba Nakamura-Sensei datang. Padahal bel jam pertama belum dimulai. Bukankah ini terlalu cepat?
Ketua kelas memberikan perintah untuk member hormat, kemudian kembali duduk di bangku masing-masing.
"Ya... kurasa kalian sudah mendengar kabar tentang alat baru, bukan? Untuk kelas ini, segera berkumpul di arena latihan nomor 4."
Jadi berita tentang alat baru itu memang benar? Yah, kurasa ini akan menguntungkanku dalam banyak artian. Aku bisa saja menggunakan sistem ini untuk mengelabuhi semuanya seakan aku dapat berkembang. Ya, itu ide bagus.
Saat kami semua sampai di arena latihan, ada semacam alat sebesar generator yang ada pada tahun 2000-an. Bendanya cukup besar, dan dua orang berdiri di masing-masing sisinya, salah satunya adalah orang yang sangat kukenal. Aku tidak menyangka jika dia yang akan datang.
Laki-laki itu melihat ke arahku dengan senyum lebarnya sambil menyapaku. Sedangkan perempuan di sisi yang lain mengamati kami semua satu persatu sambil memegang semacam catatan dari hologram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior : The End Of The Galaxy [HIATUS]
Science-Fiction[Update : Selasa] [1Bulan : 1 Chapter] Diambil dari latar Jepang modern. Maaf jika ada kesalahan kata (_ _) Itu terjadi setelah sebuah asteroid yang tidak diketahui jatuh di salah satu tempat di muka Bumi, tepatnya di selat Malaka. Asteroid...